Perkumpulan Yang Bahagia!!?

2K 199 7
                                    

Terlihat dari kejauhan rumah mereka terlihat sangat kotor, banyak rumput yang mulai tumbuh tinggi menutupi rumah mereka. Mereka masuk kedalam rumah dan memikirkan mobil masing-masing.

"Kotor sekali nya ini" Ucap Echi

Semuanya mengelilingi rumah.

"Kita mau kerjasama ga?" Ucap Key

"Boleh deh, biar keliatan bersih" Ucap Rion. Mereka pun membagi tugas.

Riji, Makoto dan Gin memotongi rumput yang tinggi. Selia dan Mia membersihkan bagian depan. Key dan Elya membersihkan bagian dapur. Echi dan Aenon membersihkan ruang tengah. Sisanya membersihkan kamar, wc dan yang lainnya.

4 jam berlalu. Semuanya tampak kecapean dan langsung terkapar di sofa.

"Cape... " Ucap Krow.

"Sama" Ucap Jaki dan Garin.

"It's okay... Berkat kalian rumah jadi bersih dan rapih, goodjob" Caine terus memuji yang lain hingga ia lupa akan memuji Rion. Rion tampak cemberut.

"Anak anak aja terus dipuji, aku ga, padahal aku juga ikut bantuin" Rion cemburu pada Caine yang sedari tadi hanya memuji anak-anaknya. Caine tersenyum lalu memegang kedua pipi Rion.

"Terimakasih ya sayang... " Rion tampak sangat kaget karena jarang sekali seorang Caine mengucapkan kata sayang.

"C-coba katakan sekali lagi"

"Ga ada pengulangan.."

"Ulang-ulang"

"Udah ah aku mau masak" Caine beranjak menuju dapur, ia menyiapkan alat dan bahan yang akan dimasak. Key dan Selia sedikit membantu Caine. Tiba-tiba Rion datang langsung memeluk Caine dari belakang, ia menaruh dagunya di pundak Caine.

"Kenapa?" Caine memotong bawang.

"Gapapa, emang ga boleh peluk?"

"Aku lagi motong bawang ini, nanti kena mata kamu perih lagi"

"Ga akan"

"Seterah kamu deh" Caine melanjutkan memotong motong sayurannya. Rion terus memeluk Caine hingga selesai. Selang beberapa jam akhirnya makan siap dimakan. Semuanya sudah berada di kursi makan masing-masing. Disaat semuanya makan, Rion masih belum memakan makanannya sedikit pun.

"Kenapa? Makanannya ga enak ya?"

"Ga"

"Terus kenapa?"

"Suapin... " Mengedipkan matanya ke Caine sebagai tanda memohon. Caine pun mengambil piring Rion dan mulai menyuapinya.

"Cielahh si bapak, bucin bener" Ucap Riji

"Kayak ga lu aja"

"Gua mah makan sendiri ya ga kayak elu"

"Yakin?" Ucap Selia.

"Yakinlah"

"Okee, sekarang makan sendiri"

"Ahhhh ayang... " Riji yang mulai ngambek.

"Tuh katanya mau makan sendiri"

"Suapin atuh, itukan cuma bercanda" Selia melanjutkan menyuapi Riji. Selesai makan Caine duduk di sofa sambil mengerjakan sesuatu. Rion datang langsung tiduran di paha Caine.

"Lagi ngapain?"

"Bentar ya... Aku lagi ngerjain beberapa berkas" Caine fokus mengerjakan berkas. Rion menundukkan kepala Caine agar menatapnya.

"Fokus sama aku dulu sayang... " Ucap Rion yang maja. Caine tersenyum, ia mengusap kepala Rion dengan lembut. Rion memegang tangan Caine. Beberapa menit kemudian Rion tertidur dipangkuan Caine. Gin yang ingin keluar untuk patroli melihat Rion yang sedang tertidur pun menghentikan langkahnya.

Caine menatap wajah Gin.

"Mau kemana Gin?"

"Patroli bentar doang, itu si Rion tidur?"

"Iya" Sambil terus mengusap kepala Rion.

"Tumben, biasanya tidur dikamar" Istmo yang baru turun dari kamar  langsung menghampiri Gin.

"Mau manja sama Caine kali"

"Iya juga ya"

"Mo, temenin gua patroli yok, gua ga ada temen"

"Boleh deh, yok" Gin dan Istmo beranjak pergi menuju mobil dan pergi. Caine melanjutkan mengerjakan tugasnya. Sore hari anak perempuan pulang.

"Mamiiiii" Teriak Mia menghampiri Caine. Caine menyuruh Mia untuk diam "stststst" Mia terdiam, anak perempuan yang lain juga terdiam.

"Kenapa mi?" Ucap Elya

"Rion lagi tidur"

"Ya ampun kirain apa" Ucap Aenon

"Dari kapan si bapak tidur?" Key menaruh beberapa barang belanjaannya.

"Tadi selesai makan siang"

"Lama juga"

"Kenapa memangnya?"

"Gapapa, tumben aja gitu si papi tidur dipangkuan mami" Ucap Echi

"Aku juga ga tau, dia tumben tumbennya"

"Kita masak dulu ya mi" Ucap Selia

"Hati-hati nanti gas meledak"

"Tenang aja kok mi" Anak perempuan semuanya pergi ke dapur untuk memasak, Caine melanjutkan pekerjaannya yang belum selesai. Tiba-tiba Rion terbangun langsung duduk.

"Udah bangun?" Caine menutup laptopnya lalu menghadap kearah Rion. Rion mengucek matanya dan memeluk Caine. Caine tersenyum, ia mengelus kepala Rion. Istmo dan Gin pulang dari patroli.

"Rion udah bangun Caine?" Ucap Gin sambil melepaskan tas selempangnya.

To Be Continue!!

Work Or Wife!? [RionCaine]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz