"Hooaaamm.... Ugh.. Jam berapa ini.." Ucap seseorang... /melihat jam/ "uh.! Tumben thron bangun jam 5!" ucap Thorn terkejut.
"Hmmm.. Sholat dulu lah.." Ucap Thorn pergi untuk mengambil air wudhu.
(𝘚𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘩𝘰𝘭𝘢𝘵^^)
"Hmm.. Thorn pergi ke kamar gak ufan dehh!" Ucap Thorn gembira. Thorn pergi ke kamar taufan dan memasuki kamar yang tak terkunci itu.
"Kak ufan.. Kakak udah bangun..?" Ucap Thorn melihat Taufan terbaring lemah di atas kasur nya.
......
......
......
Tak ada yg jawab..?
"Kak.. Kakak kenapa..?" Tanya Thorn yang mulai mendekat ke arah Taufan.
. . . . . . . . . . . . . . .
"KAK..!! KAKAK!! ...", badan ku mulai bergetar saat melihat sesosok saudara ku yang berlumuran darah. Sangat banyak.. Darah itu terus mengalir entah dari mana..
Aku mulai menangis.. Menangis se keras yang ku bisa.. Tapi aneh nyaa.. 𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒂𝒅𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒉𝒂𝒎𝒑𝒊𝒓𝒊 𝒌𝒂𝒎𝒂𝒓 𝒌𝒂𝒌𝒂𝒌 𝒌𝒖.. Aku bingung apa yang terjadi.. Apa yang sebenarnya terjadi..
Aku merasakan badan kakak ku mulai mendingin.. Seperti mayat? Apakah ini benar.. Seseorang yang sedang ku pangku adalah mayat..??
Aku mulai berlari keluar dari kamar milik kakak ku.. Aku mulai pergi ke kamar adik paling kecil ku..
Aku mulai membuka pintu bewarna coklat tua itu.. Aku melihat sekeliling kamar yang terlihat sangat gelap gulita.. Tidak ada cahaya.. Kecuali di meja belajar...
Aku melihat seseorang berdiri dengan pisau di tangan kanan nya.. Aku melihat banyak darah mengalir dari pisau itu..
Pikiran ku sangat kacau.. Sangat kacau.. Aku sudah mengeluarkan banyak air mata ku dari tadi.. Sekarang aku hanya bisa menangis tampa suara..
"Solar..." lirih ku.. Melihat adik ku yang menoleh ke arah ku dengan senyuman yang sangat aneh..
Dia mulai mendekat perlahan, aku sangat takut.. Sangat takut.. Aku ingin lari secepatnya.. Hanya saja.. Tubuh ku seketika membeku.. Aku tidak bisa apa-apa selain berdo'a dalam hati..
Aku menangis sejadi-jadinya sangat keras.. Seketika aku melihat adik ku melemparkan pisau yang ia pegang ke arah ku...
Aku bertiak dan...
Thorn POV:
"Aaaaaa!! Jangan!" Ucap ku terbangun dari mimpi aneh itu. Aku terdiam melihat kakak tertua ke dua yang sedang memeluk ku..?
"Thorn kamu gpp..!!?" ucap kakak ku yang terdengar sangat panik. Aku terdiam dan melanjutkan tangisan ku di pelukan kakak ku..
"Kak Thorn knp..? Knp kakak dari tadi berteriak dan memanggil nama ku.." ucap seseorang yang sangat mirip dengan orang yang berada di mimpi ku..
"Kak.. Kakak knp berdarah..?" Ucap ku dengan suara yang bergetar.. "Hah..? Berdarah.. Apa yang kau bilang?" tanya kak Taufan.
Ya.. Berdarah..
Thorn POV end.. :
"Thorn apa maksud mu..?" Tanya gempa pada adik nya.. "Itu.."Nunjuk Thorn ke arah wajah dan perut Taufan. "Thron.. Jangan bercanda itu tidak lucu.." ucap ice..
"Kan emang bener.. Ada darah tadi.. Sangat banyak.. Sampai mengalir ke bawah.." ucap Thorn tampa dosa yang membuat saudara mereka lainya sedikit shok, lain nya shok berat..
Taufan sering bingung Dengan kakak dingin nya ini..? Knp setiap ada masalah dia selalu peka..??
Tapi yang paling peka tetap gemgem. Entah mereka berdua ini memiliki Indra ke 6..?
Saudara yang lain saja kebingungan?. Walau memang jadi saudara yang tertua itu harus peka. Jujur saja taufan juga peka kok.. Mungkin urutan ke 3 dari gempa dan hali.
"Kalo gak ada masalah knp dari Hari kemarin murung mulu.. Gak bikin masalah lagi Kayak Biasa..?" ucap hali Panjang lebar.
"Gpp,Bukan nya itu yang kalian mau..? Jika aku, Aze, dan Throny tidak berbuat masalah lagi? Kalian kan senang tidak ada pengacau.." ucap taufan lebih Panjang.
"Yaa, Kita senang kalo kalian tidak berbuat masalah lagi.." ucap hali melihat Mata sayu Milik adik pertamanya.
"Yaudah.. Kalo gak ada yang Mau di Omongin lagi keluar" ucap ketus taufan.
"Hmm.." hali hanya bisa menghela nafas nya Panjang lalu pergi meninggalkan kamar Milik adik penyuka biru itu.
. . . . . . . . . . . .
"Gimana bang..?" Tanya Ice. "Udah dari wajah Datar bang hali udah ketebak sih.." ucap Solar yang menebak raut wajah sang abang.
"Si taufan bilang kalo Kita senang kalo mereka seperti ini" ucap ketus hali mendudukan diri nya di samping gempa.
"Apa Karena itu mereka seperti ini..?" Tanya gempa. "Mungkin bisa.. Mungkin enggak.." ucap Solar.
"Maksud mu apa" ucap hali yang melihat Solar Dengan tatapan tajam.
"Maksud ku.. Mungkin saja mereka melakukan ini Dengan maksud lain kan..?" ucap solar
"Huf.. Gemgem masih khwatir.. Sama thron.., wajah nya kemarin terlihan ketakutan dan sedikit pucat.." Tanya gempa..
.
.
.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.