11. Perasaan Asing

1.3K 182 11
                                    



Tangan kekarnya memegang pena di ujung jarinya. Mata merah kehitaman yang terlihat fokus pada dokumen yang penuh dengan tulisan. Namun sebenarnya dalam pikiran duke bukan tentang isi dokumen, dia tidak mempelajarinya dnegan benar. Dalam otaknya berisi adegan ranjangnya bersama sang istri. Dia tidak fokus sama sekali. Namun matanya tetap memaksa untuk memperhatikan dokumen tersebut.

"Kakashi."

Suara berat yang serak mempengaruhi kakashi. Dia segera meminta pelayan untuk membawakan secangkir kopi.

"Ya yang mulia?"

"Apa yang sedang dilakukan istriku?"

"Nyonya sedang beristirahat."

Sasuke mengangguk puas. Dia tersenyum kemenangan. Dia berharap stamina istrinya segera terkumpul dengan baik. Dia berjanji akan memperlakukan istrinya dengan hati-hati nanti malam.

Diawal mereka berhubungan badan. Istrinya terlalu kaku dan ketakutan. Dia tertekan melihat wajah panik istrinya. Sebenarnya itu cukup menghiburnya, bagaimana herbivora kecil yang gemetar ketakutan dihadapannya. Dia hampir tertawa, namun dia tidak sampai hati menertawakan istrinya yang kesakitan meskipun dengan wajahnya yang menggemaskan.

"Jangan takut. Ini hanya sakit diawal."

"Aku tau. Tapi ini pertama kalinya bagiku."

"Kau cukup nakal juga ternyata."

"Bukan! Aku tau dari novel yang kubaca."

Sakura gemetar, dia bukan wanita nakal. Dia hanya tau dari kilasan-kilasan romansa dari novel yang ditulis kurenai. Awalnya dia tidak berpikir itu ide yang bagus, nyatanya sebagian pembaca menunggu adegan dewasa dari novel-novel romantis tersebut. adegan-adegan ciuman, adegan meraba sampai adegan berhubungan badan yang membara. Dia tidak sadar bahwa kebanyakan wanita bangsawan memiliki sisi nakal tentang hubungan seksual.

Sakura mengigit pipi bagian dalamnya. Kakinya terbuka lebar dengan nyata. Dia kedua pahanya sasuke sudah menantinya. Ketika dia melihat gundukan sasuke, sakura hampir histeris. Tetapi sasuke cepat paham dan menutup tubuh mereka dengan selimut.

"Jadi kau menolak melakukan malam pertama kita?"

"Tidak. Aku tidak bisa menolak malam pertama."

"Malam selanjutnya? Kau akan menolaknya?"

"Aku akan mempertimbangkannya."

Sasuke tertawa dalam hati. Bagaimana bisa dia di nilai oleh istrinya untuk mendapatkan haknya di kemudian hari? Begitu banyak kejadian yang mengejutkan dari sang nona. Tanpa sadar minatnya semakin besar pada istrinya.

"Aku akan bekerja keras. Agar kau menyukainya."

Aku akan menunjukkan kemampuanku.

Sasuke dan jiwa kompetitifnya adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Janganlah membawa sebuah kompetisi ataupun tatangan baginya, sebab dia tidak akan berhenti hanya di putaran pertama. Sasuke mencium sudut bibir sakura. Dia mengelus pangkal paha istrinya dengan lugas. Dada bidangnya menimbulkan bayangan yang menutupi tubuh kecil istrinya.

Dia sangat kecil.

Sejak membawanya ke atas ranjang. Dia tidak perlu bersusah payah melucuti pakaian istrinya, tubuh iatrinya sudah siap untuk disantap. Hidangan menggiurkan yang membuatnya meneteskan liur diatas ranjang seperti serigala di perburuan liar.

Mereka bertatapan dengan bibir sasuke yang menempel di bibir sakura. Lidahnya menjilat bibir istrinya agar segera terbuka. Dia menyaksikan betapa lemahnya istrinya. Tidak ada perlawan. Pasrah. Dia benar-benar seperti sedang berburu sekarang.

Contract MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang