39. Berbanding terbalik

25 1 0
                                    

UANG YANG DISEMBUNYIKAN SUAMI DARI ISTRINYA - Berbanding Terbalik (39)

Seketika ia ingat pada Hendra jika dulu Hendra pernah menjadi pen-jual pakaiannya. Ia segera berdiri untuk menghampiri Hendra.

Ia menghampiri Hendra ke dapur. Disana Hendra tengah mencuci piring karena tengah membantu pekerjaan Andin.

"Mas ada yang mau aku tanyakan ?"

Seketika Hendra menoleh. "Iya, Dek ?"

"Aku dapat pesan dari sebuah perusahaan Laskar Angkasa yang mengajak aku kerjasama agar aku menjadi desainer untuk pakaian model mereka. Mas pasti tahu 'kan soal ini ? Bukankah duku Mas yang selalu men-jual pakaian hasil jahit aku ?" Hendra hanya tersenyum dengan tenang. Ia bersyukur mendapatkan kabar ini.

Segera ia membasuh tangannya dan kemudian mema-tikan kran air. Ia menghampiri Andin dan berhadapan dengan Istrinya itu.

"Iya, Dek. Dulu Mas pernah mempromosikan hasil jahit kamu, agar kamu bisa menjadi seorang desainer. Melihat kamu sangat bakat dalam menjahit, Sayang kalo bakat kamu itu gak dikembangkan. Mas ingin usaha menjahit kamu berkembang. Mas juga ingin kamu bisa mencapai mimpi kamu untuk menjadi seorang desainer pakaian." tukas Hendra.

Andin langsung terdiam terharu menatap suaminya yang begitu Support terhadap apa yang ia sukai.

"Mas, aku gak tau lagi mesti bicara apa. Mas benar-benar baik. Makasih Mas selalu support aku." Lirih Andin dengan bola matanya yang sudah berkaca-kaca. Hendra hanya mengangguk sembari tersenyum. Ia senang bisa mewujudkan harapan Andin untuk menjadi seorang desainer.

Kemudian Hendra memegangi kepalanya Andin. "Mas ikut bahagia kamu bisa mewujudkan harapan kamu."

Andin tersenyum, namun detik kemudian senyumnya memudar.

"Tapi.. Apa Mas tidak keberatan jika aku menjadi wanita karir ?"

"Jujur, Sebenarnya Mas lebih suka memiliki istri yang dirumah cukup mengurus suami dan anak. Tetapi, Mas tidak mau melarang apa yang membuat kamu bahagia. Menjadi desainer itu adalah impian kamu. Menjahit adalah salah satu hal yang membuat kamu merasa senang."

"Selama hal itu baik, Mas akan dukung apapun yang membuat adek merasa bahagia. Pesan Mas, Jangan sampai lupa kewajiban kamu sebagai seorang istri dan ibu." Andin manggut-manggut, kemudian langsung memeluk Hendra.

"Makasih Mas.. Makasih.. Aku benar-benar bahagia hari ini." ucapnya. Andin benar-benar tidak menyangka ia bisa ada di titik ini. Hendra hanya mengangguk. Ia membalas pelukan Istrinya dengan penuh kasih sayang.

"Ada satu hal lagi yang mau Mas kasih tau sama kamu." Mendengar itu, perlahan Andin melepaskan pelukannya.

"Apa, Mas ?"

"Mas ingin ajak kamu dan Talia ke suatu tempat lagi." Meskipun penuh tanya, Andin hanya mengangguk menuruti.

Ia segera bersiap-siap. Kebetulan Talia sudah bangun. Andin segera meman-dikan Talia dan mendandani putrinya itu. Setelah itu, Talia disuruh makan dulu ditemani olehnya.

***

Hendra melajukan mobilnya ke suatu tempat. Ia akan memberikan kejutan lagi pada Andin.

Hingga akhirnya, Ia menghentikan mobilnya di depan sebuah butik yang dulu pernah ia beli dan sudah ia niatkan untuk diberikan pada Andin, jika ia sampai menikah dengan Andin.

Ia mengajak Andin dan Talia masuk ke dalam butik. Para karyawan menyambut mereka dengan hangat. Ada 4 karyawan yang langsung berjajar disana untuk menyambut kedatangan mereka.

"Selamat datang, Pak, Bu.." Andin dan Hendra tersenyum pada mereka.

Andin terpana dengan sebuah butik berlantai dua yang terlihat megah ini. Ia juga terpana dengan pakaian-pakaian yang ada disana. Tak hanya Andin, Talia pun kagum dengan butik tersebut.

MENYESAL SETELAH MENYIA-NYIAKAN ANAK DAN ISTRI II TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang