01 - Awal dari Masalah

262 15 37
                                    

Setelah Perang Ras Besar, yang dimenangkan oleh ras beastkin, ras lain seperti manusia, elf, dwarf, dan semua ras lainnya, diperlakukan tidak adil di dalam masyarakat. Semua ras kini tunduk pada satu ras yang berkuasa, yaitu beastkin. Kini, di Gravena, ada dua negara adidaya yang saling bersaing. Pertama, Kekaisaran Javeinda yang merupakan negara beastkin, dengan kekuatan militer dan teknologi yang kuat. Kedua, Federasi Slavasia salah satu negara yang menganut kesetaraan ras (Bahkan ras beastkin di Federasi Slavasia tetap dianggap setara dan dilindungi oleh konstitusi), negara ini adalah satu-satunya negara yang menggunakan hukum kesetaraan ras yang kekuatan militer dan teknologinya setara dengan Javeinda.

Kedua negara saling bersaing satu sama lain, khususnya di bidang industri, militer dan teknologi. Semua ini terjadi karena sikap rasis negara-negara mayoritas beastkin yang menganggap ras mereka paling superior, sehingga negara-negara yang memiliki hukum kesetaraan semua ras termasuk Slavasia, semakin memperkuat militer mereka untuk pertahanan jika Javeinda dan sekutu-sekutunya menyerang negara-negara seperti Slavasia.

Padang besar, Perlis - Malaysia
12 November - 2029

Padang Besar, sebuah kota kecil di negara bagian Perlis, Malaysia, kota ini adalah salah satu kota di dekat perbatasan antara Thailand dan Malaysia. Malam hari yang dingin, di kota Padang Besar saat ini melakukan aktivitas mereka seperti biasa, para warga ada yang masih beraktivitas ada juga yang masih beraktivitas, para penjaga di pos imigrasi juga masih terjaga menjalankan tugas mereka.

Tiba-tiba seluruh orang yang ada disana merasakan ngantuk yang luar biasa, karena mereka tidak bisa menahan rasa ngantuk yang sangat luar biasa, seluruh orang pun langsung tertidur di saat bersamaan. Namun kejadian itu tak hanya terjadi di Padang Besar, tapi di seluruh wilayah Malaysia dan Indonesia semua orang tertidur dengan lelap, lalu kabut tebal menutupi seluruh wilayah Indonesia dan Malaysia.

Nusantara - Indonesia
13 November - 2029

Di pagi hari yang cerah, di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI). Kini para anggota DPR, beberapa kementerian dan lembaga non kementerian, kabinet pemerintahan, Presiden dan Wakil Presiden melakukan pertemuan, untuk membahas fenomena aneh, yaitu wilayah perbatasan darat yang tiba-tiba berubah menjadi lautan dan Indonesia kehilangan kontak dengan negara-negara di seluruh dunia, kecuali Malaysia dan banyak hal gila lainnya.

"Jadi kau bilang kita kehilangan kontak dengan semua negara di dunia kecuali Malaysia?" Tanya seorang wanita berusia sekitar 40an, dia adalah Prof, Aisyah Dwi Farwati. Presiden ke 9 Indonesia.

"Iya Bu, kita tidak bisa menghubungi negara-negara di dunia kecuali Malaysia..." Ujar Menteri Luar Negri.

"Umm maaf Bu, saya juga ingin memberitahukan kalau, perbatasan Timor-Leste dan Papua Nugini semuanya menjadi lautan, tapi untuk kasus di Papua di sebrang lautan ada sesuatu seperti daratan hijau... Dan juga, laporan kami dapatkan dari Departemen Meteorologi Malaysia, kalau perbatasan Brunei, Thailand juga berubah menjadi laut dan pulau Singapura menghilang." Ujar Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Mendengar itu, Presiden hanya bisa terdiam mendengar kegilaan ini, dia melihat kearah Kepala dari Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (ORPA), yang hanya diam namun wajahnya tampak berkeringat dingin.

"Ada yang ingin disampaikan pak?" Tanya Presiden.

Mendengar itu dia langsung kaget, sambil mengelap keringat dingin, dia maju sambil membawa laptopnya lalu dia, "Bu saya izin membagikan gambar..." Presiden hanya mengangguk, lalu dia menghubungkan laptopnya dengan layar yang ada gedung, lalu setelah itu dia membuka sebuah peta yang memperlihatkan wilayah Indonesia dan Malaysia, namun adalah beberapa wilayah aneh yang tidak diketahui.

Indonesia - Malaysia Di Dunia LainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang