📖 F*ck U! 📖

155 11 3
                                    

Σ(ಠ_ಠ)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Σ(ಠ_ಠ)

Dia mendengkur lagi sambil berjalan. Suaranya begitu mengganggu. Inilah yang selalu terjadi setiap kali Luffy berlari mengelilingi mansion mereka sebanyak seratus kali atas hukuman Garp untuknya karena menguras isi kulkas.

Ace dan Sabo berpandangan. Mereka tidak akan bisa tidur jika suara Luffy masih terdengar.

"Karung!" Ace menyodorkan tangan kanannya.

Sabo memberinya sebuah karung berukuran cukup besar yang di ujungnya sudah diberi lubang agar Luffy bisa bernafas nantinya.

Ace langsung saja mengarungi adik angkatnya itu yang masih tidur pulas.

"Daging!" Ace menyodorkan tangan lagi dan Sabo memberikannya.

Itu untuk makanannya, siapa tahu dia lapar.

"Tali!" lagi-lagi Ace meminta.

Karung itu kemudian diikat, lalu mereka membopongnya keluar. Rencananya karung itu akan mereka letakkan di luar gerbang seperti biasa. Besok pagi mereka baru mengambilnya kembali.

"Are? Ace senpai dan Sabo senpai?" Pudding memberi kode pada Nami agar menghentikan motornya tepat di depan gerbang mansion keluarga Luffy saat melihat kedua kakak angkat laki-laki itu.

"Kenapa kita harus berhenti?" komentar Nami.

"Kalian berdua kenapa keluar malam-malam begini? Tidak baik bagi gadis muda keluar malam-malam," tanya Sabo.

"Ada urusan," jawab Pudding. "Ngomong-ngomong, apa itu?" dia menunjuk karung besar di pundak Ace.

"Oh ini sampah dari kamar kami selama seminggu. Mau dibuang dulu," Ace tersenyum simpul.

Sabo menatapnya protes. Bagaimana bisa dia menyebut karung berisi saudara mereka itu sebagai sampah?

"Dan kenapa itu kelihatan bergerak? Dan sepertinya aku mendengar suara orang mengunyah?" tanya Nami dengan menaikkan sebelah alisnya.

Ace langsung saja memukul bagian ujung karung itu dengan keras. Luffy pasti sudah pingsan di dalam sana.

"Eh tidak mungkin. Itu pasti hanya perasaanmu saja. Hehehe..." jawab Ace tanpa dosa.

Nami mengangkat bahunya tidak peduli. "Baiklah. Kami pergi dulu," pamitnya dan langsung tancap gas.

Ace dan Sabo menghela nafas lega. Mereka kemudian meletakkan karung itu di balik bunga pagar seperti biasa.

"Beres. Dengan begini dia tidak akan menggangu tidur kita dan berjalan dalam tidur lagi," Ace tertawa penuh dosa. Sabo malah ikut-ikutan.

Keduanya kembali lagi ke dalam. Karung berisi saudara mereka itu sedikit bergerak dan jatuh dari balik bunga pagar tanpa sepengetahuan mereka.

👒⏳🍊

Nami menjalankan motornya dengan kecepatan pelan setelah mengantar Pudding pulang. Mereka baru saja mengantarkan tugas kuliah ke rumah Kuzan karena dosen itu terlalu malas menagihnya. Dan hal seperti itu adalah suatu keuntungan besar bagi orang-orang malas seperti Luffy atau Zoro. Namun bagi mahasiswi rajin sepertinya, itu pasti tidak mungkin.

10.000 Hours [✓]Where stories live. Discover now