tiga puluh delapan

5.5K 337 4
                                    

"apa ni? Kalian ya main cinta-cintaan dibelakang kami." seru Rionel heboh yang tiba-tiba datang membuyarkan suasana indah antara Kavian dan Fairy, membuat Kavian menatap datar dirinya diikuti Fairy yang juga menatap kesal dirinya. Sementara Ares hanya menggeleng heran dan segera menghampiri Fairy ingin segera memastikan kondisi sahabat perempuan nya, apa kah sudah baik-baik saja.

"Ai, kau sudah sadar? Bagaimana kondisi mu? Apa sudah baik-baik saja? Kenapa kau sudah disini saja padahal baru siuman setelah lama tertidur panjang, ditambah udara malam ini yang akan memperburuk keadaan mu nanti." Tanya Ares rempong pada Fairy. Membuat Fairy tersenyum menanggapi kecerewetan Ares.

"Iya, aku udah baikan oke, gak ada yang perlu dikhawatirkan, karna sesungguhnya aku gak sakit apa pun, aku hanya tidur aja, tidur panjang lebih tepatnya." ucap Fairy menenangkan kecemasan Ares pada nya.

"Syukur lah, aku takut banget sumpah, benar-benar takut, mana Rionel dengan kurang ajarnya bilang kamu mau sakaratul maut, apa gak makin panik kami semua. Ditambah kondisi kamu yang semakin drop seolah mendukung apa yang Rionel ucapkan." ujar Ares menjelaskan pada Fairy apa yang terjadi.

"Sembarangan, Rionel mah sesat, dengerin omongan dia yang ada ikutan sesat." sahut Fairy santai membuat Rionel mendelik kesal padanya.

"Baru juga sadar, udah lemes aja tu mulut ngatain aku."

_______________

"Fairy besok kamu udah mulai sekolah lagi kan? Papa udah beli sekolah nya atas nama kamu, biar kamu enak sekolah nya disana nanti, gak akan ada yang berani mengusik kamu pasti nya. Dan kamu bebas melakukan apapun sesukamu di sekolah itu gak akan ada yang berani menentang kamu." ucap Anderson langsung pada Fairy setelah ia menghampiri Fairy yang sedang asik bersantai memainkan ponsel ditangannya sambil mengemil sekotak donat dihadapan nya.

"Ha." beo Fairy masih belum loading. malah kembali di sambut dengan sahutan kakek Lewix yang tidak ingin kalah saing.

"Kakek juga sudah membangunkan kantin khusus untuk mu, beserta  koki khusus yang akan menyiapkan apa saja menu makanan yang kau inginkan kelak, kau tinggal sebut saja menu yang kau inginkan dan dia akan menyiapkan nya untuk mu." sahut kakek Lewix bangga atas apa yang sudah ia lakukan.

Fairy hanya menanggapi datar mereka, kan sudah Fairy tebak, mereka yang gila benar -benar tidak cocok kumpul dengan dirinya yang normal, bagaimana mungkin mereka melakukan hal-hal aneh itu hanya untuk pembuktian diri, rasanya Fairy mulai Frustasi.

"Jangan sampai ada yang tahu kalo aku pemilik sekolah itu sekarang."  respon Fairy langsung menolak, bukannya senang malah ingin dirahasiakan membuat Anderson dan kakek Lewix menatap bingung dirinya.

"Fairy ingin sekolah normal seperti umumnya seorang pelajar, bukan disegani dan diistimewakan, Fairy ingin membuat kenangan masa sekolah yang indah secara alami bukan seperti yang kalian rencanakan." ujar Fairy menjelaskan alasannya.

______________

" Ah aku rasanya ingin kembali menjadi pelajar di SMA lagi, agar bisa satu sekolah  dengan Fairy dan menjaga nya dari dekat." ujar Bintang pada semua keluarga nya, saat ini mereka tengah berkumpul makan malam di meja makan, dan membahas tentang Fairy.

"Mana bisa, umur mu sudah dua puluh enam tahun jika kau lupa." sahut Leonard. Menyanggah pemikiran Bintang.

"Ah, aku sudah tua ternyata, bagaimana ini, aku ingin menjaga nya dari dekat, kalian tau sendiri kan masa SMA adalah masa paling rawan, banyak anak-anak dengan pemikiran labilnya entah itu perempuan dengan sikap iri dengki nya dan lelaki dengan sikap nakal dan kurang ajarnya. Yang bisa saja melibatkan Fairy dan aku tidak akan menerima itu terjadi dengan adik aku." ujar Bintang resah sendiri, ia tidak tenang melepaskan Fairy bersekolah tanpa pengawasan dari dekat dari mereka keluarga nya walaupun mereka mengutus bodyguard untuk mengawasi dan melindungi tapi rasanya belum bisa membuat hati mereka tenang.

Fairy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang