Changed

245 31 4
                                    

Sekarang hanya ada vegas dan pete yang sedang membakar ikan dalam keheningan. Tidak ada yang berniat untuk membuka pembicaraan. Keduanya tidak tahu topik apa yang harus mereka bicarakan. Karena sebenarnya hubungan mereka berawal dari seorang mafia dan tahanannya.

"Ekhmm..." vegas memulai dengan berdehem pelan untuk sekedar memecah keheningan di antara mereka.

"Apa ini sudah matang?" Tanya vegas menunjukan ikan hasil bakarannya.

"Haha... " bukannya menjawab pete malah tertawa saat melihat wajah vegas.

"Ada apa?" Vegas berfikir apa yang membuat pete tertawa seperti itu.

"Apa yang kau gunakan di wajahmu?? Kenapa jadi hitam seperti itu. Hahaaaaa." Pete menunjuk wajah vegas yang bewarna hitam, seperti nya tadi vegas tidak sengaja menyentuh wajahnya saat sedang membakar ikan.

"Apa masih ada?" Tanya Vegas menggosok bagian wajah yang ditunjuk Pete tadi.

"Hahaaa itu tidak hilang Vegas, kau malah meratakannya." Tawa Pete seketika membuat hati Vegas menghangat. Tidak pernah Vegas bayangkan Pete akan bisa tertawa lepas seperti ini saat berdua dengan nya.

"Tunggu sebentar aku akan membersihkan nya." Pete menarik ujung pakaiannya dan mengarahkan ke wajah Vegas. Pete membersihkan dengan perlahan bahkan Pete juga mengikis jarak antara dirinya dan juga Vegas.

"S-sudah bersih."ucap Pete saat menyadari jarak nya dengan Vegas terlalu dekat.

"Terimakasih." Jika saja Pete tidak mundur beberapa langkah Vegas pasti sudah menariknya dalam dekapan vegas.

"Eumm, sebaiknya kita selesaikan membakarnya." Akhirnya mereka berdua membakar ikan dengan tenang tanpa ada percakapan apapun lagi.

Malam semakin larut dan semua pekerjaan juga sudah selesai. Pete dan Vegas sekarang duduk bersebelahan dan nenek jui ada di depan mereka sedang menyiapkan nasi nya kedalam piring.

Dingin nya malam sudah tidak lagi terasa karena api unggun yang menyala di hadapan mereka bertiga. Dengan ditemani ikan bakar mereka terlihat menikmati malam ini. Tidak ada jarak diantara Vegas dan pete. Nenek jui juga sering membuat lelucon tentang masa kecil Pete yang membuat Pete malu bahkan sesekali sempat mengelak jika dia tidak pernah melakukan hal memalukan itu. Saat Vegas mendengar masa lalu Pete tanpa sadar tersenyum senang. Dia ingin lebih tahu banyak hal tentang Pete.

Malam ini mungkin akan menjadi malam yang tidak akan pernah Vegas lupakan. Kebersamaan ini membuatnya tahu betapa pentingnya arti keluarga, Karena sebelum ini Vegas hanya tahu bagaimana cara membunuh seseorang. Dari kecil Vegas tidak pernah merasakan bagaimana rasanya dicintai dan disayangi dalam sebuah keluarga. Dulu jika anak-anak lain sedang bermain di taman hiburan lain hal nya dengan Vegas dia akan berlatih di ring tinju, Vegas tidak akan keluar sebelum lawannya dikalahkan. Sampai dewasa pun saat Vegas bertemu dengan ayahnya pasti akan selalu membahas tentang pekerjaan.

Setelah bertemu dengan Pete hidup Vegas berubah menjadi lebih bewarna. Banyak hal yang sebelumnya sulit ia dapatkan tapi menjadi mudah saat dengan Pete. Pete seperti cahaya yang akan terus menyinari hari-hari yang dilalui Vegas. Sekarang Vegas berjanji akan terus menjaga cahaya itu agar selalu bersinar apapun caranya.

"Ini sudah terlalu malam nenek sebaiknya beristirahat di dalam." Pete melihat nenek jui beberapa kali menguap menyarankan agar masuk lebih dulu.

"Baiklah, nenek akan masuk lebih dulu kalian segeralah istirahat, angin malam tidak baik untuk tubuh."

Disini kembali menyisakan Vegas dan Pete yang masih sama-sama diam membisu. Mereka berada dalam pikiran nya masing-masing.

"Vegas."

"Pete."
Sampai akhirnya mereka saling memanggil nama satu sama lain.

"Kau lebih dulu." Pete tidak ingin memulai nya jadi dia menyuruh Vegas untuk berbicara lebih dulu.

"Pete, aku tahu aku sudah melakukan banyak hal yang menyakiti mu. Tapi ku mohon maafkan aku. I will do anything to get your forgiveness." Pete berusaha menatap mata Vegas mencari kebohongan yang dia katakan tadi tapi matanya terlihat sangat meyakinkan jika apa yang dia katakan sekarang memang bukanlah suatu kebohongan.

"Berhenti lah mengatakan kebohongan itu" Pete tidak tahu lagi harus mengatakan apa. Disatu sisi dia ingin mempercayai Vegas tapi saat dia mengingat perlakuan Vegas dulu apakah mungkin Vegas bisa.

"I will prove that it is all true." Vegas akan benar-benar membuktikan jika dia akan berubah untuk

"Aku akan masuk." Pete tidak tahu ingin mengatakan apa lagi jadi dia memutuskan untuk masuk kedalam rumah meninggalkan Vegas sendiri diluar.

.
.
.
.

Pagi harinya saat Pete bangun dia sudah dikejutkan dengan Vegas yang berdiri didepan pintu kamarnya.

"A-apa yang kau lakukan disana?" Tanya pete

"Waiting for you to wake up and have breakfast together." Jawab Vegas santai dan berjalan mendekat ke tempat tidur Pete.

"Kenapa tidak membangunkan ku atau kau bisa sarapan sendiri dimeja makan."

"Bersama lebih menyenangkan, nenek jui juga sedang tidak dirumah."

"Kenapa akhir-akhir ini nenek sering kali pergi dan meninggalkanku sendiri di rumah dengan pria gila ini. Apa nenek sengaja?" Batin pete kesal, ini sudah kedua kali nya nenek jui pergi tanpa mengatakan apapun pada Pete.

"Cepat bangun setelah itu kita sarapan. Aku sudah memasak makanan kesukaanmu." Vegas menarik selimut yang masih membungkus tubuh Pete.

"T-tunggu sebentar, Vegas jangan menariknya." Pete berusaha sekuat tenaga agar selimut itu tidak lepas dari tubuhnya.

"Kalau begitu cepat bangun." Vegas juga tidak bisa berhenti menarik selimut Pete membuat mereka berdua saling tarik-menarik selimut.

"Jika kau menarik nya sekali lagi aku pastikan kau akan semakin sulit mendapatkan maaf dariku"
Sebenarnya Pete hanya mengertak saja tapi ternyata vegas langsung melepaskan selimut itu bahkan merapikan nya seperti semula.

"Aku sudah melepas nya jadi jangan bicara seperti itu lagi. Aku benar-benar ingin kamu memaafkan ku." Jika dulu Vegas akan langsung melubangi kepala orang yang sudah mengertak nya tapi Vegas yang sekarang dihadapannya berbeda dia bahkan langsung menuruti perkataan pete. Sepertinya pete lebih menyukai versi Vegas yang ini.

"Keluarlah, aku akan mandi dan bersiap setelah itu kita sarapan."

"I will be waiting for you ."Vegas kembali menuruti perkataan Pete dengan berjalan keluar kamar tidak lupa juga menutup pintu kamar Pete.







Continued....




Don't forget
To vote and comment 💙

I will get you againTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang