0.5

210 28 8
                                    

bilang kebunda keluar untuk main dengan heeseung dirumah, nyatanya saat sampai dirumah heeseung keduanya bermain ponsel masing masing, kampret.

sunghoon teringat akan maksudnya untuk kemari karna ingin menemui keka- jaeyun. "seung lo udah kenalan sama tetangga sebelah?"

heeseung menoleh dari ponselnya dan mengangguk "anaknya lucu kalo diajak ngobrol bahasa indo pupil matanya besar kaya puppy." jelasnya sambil tersenyum kesensem.

oh tidak sainganmu bertambah sunghoon, dirimu harus mengambil langkah sebesar gengsi para wanita.

"oh, dia juga satu kelas sama gw." informasi yang tidak penting, tapi menunjukan bahwa dirinya juga mempunyai potensi yang tinggi bisa dekat dengan jaeyun juga.

"hooh gw tau dari yunjin, katanya 'guys sekolah kita ada murid bule, anaknya dikelas ips1' ya gue simpulin aja tuh jaeyun." jelas heeseung menirukan gaya bahasa yunjin saat mendengar kabar itu.

"mau gw samperin anaknya." ujar sunghoon tanpa sadar.

"alah bahasa inggris lo dibawah kkm." sembur heeseung.

"tapi tiap nonton film gak pake subtitle."

"itu juga lo nontonnya sambil tidur sempak."

pembahasan tidak bermutu.

kini heeseung dan sunghoon sudah didepan pintu jaeyun setelah mengetuk 10x tak kunjung terbuka pintu itu.

tidak perlu ditanyakan karena mereka ingin mengajak jaeyun untuk bergabung dicircle mama mancing mania.

berawal dari sunghoon yang terus membahas jaeyun sampai dirinya dilempar penghapus oleh guru, bagian itu tentu membuat heeseung tertawa bahkan adik perempuannya yang lagi menstruasi datang untuk memukulinya agar diam.

khawatir akan terjadi hal buruk kepada jaeyun mereka memutuskan membawa tangga agar naik ke jendela kamar jaeyun.

"lo naik dulu, gw pegangin dah tangganya." tawar sunghoon saat meletakan tangga yang menurutnya pas dijendela jaeyun.

heeseung terkekeh kecil lalu mengangguk "karna lo gabisa komunikasi sama jaeyun." lalu kaki jenjang itu perlahan naik keatas jendela kamar jaeyun.

"yee gw gerakin nih tangga sakratul maut lo." jenaka sunghoon, sesekali dirinya melihat kearah sekitar takut dikira maling siang bolong.

emang maling mandang pagi siang malam?

"jaeyun? are you there?" ternyata heeseung sudah sampai dijendela yang menurutnya itu kamar jaeyun. memberanikan dirinya untuk memijak balkon semen itu dan mengetuk jendela kaca itu.

"jaeyun? are you there love?" kampret.

saat heeseung ingin mengetuk kaca jendela itu lagi jendela dari dalam bergerak perlahan, heeseung mundur beberapa langkah saat terbuka semua menampilkan jaeyun yang mungkin baru saja bangun tidur.

"hng?" katanya sambil mengusap matanya yang lengket, saat nyawa telah kembali kejiwanya "oh halo hee..? oh halo sung..hoon."

heeseung menaikan alisnya satu saat menoleh kebelakang sunghoon sudah sampai diatas, saat dibawah sunghoon berfikir bahwa heeseung tak berani turun namun saat mendengar kata love dengan cepat dirinya naik juga keatas.

"jaeyun kamu ngobrol sama siapa?" oh syit itu mamanya jaeyun yang sedang menaiki tangga, tanpa pikir panjang sunghoon turun dengan tergesa gesa.

melihat sunghoon yang belum sampai tanah, heeseung berniat menjadi spiderman dan-

BRUK!

bak nangka busuk jatuh dari pohon, heeseung turun dengan selamat walau kakinya gemetar sedikit.

"anjing? punya nyawa berapa lo hah?" tanya sunghoon sambil ngos ngosan, abis turun dari tangga malah ngeliat temennya nyoba bunuh diri dari beberapa cm.

keduanya mulai meninggalkan rumah jaeyun dan kembali kerumah masing masing, saat sedang memundurkan motornya sunghoon teringat sesuatu.

"eh, gw kan punya nomor jaeyun." ujarnya dengan wajah berpikir.

"samsul! kenapa gak lo chat dari situ!" heeseung mulai emosi hendak memukul kepala temannya.

"gw kan lupa." katanya membela diri. "udahlah gw mau chatan sama jaeyun, dadah." setelah mengatakan itu sunghoon melambaikan tangannya dan melesat pergi.

"si kampret udah ada nomornya, gw harus udah ada hatinya dong ya kali jaeyun nolak gombalan gw."

ngawur.

sesampainya dirumah sunghoon berjalan kearah dapur untuk melihat makanan mana tau ada bisa ia makan untuk menyambung hidup.

dengan tangan yang memegang roti dan susu berjalan kearah ruang tv dan mulai menyalakan tv itu namun bukan sunghoon yang nonton tv, tapi tv yang nonton sunghoon.

jemari sunghoon mengetik sesuatu diponselnya, dengan wajah yang tersenyum lebar. tanpa disadari bunda melihat tingkah laku anaknya yang sedang kasmaran.

"dasar anak muda, belajar dulu baru macarin anak orang sunghoon." ujar bunda mendekati sunghoon.

"hehe iya bunda."

"gw pacarin jaeyun sambil belajar, ahay."

lain halnya dengan jaeyun, dirinya hanya menatap ponselnya yang gelap tidak menampilkan apapun. namun saat ponsel itu menyala hanya menampilkan notif dari sunghoon.

shn
maaf untuk
yang tadi

shn
kita cuman mau
ngajak temenan

setelah mencerna beberapa kalimat jaeyun hanya mengangguk seolah sudah menjawab semuanya. menghembuskan nafasnya dengan kasar dan mulai belajar untuk esok hari.

ah esok hari ya? dirinya tak sabar untuk bertemu kazuha lagi, kira kira apa yang cocok dibawanya untuk hadiah pertemanannya dan kazuha.

hitung hitung pendekatan, setelah berpikir sejenak dirinya menjentikan jarinya sambil tersenyum puas. jangan penasaran karna ke esokan harinya dibab selanjutnya.

jaeyun mulai bangkit dari meja belajarnya dan mulai menghias sesuatu yang sangat spesial layaknya martabak dan nasi goreng.

sambil menyusun barang itu tak jarang jaeyun tersenyum bahagia, isinya seperti ini.

"for you, my love."

yeu my love my love, sprei gw noh my love gambarnya bunga segede gaban warnyanya pink lagi.

plot twistnya, adalah sunghoon, jaeyun, dan kazuha tengah melakukan hal yang sama.

kalau sunghoon dibantu oleh bunda, kalau dirinya bisa mengihas sebuah kado dirinya akan membungkus diri sendiri dikotak kulkas.

"waktu temenan sama jay heeseung, kamu cuman ngasih pulpen pensil loh hoon. ini tumbenan sampai di hias kaya gini.." ujar bunda namun jemarinya tak berhenti menghias kado tersebut.

"karna ini spesial bun, kaya bunda dihari spesial." jenakanya.

bunda hanya tertawa renyah mendengar guyonan anak gantengnya itu.





gw udah masuk sekolah
mungkin updatenya lamaan dikit
penuh cinta, ren.

BubblesWhere stories live. Discover now