28. Confirmation

516 16 0
                                    

(I dress simply)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(I dress simply)

...

Sehari berlalu, pagi itu Shirin sudah ada dikamar mandi, wanita itu mengalami morning sickness, yang membuatnya lemah sebadan-badan. Padahal kemarin tidak seperti ini.

"Astaga, rasanya aku ingin mati saja". Celetuk Shirin ditengah-tengah ia menarik napas banyak-banyak. Hampir sepuluh menit menenangkan diri, dirasa sudah mendingan segera ia mandi. Shirin harus masuk kantor.

Mendengar wejangan dari Diana membuat wanita itu mengeyahkan pikiran untuk mengugurkan kandungannya. Lahirnya anak ini nanti akan membuat dirinya tidak lagi sendiri. Setelah dipikir-pikir, ucapan Diana sangat benar. Dan keputusan akhirnya Shirin ingin menjadi singel mom, ia tidak akan memaksa Arthur untuk bertanggung jawab, wanita itu ingin merawatnya sendiri alias bersama sahabatnya.

"Ah, pasti sangat menyenangkan jika anak ini lahir. Aku tidak sabar mengetahui jenis kelaminnya". Shirin berbicara sendiri, meraba perutnya yang masih tampak rata sambil tersenyum.

Shirin tiba dikantor tepat pukul 8 pagi. Dengan santai kaki jenjangnya melewati meja resepsionis yang ntah kemana orangnya. Hingga baru beberapa kali melangkah wanita itu dipanggil oleh seseorang.

"Ya?". Shirin menaikan sebelah alisnya menatap resepsionis yang sudah di disebrang meja yang semula kosong.

"Nona Shirin, miss Janet menitipkan pesan padaku untuk anda. Anda di panggil untuk segera menghadapnya sekarang".

Walaupun bingung Shirin tetap mengangguk. "Thank you, Charlotte".

Resepsionis bernama Charlotte itu mengangguk. Shirin segera kelantai dua puluh menggunakan lift khusus kariawan.

"Maaf nona Shirin, aku juga tidak tahu tentang hal ini, yang jelas anda telah di dipecat". Miss Janet menatap kasihan wanita didepannya.

"Quiet firing?, Aku tidak terima miss!!!". Shirin mendengus. "Perusahaan seharusnya tidak melakukan ini padaku".

Simpelnya : Quiet firing adalah pemecatan karyawan secara diam-diam dalam suatu perusahaan.

Miss Janet sebenarnya tidak enak mengatakan hal ini. Ia juga tadi pagi sangat kaget saat asisten Jo menyerahkan surat pemecatan karyawan atas nama Shirina Marthin padanya. Padahal, baru sebulan lebih wanita ini dimasukkan secara tiba-tiba oleh perusahaan.

Shirin menatap surat dan sisa gaji ditangannya. Disurat itu terdapat tanda tangan Arthur, dan pak Stephen, itu berarti ini surat resmi. Shirin mengepalkan tangannya, jika tidak berkerja bagaimana ia bisa memenuhi kebutuhannya nanti. Belum lagi masa kehamilan pasti memerlukan biaya yang lumayan, cek-up tiap minggunya dan saat melahirkan pasti memerlukan biaya yang tak kalah banyak, tabungannya pasti akan habis. Arthur sepertinya ingin bermain-main dengannya. "Baiklah, sepertinya kau ingin menguji sejauh mana aku bisa bertahan". Batinnya.

HEY, NONA SHIRINWhere stories live. Discover now