105... 21+ Cosplay

2.6K 51 2
                                    

Aaaahhhh rasanya sangat aneh apalagi ditempat sempit seperti ini, tapi apa mau dikata jika nafsu sudah menguasai apa pun bisa dilakukan.

"You're so crazy." ucap Javas .

Ya Rinjani memang crazy, bisa-bisanya melakukan sex disaat mobil sedang melaju. Tapi Javas juga menikmatinya, Javas bahkan merenggangkan kedua kaki agar Rinjani bebas bergerak naik turun.

"Sayang, ini tidak nikmat." ucap Rinjani memprotes.

"Mainkan saja punya ku."

Rinjani melepaskan milik Javas dan berpindah ke jok samping. Dengan posisi kedua kaki Javas sedikit merenggang memudahkan Rinjani mengulum penis yang sudah menegang itu.

Sssssttttt Javas tidak bisa lagi menahan kenikmatan saat semua miliknya amblas didalam mulut. Ia mendesah panjang memejamkan mata sejenak menikmati sensasi luar biasa itu.

"Kamu suka?" tanya Rinjani melihat ekspresi nikmat itu.

"Yeah.. Lanjutkan."

Ada senyum merekah dari bibir merah jambu, Rinjani bersemangat melakukan lagi dan lagi. Tidak peduli meski mobil sedang melaju ia tetap memainkan penis itu dengan mulutnya.

Javas harus tetap seimbang antara fokus pada jalanan juga permaianan yang Rinjani ciptakan sehingga laju mobil itu terasa lambat. Terkadang satu tangan milik Javas menarik rambut Rinjani agar miliknya bisa lebih amblas kedalam.

"Sayang percepat." pinta Javas

Tetapi Rinjani tidak mau menuruti perintah, ia bermain lambat sengaja ingin menyiksa seperti yang dilakukan Javas saat di restauran.

"Sayang percepat. Sebentar lagi aku orgasme."

Dengan rasa tidak bersalah Rinjani malah menyudahi permaianan. Dia menutup resleting itu dan duduk dengan tenang.

"Fuck! Kenapa berhenti!" protes Javas dengan wajah memerah.

Rinjani masih asik mengelap bibir yang basah itu, dia bahkan memainkan jarinya dengan sensual menggoda Javas lagi untuk segera menyetubuhinya.

Karena kesal Javas menarik tangan Rinjani lalu memaksa kepalanya untuk menunduk dan memasukan miliknya lagi kedalam mulut. Rinjani menolak menampik keras tangan kekar itu. Wajah kecewa dari Javas lagi-lagi memprotes tindakan Rinjani ia ingin marah dan mengumpat tetapi ditahan saat Rinjani menyingkap rok.

Rinjani kembali duduk diatas pangkuan, tangannya berusaha memasukan miliknya lagi. Beruntung mereka berada dilampu merah sehingga memudahkan ruang geraknya.

"Ouh shit!" Javas merem melek saat milik mereka kembali menyatu.

Sungguh gila Rinjani ini, dia memanfaatkan keadaan demi kepuasan hasrat sexsualnya.

Untung saja kaca mobil didesain dengan gelap sehingga aktifitas mereka tidak akan terlihat dari luar. Rinjani memulai permaianan dengan menaik turunkan pinggul. Ia juga sudah membuka kaos panjangnya sehingga terpampang lah payudara yang masih terbungkus bra itu.

Javas menautkan kepalanya diantara dua gundukan kenyal lalu mencium gemas dan sesekali menggigitnya. Sedang Rinjani masih bekerja naik turun pinggul hingga menit dilampu merah berganti mereka masih tidak sadar. Suara klakson dari kendaraan lain tidak membubarkan kenikmatan, Javas kembali melajukan mobil tetap dengan kecepatan sedang.

Saat mobil mulai melaju, Rinjani memelankan gerakan pinggul. Ia tidak mau membuat konsentrasi Javas pudar.

"Kenapa berhenti huh?"

"Ummm bagaimana kalau lanjut di hotel saja?" ucap Rinjani.

"Lanjutkan saja, fokus ku masih bisa terbagi."

Cupid Lonestly 2 (END)Where stories live. Discover now