Pertanda Aneh

186 24 3
                                    

Kalau boleh dikatakan, semenjak tiba ke Zona Perbatasan, sulit bagi dokter Seokjin untuk bisa berkonsentrasi saat ini.

Pikirannya terus saja kembali ke memori dimana ia menghabiskan malam bersama Namjoon dan memakinya dikemudian hari seolah pria itu sudah melakukan kesalahan besar. Seokjin jelas-jelas tersulut emosi sejak awal Namjoon mengatakan kalau ia akan mengabdikan hidupnya untuk negara. Kekesalan itu ia pendam sampai sang kapten kebetulan memicu emosi dengan menelepon komandan Jung untuk melarang tim medis ikut serta ke Distrik V. Maka kemarahannya tumpah-ruah.

Tapi tak ada pula yang bisa dilakukannya untuk memperbaiki situasi. Seokjin tidak tahu kapan Namjoon akan kembali ke barak. Kenyataan itu membuat konsentrasinya jadi semakin buruk ketika komandan Jung berteriak memanggil namanya berulang kali didepan.

"Y—ya?" Dia segera menghampiri setelah Jungkook menyikutnya dari samping. Komandan Jung tampak keheranan dengan dokter Seokjin meski ia tetap memperkenalkan seseorang padanya didepan, "perkenalkan. Ini adalah letnan Ahn Jong Yun. Dia adalah pemimpin sersan disini."

Ahn Jong Yun tersenyum pada Seokjin, "senang bertemu denganmu, dokter Seokjin."

"Ah, ya. Senang berkenalan denganmu."

"Kuharap kita bisa bekerjasama kedepannya."

"Tentu! Mohon bimbingannya." Seokjin menunduk hormat. Tapi komandan Jung menghentikannya, "kamu tidak akan lama disini. Jangan berpikir kalau kamu akan menghabiskan waktumu seumur hidup di tempat ini, dokter."

Ahn Jong Yun hanya menyunggingkan senyum lagi lebih lebar daripada sebelumnya sebelum menatap komandan dari Korea Selatan tersebut, "kemana kapten Kim? Kenapa aku tidak melihatnya hari ini?"

Baiklah. Komandan Jung tahu benar bentrokan yang terjadi antara keduanya sehingga ia melemparkan tatapan sinis pada Ahn Jong Hyun, "kenapa? Kamu rindu bertarung dengannya?"

"Dia sedang berlibur!" jawab Jinyoung dibelakang. Xiao Zhan menyikutnya didepan puluhan tentara Korea Utara didepan mereka.

"Jangan memberikan informasi yang tidak perlu!" bisiknya. Jinyoung terkejut dan menampar mulutnya sendiri.

"Berlibur?" tanya Ahn Jong Yun, "dalam situasi menegangkan seperti ini?"

"Tidak ada yang perlu kamu khawatirkan, dia sedang diliburkan sementara. Sebelum hari gelap, bisakah kita mengadakan tur fasilitas dan mengambil foto?"

"Ah ya," Ahn Jong Yun lalu mengedarkan pandangan ke belakang, "sersan Long. Tolong antar mereka melihat-lihat perkembangan pembangunan fasilitas umum disini!"

"Baik!"

Fasilitas umum yang dimaksud memiliki lima lantai yang sedang dikerjakan oleh para pekerja dan tiga mandor yang tersebar disegala arah penjuru gedung. Ketika rombongan masuk kedalamnya, terdengar suara ketukan palu dan bor yang menggema dan saling bersahutan.

Bangunan itu benar-benar belum jadi seluruhnya. Bahkan dindingnya masih berupa tumpukan semen kasar dengan butiran halus yang terkadang jatuh diatas kepala Seokjin atau Jungkook. Rombongan tim Korea Selatan berjumlah sepuluh orang campuran tim medis dan para tentara di Perbatasan. Mereka mengambil dokumentasi yang dibutuhkan untuk laporan dan sedikit bercengkrama tentang kesulitan pembangunan dengan para pekerja disana.

Letnan Ahn Jong Yun memperhatikan ketika seorang sersan bertanya pada pekerja tersebut dan memandangnya dengan tawa remeh, "kalian pikir kami menyulitkan mereka?"

Memang seringkali terjadi gesekan diantara tentara Korea Utara dan Korea Selatan seperti tadi, nampak jelas terlihat didepan para tim medis sehingga mereka sepakat untuk lebih banyak diam dibanding berbicara.

Descendants Of The Sun (Remake) | Namjin VersionWhere stories live. Discover now