HARI KEDUAPULUH (END)

793 5 0
                                    

Terhitung 10 hari mereka di Indonesia dan sekarang saat nya mereka kembali ke Canada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terhitung 10 hari mereka di Indonesia dan sekarang saat nya mereka kembali ke Canada.

"Sayang barang-barang kamu udah semua kan?" Tanya Vero pada Liyane yang tengah bersiap.

"Udah kok udah aku siapin semuanya" jawab Liyane sambil memoleskan sedikit liptint di bibir nya.

Vero menatap Liyane yang tengah bersiap di depan meja rias, ia melangkah mendekati istrinya lalu memeluk nya dari belakang, ia hirup dalam-dalam aroma lavender yang menempel pada tubuh Liyane.

"I love you lili..."Vero berkata dengan mata terpejam dan suara lirih.

"I love you too my obsession brother" jawab Liyane di akhiri kekehan dari kedua nya "aku janji sama kamu, aku nggak akan pernah bosan untuk mencintaimu, aku nggak akan pernah nyakitin kamu, dan kalau harus di suruh kasih semua yang aku punya termasuk nyawa aku buat kamu, aku bakal lakuin itu" kata Vero dengan yakin dan mantap.

"Huss kamu ngomong apa sih? Aku nggak suka ah!" Liyane berkata dengan sedikit kesedihan yang ada di nada bicaranya.

Vero terkekeh lembut lalu mencium lama kening Liyane untuk menyalurkan rasa cinta nya.

"Aku bercanda sayang.... Udah yuk kita ke bawah kita sarapan dulu" ajak Vero lalu diangguki oleh Liyane.

Mereka berdua akhirnya turun ke bawah untuk sarapan. Sesampainya di bawah sudah banyak sekali orang berlalu-lalang sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

"Selamat pagi bibi flora" sapa Liyane saat melihat flora.

"Selamat pagi juga nona, tuan" katanya menyapa balik.

Liyane dan Vero hanya membalas dengan senyuman lalu melanjutkan melangkah menuju meja makan untuk sarapan.

Di meja makan itu hanya terdengar suara sendok dan piring yang saling bertemu, tidak ada yang memulai pembicaraan di sana.

Selesai sarapan Liyane dan Vero berpamitan kepada seluruh pelayan dan bodyguard, mereka melangkah keluar dari rumah besar mewah peninggalan ayah Liyane.

"Aku pulang ya pa, aku janji bakal main ke sini lagi" kata Vero menatap rumah itu dari halaman depan.

Vero mengusap punggung istrinya untuk menguatkan Liyane agar tidak terlalu bersedih meninggalkan rumah itu lagi.

"Udah yuk kita berangkat sayang" kata Vero menggandeng tangan Liyane.

Mereka pun memasuki mobil dan mulai meninggalkan rumah besar yang megah dan mewah itu, di jalan Liyane terus menatap ke luar jendela, netranya terus mengedar ke seluruh jalanan kota jakarta saat itu, jalanan lumayan ramai karena hari semakin siang.

Sesampainya di bandara mereka langsung menuju jet pribadi milik Vero dan memasuki nya, mereka duduk manis sambil menunggu landing nya jet.

"Kamu jangan sedih terus dong sayang, aku jadi khawatir jadinya" kata Vero sambil membujuk Liyane agar kembali ceria.

Liyane tersenyum manis lalu mengangguk dan kembali menatap ke arah jendela jet menatap gumpalan awan putih di atas sana.



~~~~~~~~~~~~~~~~~



Setelah menempuh perjalanan yang sangat lama akhirnya mereka berdua sampai di Kanada, mereka memutuskan untuk langsung pulang dan istirahat.

Saat di dekat sebuah taman yang sudah sepi saat itu, Liyane meminta pada Vero untuk berhenti sejenak.

"Kak bisa tolong stop sebentar? Aku mau mampir di taman itu" kata Liyane memohon dengan mata berbinar.

"Tapi tamannya sepi sayang, kamu yakin?"

Liyane mengangguk dengan mata yang masih berbinar memohon pada Vero.

"Ok tapi sebentar aja ya" kata Vero bernegosiasi.

Liyane sekali lagi mengangguk, mereka lalu menepi dan Liyane segera keluar dan berjalan semakin dalam ke taman itu, Vero mengikuti dari belakang, Liyane berhenti pada pembatas besi yang hanya setinggi pinggang Liyane, ia hirup udara malam itu dengan tenang.

"Aku nggak pernah ngerasa setenang ini kak" kata Liyane bergumam saat merasa Vero memeluknya erat dari belakang.

"Kamu suka?" Tanya Vero.

Liyane tersenyum lalu berkata jika ia menyukai nya. "Ya, aku suka, apa lagi ada kakak di sini".

Vero terkekeh geli, ia semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang Liyane, tapi anehnya saat ia mengelus perut Liyane ia merasa ada sesuatu di perut Liyane, ia merasa perut Liyane sedikit mengembung.

"Sayang perut kamu kok makin besar, kamu sakit?" Tanya Vero.

Bukannya menjawab Liyane malah berbalik lalu mengalungkan tangannya di leher Vero, ia dekatkan bibirnya ke telinga Vero lalu berkata.

"I'm pregnant..." Liyane berkata sambil berbisik di telinga Vero.

Vero menatap tidak percaya pada Liyane, dan yang di tatap tersenyum lalu mengangguk meyakinkan suaminya jika ia memang benar-benar hamil.

"Sayang.... Kamu beneran hamil?" Tanya Vero masih tidak percaya.

Liyane mengangguk. "Ya aku hamil kak, ini anak kita" kata liyane, mata nya mulai berkaca-kaca karena haru.

Vero terkekeh lalu menyatukan dahi mereka berdua, ia berucap syukur pada Tuhan dan berterima kasih pada Liyane.

"Terimakasih sayang, ini berita baik" kata Vero. Ia lalu melumat bibir Liyane dengan lembut bermaksud menyalurkan kebahagiaan nya. Pagutan mereka pun usai, Liyane menatap senang dan haru pada netra Vero.

"Aku janji akan lindungi kalian berdua" kata Vero berjanji pada Liyane.

"Dan aku janji aku akan jadi mama dan istri yang baik buat kalian berdua" kata Liyane juga berjanji pada Vero.

Dan disinilah kisah mereka berdua usai, di mulai dengan awak yang mengerikan juga menakutkan namun berakhir dengan kebahagiaan dan keceriaan.

Selamat untuk kalian Vero dan Liyane, semoga kalian selalu bersama dan saling ada satu sama lain.

THE END



~~~~~~~~

HUHUUUU AKHIRNYA SELSAI JUGA😆😆😆
GIMANA CHAPTER INI?? KALAU BAGUS KASIH KOMEN YAAA
AKU MASIH RAGU-RAGU NIH BUAT TAMBAH EXTRA CHAP NIH, KALAU CHAPTER INI RAME AKU KASIH BONUS EXTRA CHAP BUAT KALIAN😎😎

DAN SEPERTI BIASA
JANGAN LUPA VOTE YGY LOPYUUUU🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

My Obsession Brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang