Prolog

13 4 2
                                    

"Heh cewek cupu, lo kira ponsel gue murah hah? Sekalipun lo jual diri pun hasilnya gak bakalan bisa buat ganti ponsel gue yang baru!"

Altair yang kebetulan baru saja memasuki kantin bersama teman satu gengnya mendadak menghentikan langkahnya ketika mendengar bentakan keras seseorang. Cowok dengan penampilan yang jauh dari kata rapi itu menatap dua orang yang sedang berkonflik.

Ia menyipitkan matanya ketika melihat lawan bicara Roy hanya menundukkan kepalanya saja tanpa niat membalas sepatah katapun. Benar-benar bodoh dengan membiarkan orang lain menertawakannya. Padahal, jika ada di posisi itu, Altair dapat pastikan wajah jelek Roy ia bogem mentah.

"Duluan, gue ada urusan!"Altair meninggalkan teman-temannya yang sudah berjalan menuju meja biasanya.

Suasana kantin yang semula heboh karena mendapatkan tontonan gratis, tiba-tiba saja senyap ketika Altair mendekati Roy dan cewek cupu tersebut.

Roy yang barusan bermulut besar pun mendadak kicep ketika Altair tiba-tiba saja sudah berdiri di sebelah cewek cupu itu.

"Cuma perkara ponsel jadul gini doang sampe bikin mulut lo gede?"tanya Altair remeh setelah berhasil merampas ponsel dari tangan Roy. Ponsel itu benar-benar masih mulus, tidak ada bekas goresan, atau tanda-tanda kerusakan lainnya. Altair tahu, kalau Roy hanya mengada-ada. Maka dari itu, ia ingin mewujudkan apa yang barusan diucapkan oleh Roy kalau ponsel cowok itu rusak.

PYARRRR

Altair, tanpa aba-aba cowok itu membanting ponsel mahal milik Roy hingga benar-benar hancur. Siswa dan siswi yang berada di kantin tentu saja memekik terkejut begitupun dengan Roy dan juga cewek cupu yang masih setia berdiri disebelah Altair.

"LO-"

"Kirim no rekening lo, biar gue transfer buat ganti rugi ponsel lo yang rusak."Altair berucap demikian dengan sangat amat enteng. Seperti tidak ada beban sama sekali, padahal ia juga tahu kalau harga ponsel milik Roy bisa melahap sebagian dari uang jajannya untuk sehari.

Roy menatap Altair dengan sorot marah, "gue gak-"

"Lo tuli?"tanya Altair sarkasme memotong ucapan yang hendak keluar dari mulut Roy.

Roy, cowok itu mengepalkan tangannya hendak maju memukul Altair, namun dengan sigap Altair menahan bogeman Roy menggunakan tangan kanannya. Tanpa berperasaan Altair memelintir tangan Roy kebelakang hingga cowok itu memekik kesakitan. Tidak ada yang berani untuk mencoba menolongnya, memangnya siapa yang berani mencampuri urusan seorang Altair Pradeepta Ganeswara?

"Akhh! Lepasin sakit anjing!!"Altair pun melepaskan pelintirannya pada Roy lalu mendorong cowok itu dengan keras hingga tersungkur ke lantai kantin.

"Gue peringatin sama lo! Masalah lo sama dia udah selesai, kalau sampe gue lihat lo coba-coba untuk gangguin dia lagi, habis lo sama gue!"setelah berkata demikian, Altair pergi dari sana dengan menarik cewek cupu itu menuju keluar kantin.

-TBC-

Wellcome di lapak sweetlemontea0
Yang belum follow, follow dulu boleh dong!

Btw tau cerita ini darimana?
Suka gak?
Kalau suka mari kita kawal sampai akhirrrrrr💜

Sebelum lanjut ke bab selanjutnya, alangkah baiknya untuk vote dan komennya.
Spam aja gapapa?

🍋: Call me Mon, gak Mon ga nyahut!

Altair Where stories live. Discover now