Tulang rusukku pasti ada yang patah

221 30 5
                                    

"Prosesi pemakamannya baru saja selesai. Mau kemana lagi dia?"

Namkong Min berbisik pada Sunghoon yang tidak mengalihkan pandangan pada Wakil Perdana Menteri tak jauh didepan. Bahkan para kawan-kawan reporter masih bertingkah layaknya elang yang memburu mangsa guna memperoleh berita. Diantara semua jajaran petinggi militer yang terlihat, seseorang bersurai keperakan tenggelam dalam payung-payung kesenduan setelah keluar dari rumah duka. Kacamata hitam transparannya memukau terkena mentari. Tak ada yang berani menyapa meskipun kenyataannya mereka telah menunggu berjam-jam diluar untuk mencuri kesempatan berbicara dengan sang narasumber.

Kim Soobin adalah adik dari Wakil Menteri Pertahanan di Korea Selatan yang tergabung dalam tim satuan khusus, jelas Kim Namjoon menjadi satu-satunya entitas paling diburu saat ini.

"Kurasa Wakil Menteri sangat terpukul karena kehilangan adiknya." kata Sunghoon ketika sosok Namjoon dalam keramaian terbingkai dari pintu rumah duka didepan mereka.

Namkoong Min menghela napas, "bukankah dia terlihat terlalu tenang dalam menghadapi kenyataan? Tidak biasanya dia agak tertutup."

"Aku juga tidak pernah melihat sisi Wakil Menteri yang seperti ini."

"Itu karena dia baru saja ditinggalkan oleh adik kandung satu-satunya yang kau paksa terjun ke dalam militer kan?" seseorang menghampiri Namkoong Min dan melihat Namjoon dari kejauhan.

Itu So Ji Sub, utusan dari Kedutaan Besar Korea Selatan. Perkataannya barusan sukses membuat Namkoong Min memicing tajam.

"Presiden mengatakan padaku bahwa Stoeic harus tetap bersih dari rumor politik. Kusampaikan itu padamu karena kelihatannya Kim Namjoon sedang tidak ingin bersosialisasi dengan dunia nyata."

"Kupastikan itu terjadi," Namkoong Min menunjuk ke arah keramaian diluar dengan dagunya, meminta Ji Sub dan Sunghoon memperhatikan Namjoon yang memberikan sepatah dua patah kata pada rekan wartawan, "seburuk apapun perilakunya dia akan tetap berusaha menjadi publik figur yang disegani. Namjoon pandai berpura-pura seolah semua baik-baik saja."

"Inilah kenapa dari awal aku menyarankan kalian untuk tidak mengambil orang dari partai oposisi pemerintahan. Dia bahkan menolak untuk memindahkan dukungan disaat Presiden sangat menyukai kinerjanya sebagai Wakil Menteri Pertahanan."

"Itu sulit. Mendiang Ayahnya adalah ketua partai oposisi yang dikenal sangat vokal dalam mengkritisi pemerintah. Namjoon bahkan menolak jabatan Perdana Menteri kan? Oleh karena itu aku yang mengisinya."

"Lain kali habisi saja pemuda seperti dia yang memiliki potensi untuk menyaingi Anda. Mengajaknya bekerjasama hanya menimbulkan masalah."

Namkoong Min sedang tidak ingin mendengarkan suara-suara sumbang yang semakin memperkeruh suasana. Dia menepuk bahu Ji Sub seraya menghela napas.

"Aku akan membutuhkan bantuanmu untuk mengendalikan situasi diluar pemerintahan, biarkan Namjoon membereskan kekacauan yang terjadi didalam Stoeic. Itu gagasannya dari awal."

**

"Aku mau roti panggang."

Sepiring roti panggang tersodor kedepan Seokjin kemudian.

"Tambahkan bruschetta diatasnya."

Saus bruschetta yang dimaksud segera meluncur diatas permukaan roti panggang Seokjin.

Stoeic | NamjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang