Part 5

261 4 0
                                    

PART 5

Baru kali ini sepanjang pernikahannya dengan Wisnu, Maudy tak tenang pikiran.

Biasanya, dia tak pernah menaruh curiga, meskipun suaminya pergi ke luar kota. Apalagi ketika sikap dan perilaku suaminya pun tak berubah. Masih sayang dan penuh cinta.

Namun, pertemuan dengan Rafika, di tambah ponsel suaminya yang tak bisa dihubungi, bagaikan sebuah mimpi buruk yang terus menghantui.

Kamu haru sabar Maudy. Bisa jadi Rafika hanya ingin membuat drama di dalam hidupmu. Begitu bisik hatinya yang lain.

Tapi Rafika bukan orang yang senang melihat orang lain susah! Sebelah hatinya bicara berbeda.

"Sayang! Aku pulang!"

Suara dari depan membuat Maudy menoleh.

Hari ini ia sedang malas pergi ke ruko.

Siapa sangka suaminya pulang lebih cepat dan tak memberitahukan sebelumnya.

Senyum mengembang yang biasa ia terima dari suaminya, kali ini hanya disambut dengan sikap biasa saja.

Bahkan ketika Wisnu memeluknya Maudy tak membalas.
Padahal pelukan itu tetap sama. Kecupan di puncak kepala tetap mesra. Namun Maudy tetap merasa ada yang berbeda.

"Maaf, aku pulang tanpa memberitahu dulu."

Wisnu melepaskan pelukan.
Ia rangkum pipi istrinya dan membelainya mesra.

"Aku ingin memberi surpraise."

Dia tatap wajah sang istri dan mencipta kernyitan di kening.

"Kamu gak suka aku pulang cepat?" tanya Wisnu sambil menatap detail wajah sang istri.

Seharusnya Wisnu pergi tiga hari, dan di hari ke empat dia baru kembali. Tapi ini, di hari ketiga dia sudah tiba di rumah.

"Tumben Mas pulang cepat?" tanya Maudy sambil meraih tas dari tangan suaminya.

Alis Wisnu menyatu.

Istrinya tak manis seperti biasa. Ada apa gerangan?

"Aku memang berencana pulang cepat saat semua urusan sudah selesai. Lagipula kangen sama istri masa gak boleh?" lirihnya sambil kembali meraih pinggang sang istri. Wisnu menghirup aroma Maudy yang menenangkan.

"Boleh kok. Tapi kalau kangen, kenapa ponselnya susah di hubungi?" ketus Maudy yang kembali melepaskan pelukan suaminya.

Wisnu tersenyum.

"Sorry, aku juga gak tahu kenapa ponselku mendadak nge-hang dan dia tiba-tiba rusak. Aku sudah berusaha bawa ke tukang service dan tetap tak bisa."

Mata Maudy menyelidik.

"Jadi selama di sana, Mas sama sekali gak bawa ponsel?" tanya Maudy tak percaya.

Wisnu mengikuti langkah istrinya ke dalam kamar.
"Mau ganti tapi kok sayang. Nanti saja aku beli di sini."

"Mas, Mas itu kan pebisnis. Masa tahan gak pegang ponsel?"

Siapa sangka Wisnu hanya terkekeh.

"Mas bukan kamu, istriku sayang!" Ia pijit tulang hidung Maudy.

"Mas punya ponsel hanya untuk menghubungi yang penting saja. Mas gak suka main medsos, gak kayak kamu kan?"

Memang benar sih, suaminya ini gak punya media sosial. Buat apa juga?
Toh Maudy yang punya.

"Mas mandi dulu ya, gerah nih. Mau istirahat sebentar sebelum tar malam ya sayang," bisiknya mesra.

Jika biasa Maudy tersipu tapi tidak kali ini.

MENUMPAS PELAKOR SAMPAI KE AKAR.Where stories live. Discover now