📖 Flee 📖

114 13 0
                                    

Σ(ಠ_ಠ)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Σ(ಠ_ಠ)

"Itu gadis yang aku temui waktu itu. Ternyata dia pacar anakmu ya?" tanya Betty pada Dragon. Keduanya mengintip Luffy yang sedang menemani Nami di ruang perawatan.

"Aku tidak pernah tahu soal itu. Luffy juga tidak pernah bilang kalau dia punya pacar," jawab Dragon.

"Tapi aku terkejut gadis itu mau mengorbankan dirinya demi si bodoh itu. Beruntung sekali," Betty menepuk pundak Dragon. Sepertinya itu juga sebagai kode agar Dragon lebih memperhatikan Luffy selain pekerjaan yang digelutinya.

Dragon tersenyum samar. Jadi dia gadis yang sempat kau bahas itu? Kau masih mengingat apa yang kukatakan saat kau berumur empat tahun dulu kan, Luffy? batinnya.

👒⏳🍊

Robin dan Pudding menatap tajam ke arah Luffy. Yang ditatap juga sudah mengerti apa alasannya.

"Seharusnya kau yang melindunginya!" komentar Robin.

"Aku tahu."

"Kau tidak akan mendapatkan jatah coklat dariku sebulan ke depan!"

"Bisa dikurangi jadi seminggu saja?" nego Luffy.

Pudding menghela nafas. "Baiklah."

"Pudding!" protes Robin. "Kau terlalu memanjakannya."

Pudding memegangi kedua pipinya yang memerah malu. "Ha- habisnya Luffy-kun bilang kalau coklat buatanku itu enak. Jadi siapapun yang bilang coklatku enak, aku akan dengan senang hati membuatkannya setiap hari."

"Kalau begitu berikan jatah coklat Luffy padaku. Aku akan memberikannya pada anak-anak panti asuhan," lanjut Robin.

"Pudding, coklat buatanmu enak! Tidak, maksudku sangat, sangat enak. Aku serasa di surga saat memakannya," ucap Luffy.

"Kyaaa...! Honto ka?" wajah Pudding semakin memerah.

"Honto yo!"

"Gyaaahhh...! Ro- Robin-san, ba- bagaimana ini?" Pudding malah ragu-ragu.

Luffy menyengir kemenangan pada Robin. Sementara gadis itu hanya bisa menghela nafas. Bisa-bisanya Luffy malah berpikiran tentang coklat padahal Nami sedang sekarat begini. Tapi tidak apalah. Sabo bilang kalau beberapa hari ini Luffy terus murung. Setidaknya sekarang dia bisa tersenyum lagi. Namun setelah keduanya pergi dari rumah sakit, wajah itu kembali mendung seperti sebelumnya. Tadi itu hanya topeng kurang transparan agar mereka tidak terlalu khawatir.

Tidak lama setelah kepergian mereka, sekelompok orang datang ke rumah sakit untuk mengunjungi Nami.

Tidak!

Lebih tepatnya komplotan penggemar Luffy. Mereka pasti datang bukan untuk menjenguk Nami, namun memperebutkan Luffy seperti biasa. Maka dari itu, Luffy keluar sebentar sampai mereka semua benar-benar pergi.

10.000 Hours [✓]Where stories live. Discover now