0.7

146 23 12
                                    

jgn silent reader su, gw bikin sad ending nih.

selama jam pelajaran, sunghoon terpikirkan suara jaeyun yang memanggilnya tadi. suara yang akan ia dengar saat diajak mengorbol, sleepcall, mengucapkan janji suci, dan merintih namanya.

keterusan kan, tapi semua lamunannya terbuyar jay baru saja memukul kepalanya dengan sendok misop.

"sakit anjing." sunghoon mengaduh mengelus kepalanya yang nyut nyutan.

"lo sendiri senyam senyum gila."

sunghoon hanya menaikan pundaknya, lalu pergi membawa makanannya kedalam kelas. "sarap." gumam jay.

saat jay memakan makan siangnya, matanya tak sengaja melihat jaeyun yang berdiam diri dipintu masuk sesekali dirinya melirik kedalam kantin lalu kembali berdiam.

jay pun berinisiatif untuk membantu jaeyun, saat ingin menepuk pundaknya suara yang tak asing bagi jay terdengar disatu sekolah.

"eits, lo mau apa? punya gw ini." heeseung datang langsung memegang pundak jaeyun yang terkejut.

merasa pertanyaan heeseung untuk dirinya, jaeyun mulai menghadap kearah heeseung "a-aku mau.. mau- cari? yeojin..?"

heeseung dan jay dengan kompak mendekatkan telinga mereka lagi "hah apa?" jaeyun memanyunkan bibirnya, namun kembali berucap hitung hitung belajar berbicara bahasa indonesia "aku.. mau lihat? eh cari.. yeojin?"

jay hanya menggelengkan kepala, namun si penguasa bumi semakin mendekatkan telinganya ralat pipinya ke bibir jaeyun seolah menciumnya.

"how cute puppy.." pipi jaeyun memerah dengan cepat lalu menggeleng, dan meminta pertolongan dari teman sekelasnya.

"gw cute lo yang ada." dengus jay lalu menjawab pertanyaan jaeyun "itu anak tk cerewet dikoperasi, mau gw anterin?"

jaeyun menggelengkan kepalanya berusaha menghilangkan blushing alami dipipinya, "nope, thank you jay.." lalu berusaha melarikan diri dari keduanya.

heeseung terkekeh pelan sendirian melihat pundak jaeyun yang menjauh dan menuju kelas, jay sendiri sudah kabur takut heeseung kerasukan.

"biarin aja biarin." ujar jay jika ada yang membantu heeseung tersadar.

sunghoon hanya memakan misopnya dikelas seorang diri, sesekali memainkan ponselnya jika bosan menatap kelas kosong. tatapannya berpindah kearah meja jaeyun yang tiada orangnya.

"jaeyun kemana? emang tau denah sekolah?"

karna panik sunghoon menyeruput kuah panas itu dengan cepat dan mengetik nomor seseorang.

"ayo angkat.. angkat sayang..." ujarnya dengan nada khawatir, sesekali dirinya menatap ponsel jika menunjukan bacaan terangkat.

"ya sunghoon?" hela nafas sunghoon langsung terdengar lalu tersenyum lebar seakan melihat seseorang didepannya.

"kamu dimana?"

suara angin menjawab seolah jaeyun sedang melewati angin puting beliung.

"uh, ini.. di.. toilet.. why?"

sunghoon hanya tersenyum lalu menggeleng "gapapa, kirain kemana."

tawa halus terdengar ditelinganya, membuat rasa kuah misop itu menjadi rasa senyum jaeyun yang manis.

BubblesDonde viven las historias. Descúbrelo ahora