Bagaimana aku bisa keluar darisini hidup-hidup?

216 35 4
                                    

"Apa-apaan anak itu?"

Namjoon mendengar dokter Min meledek Seokjin ketika pria itu mengacungkan jari tengah didalam lift dan memperagakan gerakan kotor pada kamera pengintai. Itu cukup menggoda menurut Namjoon, kalau boleh jujur.

"Biarkan saja dia." katanya berusaha tidak menghiraukan. Matanya tak lepas memperhatikan setiap gerakan Seokjin yang kelewat santai dan cenderung punya nyali untuk ukuran seorang Alpha resesif yang berada di wilayah asing. Hari ketiga setelah uji coba berlangsung, semua tampak baik-baik saja dimata Namjoon. Jika ini terjadi sampai masa uji coba selesai, nampaknya ia akan berbaik hati membiarkan para Alpha resesif itu terbebas dan menjadi Alpha murni seutuhnya.

Itu karena kloter sekarang cukup menyenangkan.

Namun, sebelum pikiran Namjoon menyelesaikan rencananya sendiri, kejadian yang tengah terjadi dihadapan matanya sekarang sungguh menarik perhatian. Dari balik layar dia bisa melihat Seokjin terluka dan harus menghadapi Kai yang berubah menjadi serigala seutuhnya.

Bahkan Jungkook dan Sehun terpelanting ke udara karena berusaha menahan Kai yang menggila. Seokjin berlari keluar aula gym dan menuju lift terburu-buru. Darahnya berceceran akibat cakaran dari serigala Kai yang membabi-buta. Dokter Min ikut melihatnya disamping sang Wakil Menteri.

"Nomor urut 7, bertransformasi," katanya memberikan informasi sembari menulis di catatan, "seperti biasa. Temannya sendiri akan jadi makanan pertama bayi besar ini. Nomor urut 5— Kim Seokjin, kucoret dari daftar."

Mata Namjoon membola. Memperhatikan Seokjin yang bertarung dengan serigala Kai didalam lift turun dan berjuang dengan susah-payah sebelum kameranya tiba-tiba mati.

Ia meregangkan lehernya sebelum menatap Min Yoongi setengah malas, "biar aku sendiri yang mengumpulkan tulang-belulang Seokjin nanti. Anggap saja itu penghormatan terakhirku untuknya."

**

"Brengsek, sadarlah! Aku ini temanmu!" Seokjin baru saja terlempar keatas langit-langit lift dan menabrak kamera pengintai hingga mati sebelum meninju wajah serigala didepannya sekuat tenaga. Taring yang ada didekatnya hampir mencabik daging leher Seokjin beberapa inchi lagi, tapi Seokjin dengan giat mengggigit lengannya lebih dulu dan mencongkel kedua mata serigala tersebut hingga makhluk itu meraung kesakitan. Tepat sebelum lift itu terbuka, Seokjin menjatuhkan tubuhnya diatas serigala Kai dan memelintir lehernya sampai dia tidak bernapas lagi.

Tingg!!

Pintu lift terbuka lebar. Darah Seokjin menetes ke pelipis dan melihat Kim Namjoon berdiri didepannya dengan rasa keterkejutan yang samar. Bahkan reaksi itu tidak dapat mewakili deskripsi dari kata terkejut, sebab Namjoon hanya berdiri tenang menatapnya tanpa melakukan apapun.

"Makhluk dibelakang sana," katanya terhuyung karena rasa pusing yang mendera akibat terpelanting berkali-kali beberapa waktu lalu, "aku membunuhnya."

Lalu ia jatuh pingsan. Namjoon hanya memandang tubuh terkulai dibawahnya beberapa saat sebelum melirik serigala Kai yang juga sudah tak berdaya didalam lift. Darah terciprat dimana-mana. Bau amis menyebar. Kemudian Namjoon memutuskan untuk membopong tubuh Seokjin kedalam lab dan meminta Min Yoongi untuk memeriksanya secara keseluruhan.

"Ya? Dia membunuhnya? Serius?"

Yoongi mengangkat kepala ketika stetoskopnya berada diatas dada Seokjin.

"Jangan banyak bertanya. Kerjakan tugasmu dengan benar."

"Tapi," Yoongi mengikuti perintah Namjoon dengan rasa penasaran dan meneliti tubuh Seokjin lebih jauh, "anak ini juga mengalami cedera dalam. Bahunya."

Stoeic | NamjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang