JATUH CINTA - 19

98 20 5
                                    

Happy Reading Guys ..

_____

  Waktu berjalan dengan cepat, Wendy mendudukan tubuhnya di ranjang, Pandangannya menoleh ke arah jam dinding yang ada dikamar tersebut. Waktu menunjukan pukul tiga petang, Wendy menghelakan nafas beratnya ia pun menyentuh perutnya yang sejak tadi keroncongan, Tidak ada yang bisa ia makan sejak pagi membuat kepalanya pening.

Wendy menatap ponselnya ada beberapa pesan masuk dari Sehun dan wendy mengabaikannya, sebelumnya Wendy mengatakan jika ia akan terlambat datang ke rumah sakit namun Sehun tidak mempermasalahkanya karena pria itu pun tengah libur bekerja, jadi mungkin Sehun bisa menjaga Yuna seharian.

Wendy turun dari ranjang dengan memegangi kepalanya yang terasa berat, kemudian berjalan perlahan ke arah pintu. Wendy memegang knop pintu tersebut dan menggerakannya, benar saja pintu itu terkunci. Wendy mengerutkan dahinya melihat kelakuan Chanyeol, Wendy tidak habis fikir kemudian ia berdiri didepan pintu dengan raut wajahnya yang kesal.

Wendy menendang pintu tersebut, kemudian kembali menggerak-gerakan kenop pintu yang terkunci itu berkali-kali.

"Apa dia ingin membunuhku?" dengusnya sebal.

"Aku bahkan belum makan"

"Astaga!! Park Chanyeol!! Buka pintumu!"

Bugh bugh bugh!
Bugh bugh bugh!

Wendy memukul pintu itu berulang-ulang membuat kepalan tangannya memerah, Wendy pun mengerang kesal karena sikap Chanyeol yang selalu seenaknya kepadanya.

"PARK CHANYEOL BUKA PINTU!"

"BRENGSEK!! CHANYEOL!"

"LOEY! Aku lapaaaaar astaga tuhan!!"

Pintu kamar terbuka membuat Wendy terkejut, gadis itu pun kemudian mundur beberapa langkah. Ia melihat seorang maid membuka pintu kamarnya.
Wendy tersenyum kikuk kemudian mundur lagi satu langkah. Wendy sedikit malu melihat kedatangan maid tersebut.

"Nonna, tuan sudah menunggumu di meja makan"

Mendengar hal itu Wendy pun mengangguk, dan tersenyum kikuk. Maid tersebut membuka pintu dan membiarkan Wendy keluar dari kamar.

"Sialan, kurangajar..benar-benar tidak habis fikir" gerutunya.

"Ibu.."

Langkah wendy terhenti ketika mendengar suara gadis kecil mengalun digendang telinganya. Wendy pun menoleh menatap jika Nami berjalan perlahan ke arahnya bersama seorang maid yang tengah memegang cairan infus yang masih menusuk ditangan gadis kecil itu.

Wendy pun tersenyum kemudian berjalan menghampiri Nami yang juga berjalan ke arahnya.
Wendy berjongkok berhadapan dengan Nami.

"Nami .. kau baik-baik saja?"

Nami pun mengangguk kemudian Nami mendekatkan wajahnya ke arah Wendy membuat Wendy terkejut.

"Apa?"

Nami tersenyum dan menyentuh kelopak mata Wendy perlahan.

"Matamu terlihat cantik.."

Wendy pun tersenyum menatap Nami. "Kau lebih cantik dariku"

"Benarkah?"

Wendy mengangguk . "Tentu saja, nami kau akan pergi kemana? Bukankah kau tidak boleh keluar kamar?"

"Aku bosan, temani aku tidur ibu.."

Ibu? gumam Wendy dalam batinnya.

Wendy terdiam menatap Nami yang menatapnya dengan riang, gadis itu tersenyum dengan raut wajahnya yang pucat dan kelopak mata yang sedikit menghitam.

MONEY OR LOVE ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang