14. Esma marah

2 0 0
                                    

Makin hari Esma dan Farka semakin dekat, keduanya sering berinteraksi Farka yang selalu meminta Esma menjadi kekasihnya selalu Esma tolak karna Esma tau Farka orang yang suka bercanda

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Makin hari Esma dan Farka semakin dekat, keduanya sering berinteraksi Farka yang selalu meminta Esma menjadi kekasihnya selalu Esma tolak karna Esma tau Farka orang yang suka bercanda.

Untungnya Esma bisa menahan perasaan jika Farka sedang memberikan perkataan manis kepadanya.

" Gue bingung harus pakai cara apa lagi biar si Esma suka sama gue ya?," ucap Farka kepada teman-temannya.

" Lah belum dapet juga?," ucap Apip

" Belum dia nolak gue mulu setiap gue ajak pacaran," ucap Farka.

" HAHAHAHAH," tawa teman temannya.

" Gue serius,"

" Lo ngajakinnya kali yang ga serius makannya dia ga percaya kalo lo serius," ucap Eja.

" Gimana dong?,"

" Coba lo sesekali cuek sama dia," ucap Apip

" Nah iya coba liat dia bakal kehilangan lo apa ngga, kalo ngerasain berarti dia naksir lo, tapi cara lo nembaknya jangan yang norak," ucap Eja.

" Nah iya, Biasanya cewek modelan kaya dia masih mempertimbangkan kalo lo bener serius apa cuman bahan candaan," ucap Apip.

" Gini ni kalo gue suka bercanda, giliran serius malah dikira gue lagi bercada," ucap Farka.

Baru saja di bicarakan Esma keluar dari kelasnya ingin menuju kantin sekolahnya bersama temen kelasnya, Farka yang melihat Esma dari pintu langsung tersenyum memhuat kedua temannya melihat ke arah yang menjadi objek Farka.

" Emang jodoh gue, baru di omongin muncul kan," ucap Farka.

" Mulai dah. Udah ah gue cabut mau ke kelas," ucap Apip.

" Ikut dong Pip gue males jadi nyamuk soalnya," ucap Eja langsung menghampiri Apip yang sudah mulai berdiri dan jalan ke luar kantin.

Esma yang melihat kedua teman Farka bingung kenapa mereka pergi Farka justru malah tersenyum melihat Esma.

" Lo mau beli apa Ma?," ucap Putri, Esma kali ini kekantin bersama putri.

" Bola ayam, sama empe-empe," ucap Esma.

" Sama ah gue juga," ucap Putri lalu mereka berdua menuju kek warung yang menjual Bola-bola ayam.

Farka menghampiri Esma, laki-laki itu persis berdiri di belakangnya Esma masih belum sadar dia masih memilih jajanan yang dia mau.

" Halo pacar," bisik Farka membuat Esma kaget lalu reflek menyikut Farka.

Bugh

" Aduh sakit kak!," ucap Farka memegang pinggangnya yang terkena sikutan dari Esma. Isi kantin seketika diam dan melihat ke arah Farka dan juga Esma.

" Sorry-sorry lo ngagetin gue lagian," ucap Esma lalu tangannya mengelus elus pingang Farka yang terkema sikut olehnya.

Farka yang melihat Esma begitu peduli dengannya tersenyum senang, tangan Farka lalu menggenggam tangan Esma, Esma terdiam lalu menatap wajah Farka mereka berdua saling memandang satu sama lain. Dan orang-orang di sekitarnya ikut tersenyum salting melihat mereka berdua.

" Modus banget si Farka!," teriak temannya dari atas membuat Esma memukul Farka lalu lanjut menaruh saus yang banyak kedalam plastik jajanannya.

" Jangan banyak-banyak makan sausnya Esma," ucap Farka memperhatikan gadis yang sedang di hadapannya.

" Ini bu uangnya," ucap Esma lalu pergi meninggalkan Farka dan lanjut membeli empe-empe Fafka masih mengikuti Esma dari belakang membuat Esma sedikit terganggu.

" Diem gak lo!," ucap Esma kesal, Farka hanya tersenyum manis di depan Esma.

" Ngga mau," ucap Farka, seisi kantin memperhatikan Farka bertingkah seperti anak kecil pada Esma.

" Pergi gak lo, gue males jadi bahan tontonan anak-anak!," bisik Esma pada Farka lalu Farka melihat ke sekitar isi kantin jadi ramai. Laki-laki itu menghiraukannya lalu merangkul Esma tiba-tiba.

Bugh

" Gila lo ya!," ucap Esma cepat-cepat dia menjauhkan dirinya dari Farka.

" Temennya lagi PMS apa kak galak amat," ucap Farka pada Putri sambil memegang perutnya yang tadi di sikut oleh Esma.

" Steres!," ucap Esma.

" Untung cantik," ucap Farka, Esma melotot pada Farka

" Aduh-aduh si Farka tau saja yang cantik," ucap Bapak penjual empe-empe, Farka tersenyum.

" Cantik kan pak. Doain biar saya bisa jadi pacarnya," ucap Farka.

" Pasti atuh. Nanti teraktir bapak ya kalo sudah pacaran," ucapnya.

" Pasti atuh pak," ucap Farka.

" Ni pak uangnya kembaliannya buat bapak aja, makasih pak," ucap Esma lalu pergi bersama Putri.

" Makasih ya neng,"

" Pulang bareng gue ya nanti," ucap Farka menahan langkah Esma, lalu Esma mendorong Farka dan menghiraukan saja wajahnya sudah merah menahan marah, gadis itu memasang wajah datar dan dingin membuat orang-orang yang melihatnya takut dan pergi.

" DADAH CANTIK!," 

" Stress!," ucap Esma

" Gue bingung dia beneran naksir atau jadi bahan candaan doang," ucap Putri pada Esma.

" Gak usah di pikirin, anak itu emang rada-rada. Kampret!. Gue malu banget di liatin banyak orang!," ucap Esma.

" Udah sih gapapa, mereka kan taunya lo sama Farka pacaran kan," ucap Putri, Esma langsung berhenti.

" Maksud lo?,"

" Iya kita-kita taunya lo sama Farka pacaran," ucap Putri.

" Kenapa bisa kepikiran gitu?,"

" Bukannya lo suka juga sama dia?," ucap Putri sambil menggodanya

" Udah berkurang, dia bikin gue kesel mulu jadi gue lebih ke benci bukan suka," ucap Esma.

" Hati-hati benci sama cinta ga beda tipis loh," ucap Putri.

Esma memutarkan bola matanya malas.

" Tapi seriusan anak satu sekolah tuh taunya kalo lo sama Farka tuh pacaran," ucap Putri.

" Bodo amat,"

" Farka yang nyebarin isunya," ucap Putri.

" Cowok gila emang!," ucap Esma makin kesal dengan Farka.

" Bukannya bagus ya. Buat manas-manasin si nesya?," ucap Putri.

" Ngga gitu juga tapi anjir," ucap Esma lalu kembalik menuju kantin dan menarik farka yang lagi asik mengobrol dengan cewek-cewek disekitarnya, Esma membawa Farka kebelakang sekolah dengan wajah menahan amarah.

" Lo gila apa gimana?," ucap Esma kesal.

" Lo kenapa hm?," ucap Farka lembut.

" Lo ngomong ke yang lain kalo kita pacaran?," ucap Esma.

" Iya,"

" Lo bego apa gimana sih Far!," ucap Esma gadis itu rasanya bener bener ingin menampar.

" Lo jangan marah marah dulu makannya gue ada alasannya kenapa gue lakuin itu," ucap Farka.

" Apapun alasannya. Satu yang harus lo ingat, sampai kapanpun gue ga akan mau jadi cewek lo Farka!," ucap Esma membuat Farka diam.

" Kalo lo masih menganggap semua sama gue gak akan luluh sama lo!. Inget gue ga mau di nomor duakan!," ucap Esma lalu pergi meninggalkan Farka. Farka bukannya sedih tapi justru senang Esma berbicara seperti itu.

***

Farka & EsmarieWhere stories live. Discover now