[ BAB 49 ]

1.7K 47 4
                                    

Heppy reading!!

Bab sebelumnya

Ghea Yang sudah tak mendengar langkah kaki mereka pun keluar dengan cara memanjat dengan bantuan akar kayu namun gagal, tak kehabisan akal ia pun mengambil ranting kayu yang ada di sana lalu mengali beberapa lobang di dinding lobang tersebut untuk pijakan. Setelah beberapa saat akhirnya seluruh pijakan yang ia buat akhirnya selesai.

Ia pun mulai naik ke atas walau lumayan susah, setelah beberapa saat akhirnya ia pun sampai ke atas, setelah ia bergegas pergi dari sana untuk mencari jalan keluar.

😼😼😼

Disisi lain Adit kini tengah frustasi akibat kehilangan jejak Ghea.

Memberhentikan mobilnya lalu mukul setir mobil dengan kencang .

"Arghh!!" Pikirannya kacau sekarang resiko resiko buruk datang menghantuinya, ia menunduk sambi mencengkram erat setir mobil tak terasa buliran bening mengalir di pipi tirus nya, " argahh!, Hiks bodoh hiks bodoh Lo Adit hiks bodoh!!" Ucap nya sambil memukul-mukul kepalanya. Saat tangannya akan kembali memukul kepalanya dering ponsel menghentikan kegiatannya,, nomor telepon baru tertera di sana.
Ia pun mengangkat telfon tersebut.

"Hal-" Belum habis adit berbicara suara di sebrang sana lebih dulu menyela.

" Lokasi it- maksud gue Ghea ada di jalan xxxx di dalam hutan tepatnya di gubuk tua terbengkalai yang ada di sana,gue juga lagi jalan menuju
kesana" ucap orang itu , yang mungkin kalian tau siapa?, Lalu setelah nya sambungan telepon di matikan sepihak oleh si penelpon tadi.

Setelah itu adit dengan kecepatan tinggi menuju tempat yang orang tadi berikan, ia memang sedikit ragu namun ia lebih memilih untuk percaya karna tau siapa yang menelepon nya tadi .

Setelah sekita dua menit,, Adit akhirnya sampai di tengah hutan tepat di depan sebuah gubuk tua yang kumuh.

Tanpa menunggu waktu lama ia pun segera masuk ke dalam, di dalam gubuk ia menemukan panglima, ya panglima yang menelepon nya tadi adalah panglima.

Melihat gubuk tua itu kosong dan hanya terisi oleh sebuah kursi, Adit pun ingin bertanya namu lebih dulu di sela oleh panglima.

"Ghea ngak ada di sini, liat" ucap panglima menunjuk ke arah celah yang ada di dinding bambu, Adit mengerutkan bingung dengan apa yang di maksud oleh panglima.

"CK! Sepertinya Ghea kabur lewat sana" ucap panglima malas pada Adit yang tidak mengerti ucapan nya, Adit pun melotot kan matanya.

"Ayo kita cari Ara pasti dia belum jau dari sini" ucap Adit bergegas pergi ke arah hutan untuk mencari Ghea di ikuti panglima dari belakang.

😼😼😼😼

di sisi Ghea kini dia sedang misuh misuh sendiri akibat sedari tadi banyak nyamuk yang mengigit nya.

"CK! Gue tau gue cantik tapi yang ngak di kerumunan sama nyamuk juga kali" ucap nya sambil menepuk nyamuk yang menggigit nya.

Plak!

Plak!

"Nyamuk kurang ngajar, hiks pipi suci gue" ucap Ghea karna nyamuk yang mengigit pipinya.

Saat tengah asik mengoceh tiba tiba terdengar suara dari arah semak semak, Ghea pun mulai waspada.

"Duh mampus kalau itu harimau gimana, bisa bisa pindah alam gue" batin nya panik.

Takut akan mati di terkam harimau atau binatang buas lainya ia pun naik ke atas pohon dengan lincah. Padahalkan harimau juga bisa naik pohon kan ya 

"Ada gunanya juga belajar ilmu monyet" batin Ghea, tak lama setelah itu muncul lah dua orang yang tak lain adalah Adit dan panglima, mereka berjalan ke situ karena mendengar suara orang yang seperti sedang mengomel namun saat sampai mereka tidak melihat siapa pun.

Berbeda dengan Adit dan panglima yang sibuk mencari asal suara yang mereka dengar, Ghea di atas pohon sibuk mengenali orang orang yang berdiri tepat di bawah pohon yang ia naiki, dengan mata menyipit ia mencoba mengenali orang orang itu.

Tanpa rasa takut ia mengambil buah dari kayu yang ia naiki lalu melemparkannya tepat di atas kepala mereka, reflek Adit dan panglima mendongak, seketika mata  mereka melotot.

"Ara/Ita!" Teriak mereka refleks, Adit langsung menoleh ke arah panglima yang terdiam sambil mendongak menatap Ghea yang kini juga terdiam.

Tersadar dari keterdiamannya Ghea pun turun dari pohon. "Ehkem"  dehem Ghea

Adit yang tersadar pun langsung memeluk ghea dengan erat.

"Hiks Ara, Ara ngak papa kan hiks ngak ada yang luka kan?" Tanya Adit sambil menangis, sedangkan panglima hanya diam menatap memalingkan wajahnya.

"Ssttt,, Adi Ara ngak papa kok " ucap Ghea sambil mengelus punggung Adit.

"Ya udah kita keluar yuk dari hutan ini" ajak Ghea, yang di angguki oleh mereka berdua, saat akan melangkah suara tembakan terdengar tak jauh dari sana.

Dor!!

Dor!!

Mereka pun dengan segera berlari menjauhi area itu.

"Itu mereka!! Kejar Jangan sampai lolos!!" Teriak para penjahat yang tadi mengejar ghea.

Ghea pun menoleh kebelakang matanya meloto melihat mereka " Jumadi!! Jayadi!!" Teriak nya reflek ia pun menutup mulutnya, sedangkan kedua orang tadi melotot mendengar nama bapak  mereka di sebut. Geram mereka pun menembakan peluru pistol ke arah Ghea.

Dor!!

Dor!!

Merasa tidak ada celah untuk menghindari peluru tersebut, Ghea pun menutup matanya, bertepatan dengan seseorang yang memeluk nya lalu mendorong nya dan di peluk lagi, serta suara pistol yang kembali terdengar.

Dor!!

Dor!!

Ghea yang tidak merasakan sakit di tubuhnya pun membuka matanya perlahan, ia mendongak melihat Adit yang kini memeluknya erat.

Lalu beralih menatap ke arah depan seketika mata melotot melihat panglima yang berdiri kaku  dengan perut yang sudah bersimbah darah.

"Panglima!!" Teriak Ghea lalu melepaskan diri dari pelukan Adit dan berlari ke arah panglima bertepatan dengan tubuh panglima yang ambruk.

"Hiks, ber-bertahan ya hiks aku mohon"


SEGINI DULU YAA, MAAF BARU BISA UP

PAY PAY

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TRANSMIGRASI  ANTAGONIS  [Slowmo Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang