6

32 5 0
                                    

Heppy reading
Typo bertebaran.

terimakasih yang sudah mau mampir dan meninggalkan jejaknya serta membaca cerita ini, sehat-sehat selalu kalian.
.
.
.

terimakasih yang sudah mau mampir dan meninggalkan jejaknya serta membaca cerita ini, sehat-sehat selalu kalian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


****
seorang gadis terus berlari di salah satu gang sempit, dengan seorang pria yang mengunakan penutup Hoodie sambil membawa sebuah pisau di tangan nya, pria tersebut adalah tokoh antagonis dalam drama yang sedang mereka jalankan. siapa lagi kau bukan Riku, sambil bersenandung ia terus berjalan dengan santai sambil mendekati seorang gadis yang terus terjatuh karena sudah lelah terus berlari.

"MENJAUH DARIKU!" teriak pemeran sang wanita, Riku membuka penutup Hoodienya dengan wajah datar dengan tatapan mata kosong tapi ada tatapan membunuh juga.

"R...R-Raiden." gugup serta syok sang gadis yang memiliki mata coklat tua , Ketika ia melihat siapa di balik penutup Hoodie tersebut.

"Yo, Hayashi Fumi. sudah lama kita tak bertemu." Sapa dingin laki-laki bernama Raiden itu.

Raiden langsung berjongkok di depan Fumi, dan tangannya langsung memegangi pipi gadis cantik di depannya, Dan tersenyum tapi di mata sang gadis senyum itu sangat menakutkan untuk di lihat.

"kenapa kau bergetar seperti itu? apa kau tidak senang bertemu dengan saudara tirimu ini. onee-chan." Ujar Raiden, sambil memasang wajah seolah-olah sedang sedih.

"Kau bukan saudara ku, kau pembunuh. kau membunuh ayah dan ibu." Teriak gadis tersebut. Air matanya mulai mengalir tanpa henti membasahi seluruh kedua pipinya.

Kemudian tatapan Raiden berubah menjadi tatapan datar, ia pun langsung menarik rambut sang wanita, hingga wanita itu meringis kesakitan karena perlakukan tersebut.

"Yang membuat ku seperti ini siapa? wahai jalang! itu adalah dua orang tua Bangka itu. Mereka selalu menyiksa ku tanpa henti, kau tahu? onee-chan." Celanya, tatapan berubah menjadi tatapan kebencian.

"Bahkan ayahmu, memberikan luka bakar ini di pipi kananku. KAU LIHAT? ini begitu menyakitkan sangat sakit onee-chan." bentak  Raiden, sambil memperlihatkan luka bakar yang menjulang sampai ke pelipis sebelah mata kananya. Fumi hanya bisa meronta dan ringis. Agar cengkraman tangan milik adik tirinya bisa terlepas Rasanya rambutnya akan terlepas saking kuatnya cengkraman tersebut.

"g-gomen." lirih nya.

"hah? kau pikir dengan minta maaf, membalikan muka serta mental ku yang hampir rusak karena ulah orang tuamu?" Hardik Raiden.

Kemudian Raiden mengeluarkan sebuah pisau lipat, dan mengoreskannya ke wajah cantik milik Fumi.

"ARGAHHHHHH, sakit. Ampun. Hiks" teriakan rintihan dari mulut Fumi, ia pun langsung memegangi pipinya yang ngeluarkan darah.

THE DAREVIL (NANASE RIKU X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang