Chapter 31 : Penyelamatan Shani

224 32 5
                                    

Suasana pada malam yang berbadai tersebut, Menjadi sebuah Masalah Yang amat serius bagi sebagian Pihak. Para staf management, Sudah melaporkan tentang kehilangan Shani Indira, Pada Kepolisan new york. Namun Hingga Saat ini, Mereka belum menemukan jejak Bukti, Siapa, Dan kemana Shani Indira Hilang.

Berbeda dengan Freya, Yang sejak Tadi Menatap nanar pada jalanan Di balik jendela Taxi. "Faster!" Ucap Freya Pada sang sopir Taxi.

Sang sopir tersebut mengangguk mengerti. Meski dia masih bingung dengan Tujuan gadis tersebut, Yang meminta Dengan paksa Untuk di antarkan kesebuah Komplek perumahan Terbengkalai dan terkenal angker. Terutama pada malam berbadai seperti ini. Dia juga Tidak berani Untuk banyak bertanya, Mengingat Gadis Yang menjadi penumpangnya Ini, Terlihat sangat emosi dan Geram. Bahkan Hawa Di dalam Mobil, Yang seharusnya Dingin, Menjadi Panas Yang membuat berkeringat. Aura Freya sangat mendominasi.

Tidak berselang lama, Sejak Freya meminta Sang sopir Untuk mempercepat laju kendaraan, Mereka sudah Tiba di depan Gerbang Masuk komplek. Gambaran Dari komplek tersebut terbilang mewah dengan Bangunan elit yang menjulang. Tapi, Tidak menutup Rasa Takut Bagi siapapun yang datang kesini. Meski terlihat mewah, Nyatanya semua bangunan di komplek ini, sudah tua dan kusam. Banyak akar merambat Yang menutupi sebagian besar bangunan. Ditambah dengan suasana malam di tengah badai.

Freya segera membayar Taxi dan keluar, Serta menutup Pintu taxi dengan keras, Lalu berlari menembus badai. Masuk kedalam area komplek yang gelap. Sang supir Taxi hanya melongo, menyaksikan gadis yang menurutnya aneh tersebut.

"KELUAR KAU PENGECUT!!" Dengan lantang Freya berteriak menembus bisingnya Hujan. Terdapat banyak bangunan di tempat ini. Freya tidak tau, Dimana Mahluk yang membawa Shani berada.

Mata Freya menyalang, Banyak mahluk astral yang merupakan penghuni kompleks ini, Bersembunyi dalam sudut yang gelap. Biasanya mereka akan mengganggu siapapun yang datang kesini. Namun, mereka hanya akan mengalami kematian kedua, Jika berani berurusan dengan gadis ini.

"BAJINGAN, KELUAR KAU!!!" Sekali lagi Freya berteriak di tengah-tengah area komplek. Tidak lama mata merah delimanya, Menangkap siluet anak kecil, Yang pernah muncul bersama perempuan yang membawa Shani. Hantu anak kecil tersebut berlari ketakutan Saat dia menyadari kalau Freya menatap nyalang ke arahnya. Anak tersebut berlari kesudut yang gelap. Dengan geram, Freya mengejar anak tersebut.

"Bajingan!! Kemari kau Bocah!!"

Sosok anak tersebut berlari tunggang langgang secepatnya, Ketika Freya Berlari mengejarnya. Ketika Kecepatannya kalah oleh Freya, Anak tersebut masuk ke halaman belakang sebuah rumah bertingkat yang cukup megah. Anak tersebut dapat dengan mudah menembus pintu, Tapi Tidak untuk Freya.

"Berengsek!!" Freya memukul pintu kayu tersebut dengan kesal. Dia menoleh ke kanan dan kiri, Untuk mencari sesuatu yang dapat membantunya mendobrak Pintu tersebut. Tepat di suatu sudut yang di terangi oleh lampu, Freya melihat sebuah kapak yang biasa digunakan Untuk memotong kayu. Tidak perduli meskipun tubuhnya di guyur Hujan, Dan sudah basah kuyup sejak tadi. Freya mengambil kapak tersebut, Dan dengan keras mendobrak pintu kayu di hadapannya berulang kali, Hingga pintu kayu tersebut hancur.

Kekesalan Freya tidak berhenti sampai di situ, ternyata Pintu tersebut mengarah ke Ruang bawah tanah Bassment. Dan yang membuat Freya kesal Adalah Bassment tersebut, Berubah menjadi kolam, Akibat pipa Air yang bocor. Mau tidak mau Freya Harus berenang Untuk masuk kedalam Rumah itu. Dia berharap Air tersebut Dangkal, Agar memudahkannya berjalan.

Air tersebut hanya sampai setengah pinggang Freya. Untuk orang biasa, Akan kesulitan jika harus berjalan di tempat yang gelap. Tapi Untuk Freya yang melihat dengan batinnya, Dia Bisa mengetahui arah yang benar, dengan hanya menggunakan Indranya. Tidak Butuh lama, Akhirnya Freya berhasil sampai di ujung Bassment dan langsung naik ke atas.

Rumah ini terlihat sangat gelap dan berantakan. Lampu rumah juga remang-remang Tidak jelas. Dilantai Satu, Banyak perabotan, mulai dari Televisi, Radio, meja makan, Sofa, Maupun lemari. Semuanya berserakan Tidak teratur. Freya berniat Naik menuju Tangga ke lantai kedua, Tapi Pipa Air yang di pasang di dekat dapur Bocor, Dan mengenai mata Freya yang kebetulan Berada di dekatnya.

"Ah! Brengsek!!" Penglihatan Freya mengabur dan Tidak jelas, Gadis Itu mencoba menggapai apapun di dekatnya sebagai pegangan. Samar-samar Freya Bisa melihat sedikit jalan yang dia lalui. Televisi yang berada di dekatnya, Tiba-tiba menyala dengan sendirinya. Menampilkan siaran Presiden Amerika Yang menerima pelantikan. Tapi anehnya, Suara Yang keluar Dari televisi tersebut terdengar menyeramkan. Disusul dengan radio yang mengejutkan Freya. Radio tersebut menyiarkan tentang perang dunia kedua. Padahal perang tersebut sudah lama menjadi sejarah.

Setelah penglihatannya Sedikit membaik, Freya berhasil mencapai dasar tangga, menuju lantai atas. Lantai kedua memiliki beberapa kamar yang berjajar. Di sudut lantai yang gelap, Freya bisa melihat Ada sebuah Rumah-rumahan Yang dibuat dari selimut yang diikat. Samar-samar Freya mendengar Suara musik yang bersumber dari dalam Rumah-rumahan tersebut. Freya secara perlahan mendekat Pada asal Suara Tersebut. Tepat saat dia mendekat, Rumah-rumahan tersebut terangkat ke atas, seperti ada Sesuatu yang sangat tinggi, berada di dalamnya.

Freya memiliki perasaan Buruk, Dia sedikit mundur ke belakang. Tidak lama, Suara Geraman yang berasal dari dalam Selimut tersebut Berbunyi. Mahluk yang berada di dalamnya Akhirnya memunculkan wujudnya. Dia Manusia tinggi yang menyeramkan dengan tangan Yang terbuat dari Besi yang tajam. Mahluk tersebut sangat besar dan tinggi. Dia menggeram dan mengibaskan tangannya, Untuk menyerang Freya. Freya merunduk, Dan serangan Mahluk tersebut hanya menggores Tembok dengan bekas Yang besar.

Freya mencari akal bagaimana Mengalahkan mahluk ini. Freya mundur beberapa langkah, Tapi mahluk itu juga semakin mendekat dan menggeram. Mata merah delima Freya menyala, Mahluk tersebut kembali menyerang Freya, Tapi kini dapat di tangkis dengan mudah, Oleh kekuatan Telekinesis Yang di miliki Freya.

Telekinesis adalah istilah untuk menyebut kemampuan menggerakkan objek-objek atau menyebabkan perubahan-perubahan dalam objek dengan kekuatan pikiran. Telekinesis termasuk bentuk gejala paranormal yang dikaji dalam parapsikologi.

Tidak hanya menggerakkan benda, telekinesis dianggap mampu "menggerakkan" pikiran orang lain. Beberapa pengamat metafisika berpendapat, telekinesis bisa dimanfaatkan untuk memengaruhi pikiran beberapa orang di suatu lingkungan dengan menggunakan kekuatan batin dan pikiran yang disugesti secara kuat.

Mahluk tersebut terbanting keras menabrak Dinding. Freya masih dalam Mode Emosinya. "Hancurlah bajingan!!" Gravity Tranparansi Yang di hasilkan dari teknik pikiran Freya, Semakin kuat menekan mahluk tersebut Kedinding. Hingga akhirnya, Freya meremas tangannya dengan kuat, Dan mahluk tersebut Juga ikut hancur dan menghilang. Freya jatuh tersungkur, Karena energinya Terkuras Habis. Menggunakan kekuatan Esper Yang terlalu berlebihan, Tentu sangat berefek pada Fisiknya. Tidak lama Freya muntah darah di tempat. Resikonya sangat besar, Untuk menggunakan kekuatan batin.

"Tolong!!"

Suara Shani sayup-sayup terdengar dalam Indra pendengaran Freya.

"Ci Shani!!"

***

Bagi yang suka dengan Cerita-cerita Author, Bisa mengirimkan Dukungan melalui Link saweria berikut ini ya!

https://saweria.co/Ussa

Author Gak maksa Kok 😉

FREYA : Holders Of Lost Object ( BOOK 1 )Where stories live. Discover now