09

438 53 6
                                    

"Itu gimana cara ngerjainnya, pakai rumus yang mana?" tanya Heeseung.

"Eh kayaknya gue udah dapat nih hasil akhir, x nya ada dua kan ini negatif dan positif." Kata Hanbin.

Mereka masih berada di kelas, menyelesaikan tugas lanjutan dari pelajaran sebelumnya.

"Lo berdua gak mau lanjut pulang sekolah aja?" kata Yunjin, yang juga bergabung dalam kelompok belajar itu.

"Nanggung nih, satu soal lagi," jawab Hanbin, sebelum menatap Yunjin yang duduk di depannya. "Tumben, biasanya lo gak mau menunda tugas."

"Gak papa, sih, gue udah janji mau makan bareng di kantin sama cewek-cewek klub paduan suara. Girls time~"

Heeseung mencibir, "Kirain mau pacaran."

"Ahh, gak punya waktu buat cowok."

Bunyi notifikasi ponsel milik Hanbin mengalihkan atensi sang empunya. Tugas di buku tercampakkan begitu saja. Hanbin mengetahui itu pesan dari Zhang Hao, ada rasa aneh namun menyenangkan yang sulit Hanbin deskripsikan ketika membaca pesan itu. Senyumnya tidak bisa disembunyikan walaupun tipis.

"Bin?" ucap Heeseung.

"Oke, kita lanjut pulang sekolah aja tugasnya." Kata Hanbin, tiba-tiba, membereskan buku dan alat tulisnya kemudian menyimpan ponsel sambil berdiri.

"Lho, lho? tadi gak gitu?" kata Heeseung, masih bingung.

"Mendadak gue lapar dan gak bisa mikirin rumus. Gue ke kantin duluan, yaa, dahh ... "

"Hehh Hanbin, jangan kabur lo." Panggil Heeseung namun Hanbin telah menghilang bagai angin.

Yunjin menopang dagu dengan tangan, alisnya berkerut, tampak berpikir serius. "Dibanding gue, kayaknya Hanbin yang lebih cocok dicurigai."

***

Hanbin sampai di kantin mengedarkan pandangannya. Mencari Zhang Hao, dan mendapati lelaki itu berdiri di samping pintu masuk, kepalanya tertunduk.

"Hei," panggil Hanbin sembari mendekat. "Kok gak masuk? Ayo, nanti mejanya penuh."

Mereka berjalan beriringan sembari menuju antrian dengan posisi Hanbin di depan Zhang Hao.

"Lo biasa makan apa?" tanya Hanbin, kemudian mengikuti arah pandangan Zhang Hao yang tampak berusaha memahami suatu hal.

"Gue ... jarang makan di kantin."

"Jadi selama ini makan apa?"

"Ada, dibuatin bekal."

"Serius? Lucu banget."

Hanbin bertanya apakah dari semua makanan yang tersedia ada salah satu atau beberapa yang Zhang Hao alergi, Hanbin juga merekomendasikan mana yang menurutnya enak dan mesti Zhang Hao coba.

"Lo beruntung menu kali ini semuanya enak, agak lebih mewah sih, tumben yaa." Kata Hanbin begitu mereka duduk. "Udon seafood ini jarang lho, nasi sama kimchi selalu ada, salad nuget ini lumayan enak, sama sup biar ada netralnya."

Zhang Hao hanya diam memperhatikan Hanbin menjelaskan menu.

"Lo bisa makan semua ini, kan?" Hanbin tahu bahwa Zhang Hao sempat tidak menjawab dan hanya memandangnya. Membuat Hanbin merasa tidak enak, mungkinkah dia terlalu banyak bicara? "Hao?"

Him | HaoBin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang