Chapter 26 : Takdir Yang berat

275 30 17
                                    

Anak-anak Biang rusuh, Seperti Azizi, Adel, Lulu, Oniel dan Yang Lainnya Terkejut setengah Mati, Ketika Pintu di Hadapan mereka terbuka dengan Tiba-tiba. Di susul dengan Suara manis Bak karamel dari Gadis Pemilik Unit Tersebut. Selain itu, Shani, Gracia Dan Feni juga menepuk Dada mereka Akibat terkejut.

Sedangkan Freya Hanya menampilkan Wajah Cengkoknya, Melihat Tingkah Para Sahabatnya.

"Freya! Kaget tau!" Siapa lagi kalau Bukan Sahabat Dan Juga Teman bertengkarnya, Fiony.

"Lah, Kan Gue gak tau Kalau Kalian semua Ada di sini. Lagian Gak ngabarin dulu kalau Udah nyampe." Ucap Freya.

Fiony, Gadis Si pecinta ayam Itu hanya Cemberut.

"Freya! Kangen.." Selain Shani, Gracia Feni dan beberapa member lainnya Turut Ikut serta Memeluk Freya. Mencurahkan rindu yang di kekang Oleh waktu Yang Cukup lama. Karena sejak keluar dari JKT48, Freya Sudah sangat Jarang berkomunikasi dengan Teman-teman mantan membernya. Terkecuali dengan Fiony, Yang Mungkin Lumayan Sering menelponnya.

Shani Yang melihat keakraban Dan Haru dari suasana tersebut, Sedikit menyunggingkan senyum, sebelum akhirnya dia merasakan bulu kuduknya meremang Secara Tiba-tiba.

Pandangan mata Shani Tidak sengaja, Menoleh pada Lorong masuk, Dimana Seorang perempuan Yang Sebelumnya dia temui, Serta Yang menarik lengannya, Dan Juga Sosok anak kecil Berwajah Pucat Yang berdiri di samping perempuan tersebut, Keduanya menatap nanar padanya.

Shani menyipitkan mata, melihat kedua sosok yang pernah dia temui sebelumnya itu. Anak berwajah pucat tersebut, menggelengkan kepala ke arah Shani. Entah apa maksudnya, Shani merasa Itu adalah sebuah peringatan agar Dirinya Tidak masuk kedalam Unit tersebut.

"Ci?"

"Ci Shani!"

Shani Tercekat dan terkejut, Kala Freya memanggil namanya.

"I-iya, kenapa Frey?"

"Ci Shani Yang kenapa, Kok ngelamun? Anak-anak Yang lain sudah pada masuk ke dalam." Ucap Freya.

Shani baru menyadari, Kalau Hanya dirinya Yang masih Berdiri terpaku di depan Unit apartemen Freya. Pandangan matanya kembali menoleh, Tapi Ke-dua sosok yang sebelumnya dia Lihat Sudah Tidak Ada di tempatnya. Freya Yang penasaran, Juga Ikut melihat kearah Pandangan mata Shani tertuju.

"Lihat apa Ci?" Tanya Freya.

"Ta-tadi ada Seorang perempuan dan anak kecil yang berdiri di sana." Tunjuk Shani pada lorong Yang kosong.

"Tidak perlu di pikirkan." Ucap Freya. Nada suaranya terdengar berat dan berbeda.

"Frey?"

"Hm?" Balas Freya.

"Kamu—Ada di pihak mana?" Tanya Shani.

Freya mengerti maksud ucapan Shani tersebut.

"Apa mereka Yang memberitahu Cici, Agar Tidak masuk kedalam Unit apartemen-ku?" Tanya Freya.

Shani mengangguk.

"Mereka benar, Aku Yang sekarang adalah seorang iblis. Tapi jangan khawatir, Aku Tidak akan mencelakai Orang-orang Yang berharga dalam Hidupku. Meski hanya sebuah Topeng, Kalian semua pernah mewarnai hari-hariku sebelumnya." Ucap Freya.

"Maaf, harusnya aku Tidak bertanya seperti itu." Ucap Shani.

"Tidak perlu di pikirkan, Masuk Yuk." Ajak Freya.

Shani tersenyum simpul, Tidak masalah seperti apa Freya sekarang. Dimata Shani, Freya tetaplah Seorang gadis karamel yang Cantik dan periang seperti dulu. Dan itu Tidak akan berubah baginya. Setelah Shani masuk kedalam, Freya menatap tajam pada Dua Sosok Yang sebelumnya di lihat Oleh Shani. Untuk seperti sekian detik, pupil matanya menyala merah delima terang.

FREYA : Holders Of Lost Object ( BOOK 1 )Where stories live. Discover now