BAB 17

3.4K 305 17
                                    

"Sayang, aku tidak usah pergi ya?" Rengek George kepada Grace yang berbaring di sampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sayang, aku tidak usah pergi ya?" Rengek George kepada Grace yang berbaring di sampingnya.

Hari ini, setelah makan siang George akan berangkat ke luar
negeri untuk mengatasi masalah di cabang perusahaannya di negara itu.

Grace lelah setelah di gempur berkali kali oleh George tanpa ampun semalaman, dan sekarang pria itu menunjukkan raut seolah olah tidak bersalah atas apa yang dirinya lakukan.

"Aku sudah memberikan apa yang kamu mau dan kamu semalam berjanji untuk pergi"

Semalam Grace membuat kesepakatan sebelum mereka melakukan hubungan intim yang dimana jika George ingin melanjutkan kejadian semalam, maka George harus berjanji untuk ikut pergi mengatasi masalah perusahaannya.

George yang sudah di kuasai nafsu besar pun hanya menganggukkan kepalanya, dan kini sepertinya George menyesal karena anggukan itu.

"Tapi-"

"Kamu mandi sana, ini sudah jam 10 lewat" Grace beranjak dari kasur untuk memungut pakaian nya lalu memakainya di hadapan George.

"Jangan salah kan aku amour" George mengangkat Grace ke gendongan koalanya dan berjalan ke arah kamar mandi.

"Hei, turunkan aku" Ujar Grace kaget atas perlakuan George.

"Salah kan dirimu karena memakai pakaian di hadapan ku"

"GEORGE!!"

Sungguh, dirinya sudah lelah di gempur semalaman oleh George tanpa henti dan kini pria itu kembali menggempurnya lagi dan lagi.


"Jam berapa pria itu pergi?" Tanya Isaac kepada Samuel yang baru saja masuk di ruangan miliknya.

"Jam 1 tuan, tepat setelah makan siang" Jelas Samuel lalu memberikan sebuah berkas di lapisi map putih kepada Isaac.

"Ini daftar nama-nama yang anda minta tuan." Isaac lantas mengambil map putih itu lalu membukanya.

"Total ada 75 orang, 35 orang berjenis kelamin laki laki dan 25 orangnya lagi berjenis kelamin perempuan, namun 12 orangnya lagi tidak dapat di deteksi karena mereka menggunakan akun palsu"

"Apakah ini sudah semuanya? tidak ada yang terlewat?" Tanya Isaac sembari menatap lembaran yang berisi data diri masing masing 60 orang itu.

"Saya telah cek beberapa kali di situs itu, dan hanya 72 orang yang tercatat" Jelas Samuel kembali dan memberi tab yang sedari tadi di pegangnya kepada Isaac.

Tab itu menampilkan situs web ilegal dan menampilkan orang yang terdaftar dalam situs web ilegal itu.

"Sepertinya 12 orang yang datanya tidak di ketahui itu sudah cukup sering mengikuti situs web ilegal seperti ini" Ucap Isaac sembari melihat data orang orang itu.

"Saya juga berpikir seperti itu tuan, karena mungkin mereka tahu akan terjadi hal seperti ini jadi mereka ingin ambil aman agar tidak ketahuan"

"Hm, jika mendapat informasi terbaru dari situs itu beri tahu aku segera," Ujar Isaac kepada Samuel yang membereskan berkas berkas tadi dan mengambilnya.

"Baik tu-" Ucapan Samuel kembali terhenti karena perintah Isaac yang membuatnya kembali menghela nafas pasrah.

"Dan cari tahu apa yang Grace lakukan ketika pria sialan itu pergi" Isaac beranjak dari kursi nya dan memakai jas hitam yang sedari tadi tersampir di kursi yang di dudukinya.

"Baik tuan, kalau begitu saya permisi" Setelah mendapatkan izin, Samuel lantas keluar dari ruangan Isaac.

"Jika merebut mu dengan cara baik tidak ampuh maka saya akan merebut mu dengan cara yang kurang baik mungkin? saya rela di sebut 'pebinor' asal yang saya rebut adalah kamu, Grace" Monolog Isaac sembari menatap foto Grace yang di lapisi bingkai putih indah.

Ya, itu Isaac dengan obsesi gilanya.


"Sayang, aku akan berpisah dengan mu selama 92 hari 13 jam. Tapi aku berjanji ketika masalah benar benar selesai aku akan langsung pulang di detik atau menit itu" Ucap George kepada Grace yang memasang wajah malas karena George terus menerus menceramahi dirinya.

"Iya iya, sudah sana pergi" Suruh Grace sembari mendorong badan kekar pria itu.

"Aku sungguh tidak bisa berpisah dengan mu amour" Rengek George manja lalu kembali memeluk wanitanya dengan erat.

Mereka sudah 30 menit lebih berada di depan pintu, dan tentu tersangka utama kejadian itu adalah George dengan sejuta alasannya.

Daniel yang sedari tadi menunggu pria itu di dalam mobil pun muak melihat tindakan tuannya, hancur sudah reputasi George yang mengatakan bahwa George adalah pria dingin nan kejam jika dihadapkan oleh sang istri tercinta, Grace.

"Sayang" Ujar Grace kepada George, jika pria itu terus terusan seperti ini maka Grace akan menggunakan jurus terakhirnya.

Grace menangkup wajah suaminya lalu menatap mata indah itu dalam, Grace lalu membisikkan sesuatu yang membuat George tersenyum kemenangan.

"Jangan ingkar janji mu jika aku sudah kembali" Ucap George yang membuat Grace mengangguk.

Cup

Grace mencium bibir George, ingat hanya mencium bukan lebih.

"Semangat suamiku, aku menunggu mu" Grace tersenyum genit kepada George membuat pria itu tertawa lucu.

"Tentu, aku pergi dulu"

Mereka berdua melepaskan pelukan eratnya dan George segera pergi agar dirinya tidak kembali bersikap seperti itu.

Daniel yang melihat semua kejadian tadi hanya tersenyum paksa.



TBC

Kasian Grace di tinggal pas lagi sayang sayangnya🐸🐸

Satu kata untuk:
- George?
- Grace?
- Isaac?
- Daniel?
- Samuel?

GOOD BYE TO THE NEXT CHAPTER, BYE BYE LOVIEEE♡♡♡♡♡♡♡

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Right Time: Second life story (hiatus again)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang