FIFTY ONE

929 139 10
                                    

2 bulan yang harus di lewati oleh seorang erine dimana dia kehilangan seseorang yang dia sayangi saat ini grizel di nyata meninggal

FLASHBACK OFF

Malam hari di rumah sakit mereka senang yang mendapatkan kabar Grizel siuman dari koma nya seperti ada harapan Grizel untuk hidup

"dokter erine pasien meminta anda untuk kedalam"ucap dokter Maudy yang menangani Grizel dan erine mengangguk langsung masuk ke dalam ruangan untuk masuk oleh permintaan grizel.erine menghampiri Grizel yang masih begitu lemah namun mata nya terbuka Erine berjalan lalu tersenyum kepadanya

"hai"panggil  erine yang duduk di samping grizel.erine melihat sudut mata grizel mengeluarkan air mata

"ga boleh nangis ayok bisa sembuh ya biar bisa main lagi sama erine"erine menghapus air mata grizel dan Grizel dengan gemetaran mengengam tangan Erine

"Kamu mau apa? ada yang sakit?"tanya erine namun Grizel menggelengkan kepalanya

"a-aku berhasil,ya aku berhasil nemuin pelaku yang udah bikin mama meninggal"

"iya kamu berhasil aku bangga.makasih ya"erine tersenyum ke arah grizel

"aku udah ga kuat erine"Grizel yang terus mengeluarkan air mata dan berbicara Sangat pelan

"jangan.kamu harus kuat nanti kalau kamu ga kuat aku sendirian lagi kamu tega ninggalin aku sendiri lagi?"erine sudah berpikiran tidak enak

"maaf kalau selama aku hidup buat kamu susah,aku yang ngambil kebahagiaan kamu apa lagi kasih sayang seorang papa sampai dia meninggal pun keinginan yang selalu kamu ingin capai mendapat kasih sayang seorang ayah itu ga tercapai karena aku erine maaf,dan maaf pernah hampir membunuh kamu karena kecemburuan aku"

"aku sudah memaafkan semua kesalahan kamu"erine menyela omongan Grizel

"aku udah ga peduli tentang kasih Sayang papa. yang hanya aku pedulikan itu saat ini kamu tetap hidup sama aku. Kamu harus ingat janji kamu buat bikin rumah sampingan sama aku terus nanti anak kita main main kamu ga lupa kan Grizel?"Erine bertanya dengan mata berkaca kaca

"aku ga lupa namun takdir berkata lain.satu lagi pesan aku jangan pernah menjauhi bahkan jangan membenci oline dia ga salah dia ga ada sangkut pautnya dengan kedua orang tua nya dia pasti juga kecewa sama kedua orang tua nya "lanjut Grizel

"Kamu sama dia harus tetap bersama erine janji sama aku ya"Grizel mengencangkan selimut dia berusaha mengatur nafas nya

"kalau aku janji nanti kamu yakin untuk sembuh?"dan Grizel mengangguk kecil saja

"iya aku Janji berusaha untuk membenci oline"ucap erine

"jangan berusaha tapi kamu harus nepatin janji kamu ya?"Grizel bertanya lagi

"iya aku janji.sekarang kamu fokus ke sembuhan kamu ya"Erine tersenyum kepada Grizel

"mau peluk kamu boleh?"tanya grizel dan erine memeluk Grizel dengan erat entah kenapa pelukan ini sangat berbeda dan teman teman Erine juga ikut masuk ke ruangan Grizel melihat kedua adek kakak itu berpelukan Grizel menatap teman temannya dia hanya tersenyum tipis

"kalau aku tidur gapapa ya di pelukan kamu?"

"iya boleh kalau Bikin kamu nyaman"jawab erine hingga detik itu Grizel menutup mata nya dengan sempurna di pelukan Erine dan Erine baru sadar mendengar suara monitor detak jantung Grizel bergaris lurus dia melepaskan pelukan dan melihat wajah Grizel sudah pucat dan dingin

𝐎𝐫𝐢𝐧𝐞 𝐝𝐚𝐧 𝐆𝐚𝐫𝐢𝐬 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang