Cemburu ✨

26 1 0
                                    

"wallahi qila saya cemburu melihat kamu begitu"


Muhammad Rasya Al-Hasan
.
.
.
.
.
.
.
.


Satu bulan kemudian..

Hubungan Gus Rasya dengan Nisa semakin membaik bahkan semangkin harmonis.
Hari ini adalah hari di mana Salma akan pulang, owh iyh lupa memberi tahu kalau Salma melanjutkan S2 nya di universitas gajah Mada dan kini dia akan pulang

"Mas Nisa hausss"
Rengek Nisa

"Kamu haus? Mau minum susu ?"
Tanya Gus Rasya

Nisa pun menganggukan kepala nya bertanda dia mau susu

"Bentar yah mas buatin dulu"

Setelah menunggu akhirnya Gus Rasya kembali dengan membawa nampan berisi segelas susu coklat.

"Qila ini susu nya, minum dulu"

"Iyh mas"

Nisa pun dengan semangat meminum susu tersebut tapi dia lupa kalau susu nya Masi panas

"Awss panas"

"Pelan pelan dong sayang, kan susu nya Masi panas, sini mana yang sakit"

Gus Rasya pun mengecup singkat bibir Nisa

"Masi sakit enggak ?"

"Ihh mas modus sama Nisa yah" kesal Nisa

"Modus sama istri sendiri kan gk pp"

"Ihh mas mengambil kesempatan dalam kesempitan"

Gus Rasya yang mendengar itu pun merasa gemas dan ingin menggigit pipi chubby Nisa

"Mas hari ini salma pulang yah kan ?, kita ke ndalem yuk"

"Iyh hari ini salma pulang, yauda abisin susu nya dulu, baru siap siap kita ke ndalem yah"

Mereka pun pergi ke ndalem saat memasuki Ndalem ternyata Salma sudah berada di sana

"Assalamualaikum" ucap mereka berdua

"Wa'alaikumsallam"balas Salma

"Masya Allah  sal, kok gk ngabarin aku sih" ucap Nisa girang sambil memeluk Salma

"Gk pp biar surprise" ucap Salma

"Gimana nihh calon keponakan kembar aku Uda jadi belom"

Nisa yang mendengar itu terdiam dan sekilas melirikke arah Gus Rasya lalu beralih kepada Salma

"Doain ajah" ucap Gus Rasya

Setelah percakapan singkat itu Nisa mengobrol dengan Salma sedang kan Gus Rasya mengajar ke pesantren

"Nis apa kamu sudah memberikan hak nya bg Rasya ?"

"Hah ? Hak apa yang kamu maksud ?"

"Iyh yang itu loh"

Seakan mengerti arah bicara Salma Nisa pun menggelengkan kepalanya

"Serius?"

Dan di balas anggukan oleh Nisa

"Aku pernah denger nih yah, katanya kalau kamu gk kasi hak itu kamu termasuk istri yang berdosa loh"

"Ta-tapi aku takut"

"Kamu lucu deh, yauda gk usa di bahas lagi"

"Oh iyh kata umi nanti Tante oca bakal deteng"

"Tante oca siapa ?"

Pengorbanan Cinta AnnisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang