Tuhkan, Jadi Sakit! #NCTMimpi

2.6K 291 29
                                    

WAI UPPP!!!

SIAPA YG BSK SEKOLAH/KEGIATAN LAGIII? WKWKWKWK Wai selasa ujian cuyyy! Edun😵

Hari ni c adek sama NCT Mimpi😁 siapa yang kangen?

Dan yaaa, selamat baca! Kasih VOTE SAMA KOMEN YG BANYAK DONGGGG!!!👊👊👊

U 'ᴥ' U

NCT Mimpi baru selesai record konten mereka. Tujuh anggota itu akhirnya istirahat dan naroh lagi peralatan mereka ke tempatnya, Renjana ngecek hasil videonya sementara Nathan duduk adem ayem di sofa. Dia ngeraih kepalanya Keano yang hari ini keliatan lemes, ditariknya kepala itu pelan supaya nyender di bahunya.

"Ano pusing?" tanya Nathan dengan lembut. Yang ditanya ngangguk, dia nutup mata soalnya kepalanya betulan pening.

"Hng.. Pusing.." jawaban itu buat satu tangan besar mendarat di dahinya Ano, Ano terlalu lemes buat buka mata--jadi dia biarin aja.

Haekal, pemilik tangan itu jadi murung, "Sakit terus lo, Papa gue bosen kali nginfus lo."

Ano buka matanya sedikit, tangannya dikepalin terus mukul bahunya Haekal, "Ngak usah panggil Papa lo yang jelek itu!"

"Cepuin ah, nanti kalo disuntik jangan nangis ya~"

Ano milih buat meluk badannya Nathan, dia ngerengek sambil nunjuk Haekal, "Nana.."

Yang dipanggil ngehela nafas sambil natap Haekal tajam, "Jangan ganggu dulu, Kal, untung loh ini ngga rewel," katanya. Nathan terus natap Marko sama Renjana, "istirahat kan? Si Bayi sakit."

"Iya, balik ke kamar, Nath," titah Marko, Nathan ngangguk. Dia natap Ano yang mejamin matanya.

Pelan-pelan Nathan tepuk pipinya Ano, "Bangun dulu yuk, bayi," katanya dengan lembut.

Ano yang udah lemes malah ngerentangin tangannya, dia natap Nathan dengan matanya yang keliatan kering dan sayu, "Nana.."

Mau gak mau Nathan akhirnya gendong Ano, dia ngebiarin kepalanya Ano ngedusel di ceruk lehernya meski rasa panas dari dahinya itu buat Nathan ngga nyaman. Pas sampai di kamarnya, Nathan langsung baringin Ano, tapi anak itu ngga mau lepas dari gendongan koalanya.

"Turun dulu, Ano," titah Nathan, tapi Ano mana mau dengar, dia malah makin ngeratin pelukannya di leher Nathan.

"Yaudah, yaudah, ngga turun. Jangan kekencengan, sayang, Nana ngga bisa nafas."

Akhirnya Ano nurut, dia terus nyenderin kepalanya di bahunya Nathan yang sekarang duduk di pinggir ranjang, "Bayi mau susu?"

Ano ngelepas pelukannya, tapi tangannya masih ngelingkar di leher Nathan, dia terus natap wajah Nathan sambil senyum--Nathan ngga suka senyumannya kali ini, bibir pucatnya buat Nathan sedih, "Mau, pake es, ya?"

Jari Nathan tentu nyentil dahinya Ano, dia cubit pipinya Ano terus jarinya langsung ngelus pipi itu, "Jangan macem-macem, Ano. Nanti lo batuk, mau?"

"Ngga akan! Gue kuat," kata Ano sambil ngegeleng. Dia natap Nathan dengan mata anak anjingnya yang bisa nyihir orang-orang supaya nurutin maunya, "Nana? Please?"

"No."

Jawaban tegas itu kedenger mutlak, alhasil Ano cuma diem sambil senderan lagi di bahunya Nathan.

Nathan tau kalau si Ano ngambek, makanya dia milih buat diem sambil elusin punggungnya Ano, "Bayiii, dengerin gue. Lo kemarin ujan-ujanan, sekarang jadi demam, kalo sekarang minum es, besok lo pasti flu."

Ano ngga menyahut, anak itu tetep di posisinya, meluk lehernya Nathan sambil senderan di bahu laki-laki itu.

"Nurut ya? Gue gak mau lo nambah sakitnya, No," Nathan masih nyoba buat ngomong selembut mungkin, sekarang tangannya ngelusin rambutnya Ano.

Shorts: Lee Cute Jeno [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang