Sekelompok siswa menemukan diri mereka terjebak di sebuah alam antara hidup dan mati. Agar bisa keluar, mereka harus berlari untuk mengumpulkan pecahan jiwa atau nyawa mereka melayang.
Tapi tentu saja, perjuangan mereka tidak akan mudah.
with cast...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Vergene - Alastor in a nutshell:
eniwei, selamat datang di portal ketiga :D
cw, tw // scary pictures
️☠️☠️☠️
Hari yang baru telah dimulai, baik di dunia manusia maupun roh. Tak terkecuali Alam Mimpi Buruk, terbukti dari kehadiran para tamu yang telah berkumpul di ballroom Vergene pagi-pagi sekali.
Bukan cuma mereka, ada Alastor yang turut serta memperhatikan tindak-tanduk anggota Klub Sastra.
"Selamat pagi rakyatku," sambut sang pemandu menggunakan gaya bicara ala-ala bangsawan. "Sudah tahu hari ini kita akan melakukan apa?"
"Gak perlu basa-basi. Langsung masuk aja, biar cepet." Sharon berkata ketus. Sepertinya, gadis berkuncir kuda itu mulai muak dengan keadaan mereka — juga Vergene, entahlah.
"Oh, kalau begitu silakan masuk ke portal." Di luar dugaan, sang pemandu justru tidak meninggikan nada dan mengomel seperti biasa. Malah, sebuah karpet merah mendadak muncul di bawah kaki para tamu dan langsung mengarah menuju portal ketiga, yang bergambar wajah seorang bajak laut (setidaknya, itu asumsi mereka untuk sekarang).
Selain perlakuan Vergene yang terasa membingungkan bagi beberapa anggota, yang lain merasa ada aura tidak menyenangkan berasal dari sekitar. Dan ketika mereka menemukan dari mana aura tersebut, mereka melihat Alastor tengah menatap ke arah Sharon dengan pandangan tidak suka.
Ruel diam-diam berbisik kepada Sean yang berdiri di sebelahnya. "Aku rasa, kak Sharon udah ditandai deh sama Pangeran Alastor. Mungkin karena dia gak ngasih kesempatan Nona Vergene buat ngomong."
"Bisa jadi begitu," sambut gadis yang diajak bicara. “Tahu sendiri kan gimana Pangeran nge-treat Nona semalam. Udah kaya pacar aja."
"Kan? Bucin."
Dua gadis bernama depan sama itu menyaksikan sendiri bagaimana sang pemandu dan pangeran bungsu menyiapkan makan malam kemarin — tepatnya, semua anggota klub bisa melihatnya.
Ada yang merasa interaksi mereka menggemaskan terutama ketika Vergene berkali-kali mengomel kepada yang lebih tua dan membenarkan caranya memasak, tapi ada yang berpendapat kelakuan mereka menggelikan.
Selain itu mereka juga merasa ada aura bersaing yang sangat kuat entah dari siapa, yang pasti berbagai macam pendapat muncul setelah melihat interaksi keduanya.
Yang kalau kata Zhixing, sisi terang Alastor aktif ketika berada di dekat sang pemandu.
Kembali ke ballroom, Sharon kali ini memimpin jalan untuk masuk portal. Lorong bercahaya merah sudah menyambut seperti biasa, sampai teriakan Zhiyu membuat langkah mereka terhenti.
