Chapter 28 : Shani Hilang

260 26 2
                                    

Pembuatan MV 'Halloween Night' Berjalan dengan lancar, sebagaimana mestinya. Sesi Satu sudah dilalui dengan Baik Oleh Para member Maupun Para staf, Yang Ikut Terlibat dalam Syuting Kali Ini. Sesi kedua, Akan dilakukan setelah makan malam. Selama Jam Istirahat, Para member Bebas Melakukan apapun, Asalkan Tidak terlalu jauh Pergi dari lokasi Syuting.

Shani Duduk di depan Cermin Rias Di tempat Biasa Para member melakukan Makeup. Gadis Ayu tersebut Terlihat kurang sehat dengan wajah Yang sedikit pucat. Memang sejak Pembukaan Syuting di Mulai, Shani sudah tidak merasa enak badan sejak tadi. Hal tersebut Sangat mengganggunya Ketika Jalannya Syuting. Namun, Demi Ke-Profesionalnya, Shani Tetap Menjalani Kewajibannya.

"Ci shani Sakit?"

Shani menoleh pada Gracia dan Feni yang baru saja datang Entah darimana Dengan membawa beberapa Kantong Makanan.

"Nggk Kok, Mungkin kecapean Aja." Tepis Shani.

"Tapi Muka Cici Pucet banget loh Ci." Ucap Feni.

"Mungkin karena kedinginan. Disinikan dingin banget." Ucap Shani sambil tersenyum, Agar Tidak membuat Dua rekan Yang sudah dia Anggap Adiknya Ini Khawatir terlalu berlebihan.

"Yakin gak papah, Kalau Cici Gak enak badan Mending Bilang aja ke ka Putri." Ucap Gracia.

"Gak papah Kok, Gre." Tolak Shani.

"Tuh, Badan Cici juga Panas Banget loh." Ucap Feni, Ketika dirinya menempelkan Punggung tangannya Pada Kening Shani, Yang dirasanya Suhu badan Shani Tidak seperti Biasanya.

"Udah gak papah, Bentar lagi Sesi kedua di mulai lagi. Kalian siap-siap Gih."

Gracia dan Feni saling bertatapan, Memang apa Yang di Bilang Shani ada benarnya. Sesi kedua akan di lakukan dalam beberapa menit lagi, Tapi mereka Juga Khawatir dengan Kondisi Shani Yang Tidak terlihat Baik-baik saja.

"Yaudah, Kita keluar dulu ya Ci. Nanti kesini lagi. Anak-anak yang lain Juga kayaknya bentar lagi kesini." Ucap Feni.

"Iya." Balas Shani singkat.

Setelah Kepergian Feni dan Gracia, Sekarang Shani kembali seorang diri di depan Cermin rias. Gadis Cantik tersebut kembali menyangga Kepalanya Dengan Tangan, Denyutan di kepalanya Semakin lama semakin Kencang, Dan itu membuatnya Sedikit merintih menahan Sakit.

Shani Ingat dia memiliki Beberapa Obat Yang Biasa dia Bawa ketika Hal seperti ini terjadi. Dia merogoh Dan mencari Barang yang di maksud di dalam Tasnya. Tapi saat Obat tersebut sudah di dapatkannya, Tidak sengaja Dompetnya tersenggol dan jatuh kelantai. Shani menunduk Untuk mengambil Dompet miliknya, Tapi saat Shani mendongak dan menatap Cermin, Matanya membulat sempurna dengan Apa Yang dia lihat.

Shani berniat berteriak Dan meminta pertolongan pada Orang di luar. Tapi Anehnya, Suaranya Tidak Kunjung Muncul dan Tubuhnya Tidak Bisa di gerakan. Rasa Takut Yang Luar Biasa' menjalari Tubuh shani. Sosok Yang dia Lihat di dalam cermin, Adalah Sosok Perempuan yang hampir menyerangnya Saat dirinya berada di apartemen Freya.

"Aku Tidak ingin melibatkan siapapun Kedalamnya, Aku Bahkan Harus Rela melihat Orang yang Ku cintai pergi Untuk menyelamatkannya." Ucap Freya.

"Pria yang sebelumnya menelponmu?" Tanya Shani.

Freya mengangguk, "Kalian Juga sama, Aku harap setelah ini, Cici maupun yang lainnya. Jangan terlalu dekat denganku. Hal-hal di sekitarku bisa menyakiti kalian tanpa sadar." Ucap Freya.

Pada Saat seperti ini, Shani teringat  perbincangannya dengan Freya waktu lalu. Freya melarangnya Untuk tidak terlalu dekat, Karena Hal-hal Dalam kehidupannya Bisa berdampak Buruk, Atau menjadi bencana Bagi Orang-orang di sekitarnya.

Shani Berpikir, Apa perempuan Ini Datang padanya Karena dia terlalu dekat dengan Freya.

Suara Beberapa Orang yang Shani dengar, Semakin dekat. Dan mereka adalah Para member Yang Baru saja kembali dari mencari Makanan ataupun Hanya sekedar jalan-jalan. Dalam Hatinya, Shani bisa merasa lega, Karena akan ada Orang yang menolongnya. Tapi Sosok dalam Cermin tersebut Tidak membiarkannya Begitu saja. Sosok tersebut mengulurkan tangannya dengan Cepat keluar dari Cermin dan mencekik leher Shani. Lalu menariknya masuk Tepat sebelum Feni, Gracia Dan beberapa member Masuk.

"Loh, Kok Ci Shani Gak ada?" Tanya Gracia.

"Lagi keluar kali." Balas Yang lain.

***

Freya Yang sedang berbelanja Kebutuhan Bulanan di supermarket di dekat Apartemennya, Tiba-tiba Mulai merasakan Hal Yang Tidak enak. Dia menoleh ke kiri dan kanan, Untuk memastikan Tidak ada Hal Ganjil Yang terjadi. Tiba-tiba Gemuruh di langit di sertai Guntur Yang menyambar, Sedikit mengejutkannya. Dan Tidak Lama kemudian, Hujan Deras Pada Malam Itu terjadi dan mengguyur seluruh Kota New York.

Saat Freya keluar dari supermarket, Dia mendongak Kelangit, Dimana Guntur saling bersautan menampilkan Pemandangan mengerikan. Langit terlihat Lebih gelap dari biasanya, Dan hembusan angin malam Itu terasa lebih kencang.
Perasaan Gelisah itu masih belum Hilang dari hati Freya. Dia tidak Tau apa Yang terjadi, sehingga Sejak tadi dia merasa Gelisah. Sialnya lagi, Dia Tidak membawa Payung Sebelum Keluar dari apartemennya.

Freya berniat Berteduh sebentar bersama Orang-orang Yang Mengalami hal yang sama dengannya. Tidak lama kemudian, Dering ponsel di dalam saku jaketnya bergetar.

Fiony.

Freya mengernyit ketika Dia membaca Nama Kontak Yang menghubunginya. Tidak biasanya Fiony menghubunginya pada Jam seperti ini. Apa Mungkin karena Hujan Yang deras, Proses Syuting di hentikan, Atau Pihak management Mengubah tema menjadi Indoor.

"Hallo?"

"Freya, Gawat!! Ci Shani menghilang!!"

Tepat saat Fiony mengatakan Hal tersebut, Sambaran Guntur Terjadi dengan keras serta Sinarnya yang terang. Freya Tidak berkata-kata, Dia masih mencerna kejadian Yang terjadi. Hanya Shani Yang tau tentang jati dirinya. Dan hanya Shani yang Paling dekat dengan kehidupannya.

Sekarang Freya memahami Rasa Resah dan Gundah yang dia Rasakan sejak tadi. Gadis Koleris tersebut mengepalkan tangannya erat-erat. Dia mematikan sambungan Telponnya Secara sepihak tanpa memperdulikan Fiony. Tanpa aba-aba, Freya berlari menembus derasnya Hujan pada Malam Itu. Meski jarak supermarket dan apartemen-nya Lumayan dekat, Tapi tetap saja, Karena derasnya hujan, Freya basah kuyup ketika sampai di Unit ruangannya.

Dia membanting barang belanjaannya ke sofa Ruang Tamu dan dengan Brutal mencari sesuatu di kamarnya. Buku the Holders Yang sering dia baca, Buku tersebut terbuka dengan sendirinya di atas meja, di kamar Freya. Selain itu, Buku tersebut juga bersinar dan membuka Halaman Secara acak. Freya mendekati buku tersebut dengan tergesa gesa Dan melihat Apa Yang tertulis pada halaman Yang terbuka.

Setelah memahami Isinya, Freya Mengganti pakaiannya dan memesan Taxi Online, Untuk pergi ke suatu tempat. Dia bahkan lupa dan Mengacuhkan Makan malamnya.

FREYA : Holders Of Lost Object ( BOOK 1 )Where stories live. Discover now