dendam seorang laki-laki terhadap keluarga yang sudah menghancurkan keluarga nya
sehingga ia harus kehilangan ayahnya
karna sang ayah meninggalkan ibunya dan memilih perempuan lain
ia membalaskan dendam nya pada keluarga yang telah menghancurkan kel...
Damara menatap gedung yang menjulang tinggi di depannya
Ini adalah harapan terakhirnya karna sudah beberapa ia mendatangi perusahaan
Tapi hasilnya ia tak di terima Semoga perusahaan ini adalah keberuntungan nya
Ia tak mau jika harus terus menjadi beban kedua orang tuanya
Damara perlahan melangkahkan kakinya masuk ke gedung besar itu
Dan ia melihat banyak orang-orang yang juga sedang mengantri untuk mendapatkan pekerjaan
Apakah ia akan menang dari mereka dan mendapatkan pekerjaan
Damara bergabung Duduk di kursi dengan orang-orang
" Damara Aliza Iqala " Damara mendongak saat seseorang menyebut namanya
" Silakan masuk " Ucap orang itu
" Lohh saya baru dateng pak.. " Ucap Damara bingung
Karna dirinya datang paling akhir tapi ia di suruh untuk masuk terlebih dahulu
" Tapi tuan David menyuruh anda untuk masuk terlebih dahulu " Ucap orang itu
Damara semakin mengerut kan keningnya saat orang itu mengatakan jika bos itu sudah mengetahui namanya
Damara bangun dari duduk nya dan masuk kedalam ruangan
" Ini Damara pak.. " Ucap orang itu yang ternyata adalah asisten pribadi David sekaligus sepupu David
Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.
Kevin Ardiansyah
Asisten David / sepupu David
David memutarkan kursinya untuk melihat damara yang sudah ada di ruangan nya
" Duduk " Ucap David Dingin
Damara melangkah pelan dan duduk di kursi yang berhadapan dengan bos nya ini
David melempar kertas ke atas meja
" Tandatangan " Ucap David
" Kamu di terima kerja disini, jadi tandatangi surat nya " Ucap David lagi saat melihat raut wajah damara yang bingung
" Kan saya belum ngasih berkas yang saya bawa pak.. " Ucap damara
" Bukankah kamu sudah mengirim nya lewat e-mail perusahaan saya?? Kamu lupa??" Tanya David
Damara menepuk jidatnya Ia lupa, selain memakai berkas-berkas, ia juga sudah mengirim lewat e-mail
" Maaf pak saya lupa " Ucap damara
" It's okay.. Sekarang tandatangan surat itu " Ucap David
Dengan cepat damara menandatangani surat itu tanpa ia baca isi surat itu
David yang melihat itu tersenyum miring
Setelah damara menandatangani David menoleh menatap kevin