bab 21

1.8K 145 37
                                    


Holla kesayangan Author.Apa kabar?masih sabarkan ya nunggu cerita author.

Harus dong 😉
Jangan lupa vote dan komennya ya biar author semangat buat ceritanya.




"Happy Reading"





"Ini serius Alvaro yang lakuin?"Bagaimana Laila tidak terkejut,melihat wajah sahabatnya yang babak belur,mata kiri Alsha juga begitu bengkak.Laila juga masih belum menerima jika yang dilihatnya hasil perbuatan Alvaro.

"Gue takut banget La.Sumpah gue takut banget liat kemarahan Varo."

Laila mengangguk dan langsung membawa Alsha kepelukannya.Laila bisa merasakan adanya rasa takut dan trauma di diri sahabatnya.

"Udah ya gak usah takut,ada gue disini."Laila mengelus punggung Alsha dengan begitu pelan,rasanya Laila ingin meneriaki Alvaro dengan sebutan bajingan karena sudah membuat sahabatnya menangis dan ketakutan.

"Lukanya di obatin dulu ya Sha takut infeksi."Laila melepaskan pelukan,lalu ia melihat Alsha yang menggeleng pelan.

"Udah di obatin sama Varo La."

"Gue bingung,lo bilang ke gue sama Niko udah putus sama Alvaro."Alsha memang memberikan jawaban ketika kedua temannya bertanya tentang hubungannya dengan Alvaro yang merenggang,dan dengan tegas Alsha berkata bahwa dia dan Alvaro sudah tidak memiliki hubungan lagi.

"Terus lo bilang di telpon,kalau Lo lagi sama Alvaro yang nambah kebingungan gue,dan ini nih dateng-dateng muka babak belur."

"Putus aja sih Sha,ngeri kalau belum nikah udah main tangan."

Semua pasti akan bilang seperti itu.

Alsha tak menanggapi dia lebih memilih merebahkan tubuhnya yang sangat sakit.kewanitaannya pun masih terasa sakit.

Laila menghela napas pendek .

"Bajunya mau di ganti pake daster punya gue Sha?"Alsha memang memakai baju oversize milik Alvaro dan celananya memakai training Jogger panjang milik Alvaro, ukurannya di pinggang Alsha hanya sedikit longgar.

Tak luput dari celana dalamnya pun milik Alvaro.Memiliki pantat yang besar dan semok memudahkan Alsha memakai pakaian kekasihnya dengan mudah.

Alsha mengangguk.Daya tubuhnya melemah hanya tertidur yang ingin ia lakukan sekarang ini.

Sambil menunggu Laila mencari daster dilemari,Alsha mengambil ponselnya yang berada di atas nakas samping nya.

Banyak sekali panggilan dari Alvaro,padahal dirinya belum lama mengantar Alsha kerumah Laila.

Untuk masalah Fani dan nenek Alsha,Laila lah yang meminta ijin lewat ponsel miliknya setelah Alsha dengan cepat menyuruh Laila untuk segera menghubungi Fani dan tidak menghiraukan muka terkejut Laila serta kebingungannya karena Alsha terlalu terburu- buru.

Alsha meminta dengan cepat kepada Laila membohongi Fani jika Laila ditinggal sendiri di rumah oleh keluarganya dan meminta Alsha menemani dan menginap dirumahnya.

Tentu saja Fani percaya dengan mudah karena Laila sudah akrab dengan Fani.

Meletakkan kembali ponselnya,Alsha sedang malas untuk menjawab panggilan dan pesan yang Alvaro kirimkan.

Otaknya berfikir.Jujur saja Alsha sudah tidak bisa bertahan lagi dengan Alvaro.
Hati,fisik dan mentalnya tidak bisa menahan lebih kuat lagi untuk dirinya bertahan di sisi Alvaro.

Tapi...Alsha sudah terikat oleh laki-laki itu.Kesuciannya sudah di renggut dan meskipun dia berakhir dengan Alvaro,tujuan apa yang harus ia tempuh setelahnya.
Alsha sungguh dilanda kebingungan.Karena dia sudah ketergantungan kepada kekasihnya itu ia jadi tidak bisa berfikir menatap kedepannya akan seperti apa,lebih detail nya seperti apa nanti kedepannya.

ALVARO {On Going}Where stories live. Discover now