lima puluh tiga

5.4K 354 63
                                    

Pertarungan antara dua kubu yang saling bermusuhan telah berlangsung, tampak Dikra yang seperti kualahan saat harus menghadapi dua orang yang menyerang nya bersamaan secara langsung.

Baku hantam serta tembakan beruntun tidak terelakkan, semua orang saling menyerang untuk meraih kemenangan.

Dikra sendiri telah mendapatkan dua sayatan dilengan dan  di telapak tangan nya, belum lagi satu tembakan yang mengenai bahu kirinya, lengkap dengan wajah nya yang sudah babak belur karena pukulan yang ia dapat kan, kenapa bisa separah itu karena Kavian sudah mengatakan sedari awal pada semua para bodyguard bahwa misi mereka adalah mengalahkan Dikra, selaku tokoh utama dalam pertarungan ini.

Jadi fokus para bodyguard adalah pada Dikra sesuai arahan yang tuan mereka katakan sedari awal.

Jika kalian berpikir Kavian, Rionel serta Ares terlibat dalam perkelahian maka kalian salah besar, mereka hanya berperan sebagai penonton dan pengamat jalannya pertarungan, selagi masih ada prajurit  kenapa raja mesti harus turun tangan, pikir mereka, lagian mereka adalah aset berharga dan seorang pewaris terlebih Kavian yang merupakan seorang pewaris tunggal seorang miliarder ternama di dunia jadi dirinya sangat berharga, dan tidak akan mau bertindak bodoh dengan terjun langsung melawan musuh yang pasti sangat mengincar nyawanya.

Dengan menjadi pengamat sudah cukup untuk menjatuhkan harga diri lawannya, karena mereka hanya bisa menyentuh para bodyguard nya saja tapi tidak dengan ia orang yang sebenarnya mereka incar, padahal dirinya ada tepat didepan matanya, tengah asik santai menyaksikan mereka yang dihajar habis-habisan oleh para bodyguard nya, terlebih Rionel yang asik menayangkan siaran langsung dimana adegan Dikra yang terlihat mengenaskan saat jatuh tersungkur setelah mendapatkan tendangan kuat dari lawannya.

"Cik, cik bakal gimana tanggapan para murid di KINGDOM HIGH SCHOOL, setelah lihat Vidio siaran langsung ini." ucap Rionel prihatin dengan nasib Dikra.

"Heem, orang yang ditakuti selama ini, kalah dengan beberapa serangan doang, faktanya dia gak sehebat itu, berkebalikan dengan rumornya yang mengatakan kalo dia itu sang penguasa terkuat, kenyataannya alah, lemah." ejek Ares menilai Dikra yang menurutnya terlalu meninggi selama ini, padahal mah hoak.

"Kav, setelah ini bakal ngapain." tanya  Rionel pada Kavian yang asik mengamati sedari tadi tanpa sedikitpun menurunkan kewaspadaan nya.

"Boom tempat ini dalam waktu tiga menit, dan cabut." jawab Kavian memberi perintah dan setelahnya berlalu pergi setelah melihat Dikra dan anak buahnya telah kalah dengan mengenaskan karena mendapat kan serangan tiada henti dari orang -orang nya.

"Sepuluh menit dua puluh lima detik, wih hanya dalam waktu sesingkat itu mengalahkan mereka." ucap Rionel heboh, merasa bangga dengan kinerja para bodyguard yang mereka bawa.

"Lepas ini kalian bakal dapat bonus besar." seru Rionel lagi pada semua bodyguard yang mendapatkan seruan antusias dari mereka semua.

"Asal ngomong doang padahal yang keluar uang juga ujung-ujungnya tetap Kavian." sindir Ares menjatuhkan kesombongan Rionel.

"Si asu, gak bisa apa  sehari aja biarin aku berasa jadi bos besar, menjatuhkan mulu perasaan." sahut Rionel kesal rasanya baru juga mau sok bosy sebentar udah dijatuhkan dengan perkataan Ares yang menyindir terang-terangan dirinya.

"Jangan terlalu bermimpi, terima kenyataan lebih baik."

__________

"Kalian gak kenapa-napa kan?" tanya Fairy langsung begitu melihat Kavian dan kedua sahabatnya yang lain tiba di  mansion.

"Ya, kami baik-baik aja.' jawab Kavian tenang.

"Ya iya lah  baik-baik aja, pasalnya mereka cuman ngeliatin doang Tanpa turun tangan langsung." sindir Bintang pada ketiga bocah yang menjadi sahabat adiknya itu.

Fairy Where stories live. Discover now