Penantian -17

291 33 1
                                    

Haloo semuaanyaaa!!!, Gimana kabar kaliann? sejauh ini cerita nya seru atau nggaa nih?? komenn ya!

Enjoy guys n Happy reading‼️

******

Kini kalila sudah berada di dalam pesawat pribadi milik pak pradanu, Ia duduk di pojok sana sendirian sedangkan yang lainnya sedang sibuk dengan aktivitas masing masing.
Kalila hanya melamun memandang langit di luar sana, Terlalu larut dalam lamunan nya hingga ia tidak menyadari seseorang duduk berada di hadapannya itu, Laki laki maskulin yang memiliki aroma yang khas, rambut nya yang tertata rapih dan pakaian nya yang membuat nya terlihat sangat lah tampan, bahkan terlihat lebih muda dari usianya.

"Run"panggil nya.

Kalila menoleh dan mendapati theo duduk di hadapan nya, Kalila hanya melemparkan senyuman nya itu. "Eh mas, ada apa?".

"Tidak, Kenapa melamun? ada yang kamu pikirkan?" tanya theo.

"Ngga mas, aku ga mikirin apa apa kok. Kita berapa jam perjalanan mas?" ujar kalila.

"Kurang lebih 3 jam lebih, Saya mengganggu kamu?" ucap Theo dengan sedikit hati hati.

"Astaga mas, aku udah bilang mas ga ganggu kok. Lagian aku juga melamun karena bosan doang bukan mikirin sesuatu" telak kalila.

"ah iya maaf, Kamu mau nyemil snack? semalam saya dan Agam ke minimarket dan saya beli beberapa cemilan kamu mau?" tanya theo.

"Boleh dong mas, aku sedikit lapar hehe soalnya tadi cuma makan buah doang" jawab kalila sambil terkekeh.

Theo yang mendapatkan jawaban dari kalila segera bergegas mengambil cemilan yang ia bawa.

"Nih, saya ga tau kamu suka atau tidak tapi kata agm itu enak" ucap theo menyerahkan snack itu.

"Makasih mas, Ayo kita cobain ini enak atau ngga, Kalo ga enak mas agam harus traktir aku jajan" ucap kalila

Theo tertawa mendengar nya dan menggelengkan kepalanya, Ia hanya tersenyum menatap Kalila yang kini tengah mengunyah snack yang ia berikan.

"gimana? enak atau ngga?" tanya theo.

"Lumayan lah mas, nih mas theo juga cobain jangan aku doangg" titah kalila.

Theo mengangguk lalu memakan snack itu bersama kalila.

"Lumayan kan mas? gimana menurut mas?" tanya Kalila

"Hem, lumayan juga. Selamat itu si agam jadinya ga jajanin kamu haha" leden Theo.

Kalila tertawa, Dan tidak mereka sadari bahwa pak pradanu dan Pak Haris melihat interaksi keduanya. Pak haris hanya Tersenyum melihat putrinya berinteraksi dengan lawan jenis, menurutt nya sang putri kini sudah sangat dewasa bukan lagi anak kecil yang berusia 1 tahun.

"Seperti nya kamu akan mempunyai menantu ris" ucap pak pradanu.

"Sepertinya mas hahaha, kalila ternyata sudah sangat dewasa ya rasanya seperti kemarin saya mengantar nya untuk pergi sekolah dasar tapi sekarang udah kepala tiga" ucap pak Haris yang masih menatap kalila.

"Kalila sudah menjadi wanita mandiri ris, dia sudah memiliki banyak pengalaman bahkan dia sudah sukses sekarang hanya tinggal menunggu waktu pernikahan saja" ucap pak pradanu.

"Kalau menantu saya seperti theo mungkin saya akan sangat berterima kasih karena theo bisa bertanggung jawab atas segala hal" senyum pak Haris.

"Pastinya, ajudan siapa dulu well" canda pak pradanu.

••••

Kini mereka semua telah tiba di jakarta dan Rombongan pak pradanu memutuskan untuk kembali ke kediaman pak pradanu di Hambalang Bogor. Butuh waktu kurang lebih 1 jam untuk sampai sana.

Penantian Sang MayorTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon