23. GEMETAR

21 0 0
                                    

UANG YANG DISEMBUNYIKAN SUAMI DARI ISTRINYA -  Gemetar (23)

Beberapa hari kemudian, tepat sudah satu Minggu. Joko pun datang untuk menagih uang tanahnya pada Andin, dengan yakin Andin tidak akan sanggup untuk membayarnya. Dan dengan sudah sangat senang karena membayangkan sebentar lagi Andin akan menikah dengannya.

***

Joko keluar dari mobilnya, setelah supirnya membukakan pintu mobil. Ia langsung berjalan ke depan rumahnya Andin.

"Andin!!! Pak Burhan!!! Bu Ayu!!!" serunya.

Andin, Bu Ayu, dan Pak Burhan yang kebetulan tengah ada dirumah mendengar suara yang tidak asing itu. Mereka langsung merasa risih dengan kedatangan Joko.

Andin yang tengah mencuci piring langsung mema-tikan kran air. Pak Burhan yang di dapur tengah memotong kayu dan juga Bu Ayu yang tengah melipat pakaian juga langsung menghentikan aktivitasnya.

"Astaghfirullah.... Manusia itu, datang gak pake salam!" decak Bu Ayu.

Mereka semua pun keluar menemui Joko.

"Akhirnya kalian keluar juga. Haha!" ucap Joko setelah melihat semuanya sudah ada diteras luar.

"Jadi kalian sudah siap untuk pergi dari rumah ini ?! Atau, Kamu Andin, Kamu harus nikah sama aku! Hahaha" Joko tertawa menyeringai.

Bu Ayu menggaet siku tangan Pak Burhan karena merasa sedih mesti membiarkan rumahnya dirobohkan. Begitupun Pak Burhan yang juga sedih. Pak Burhan tidak berani melawan Joko lantaran Joko terkenal orang yang paling berkuasa di kampung ini. Mereka belum mengetahui jika Andin sudah memiliki uang 50 juta tersebut. Andin sengaja tidak memberi tahu untuk memberikan kejutan pada kedua orangtuanya itu.

Andin hanya terdiam santai, membiarkan Joko menghina dirinya terlebih dahulu.

"Andin, Gimana ? Kamu gak sanggup 'kan untuk mendapatkan uang lima puluh juta itu, hah ? Haha. Lebih baik kamu menikah saja denganku. Kamu tega membiarkan rumah ini dirobohkan ?" Andin tetap memilih diam dulu.

"Aku yakin orang miskin seperti kalian gak akan pernah sanggup mendapatkan uang sebanyak itu, meskipun aku beri waktu satu tahun pun. Ha ha ha! Jadi gimana Pak Burhan ?! Bapak kepala keluarga di rumah ini. Sudahlah, Pak. Pak Burhan dan Bu Ayu lebih baik suruh Andin untuk menikah dengan aku. Dengan itu, Aku anggap tanah ini lunas!" Pak Burhan dan Bu Ayu saling bertatap lirih. Mereka sama-sama tidak tega membiarkan Andin menikah dengan Joko.

"Tidak! Saya tidak akan pernah mengijinkan Andin untuk menikah dengan kamu. Lebih baik kamu robohkan saja rumah ini!" ucap Pak Burhan.

"Iya. Saya juga sama. Saya lebih baik kehilangan rumah ini ketimbang mesti mempunyai menantu seperti kamu. Saya tidak akan rela membiarkan Andin menikah dengan kamu!" sahut Bu Ayu.

Andin bersyukur memiliki kedua orangtua yang begitu menyayangi dirinya dan selalu mensupport apapun pilihan hidupnya. Sedangkan Joko, Joko terkejut dengan jawaban mereka.

"Cih! Sudah miskin saja masih belagu!" Joko berdecih penuh marah.

"Andin, Jadi kamu tetap bersikeras tidak mau menikah denganku ?!" tanya Joko.

"Iya, Bang. Ma-af. Saya tetap tidak bisa menikah dengan Bang Joko." Joko semakin terkejut. Ia sampai melotot tak percaya, semua tidak berjalan sesuai dengan rencananya.

Kemudian ia manggut-manggut.

"Hoh.... Jadi kalian lebih memilih pergi dan membiarkan rumah ini dirobohkan ?! Iya ?! Oke kalo itu mau kalian. Hari ini juga aku akan suruh orang untuk merobohkan rumah reyot kalian ini! Jadi sekarang juga kalian segera kosongkan rumah inii!!!" usir Joko. Ia sangat marah.

MENYESAL SETELAH MENYIA-NYIAKAN ANAK DAN ISTRI II TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang