Happy Reading!
Don't forget to comment!
Wanda Sabilla Cahyadi, 12 years old.
=🎒🚌🏫=
19 Oktober 2022
"Kapan kita bisa belajar normal lagi ya, Nai? Aku bosan kalau sekolahnya harus dua shift begini," keluh Wanda, sambil memainkan jari-jemari tangannya di teras depan kelas.
"Ntahlah, Wanda. Aku juga nggak tau," sahut Naira dengan nada lesu.
Saat Wanda sedang asyik memainkan jari-jemarinya, tiba-tiba seseorang berjalan melewati kelas mereka. Tepat disaat itu juga, Wanda menoleh ke arah orang itu.
Anjir, dia ganteng banget. Mana mukanya Chindo¹ banget lagi, batin Wanda.
Tanpa sadar, kedua sudut bibir Wanda membentuk lengkungan yang indah, diikuti dengan mata yang sedikit menyipit. Hal itu membuat orang yang "baru saja lewat di depan Wanda" langsung membalas senyuman dari Wanda.
"Acieee. Senyumin siapa tuh?"
Wanda langsung menoleh ke arah Naira dengan gelagat seperti ketahuan menatap sesuatu.
"Apaan sih? Orang aku senyum sama Rina," elak Wanda, sambil mengalihkan pandangan kepada Rina yang sedang bermain di lapangan.
"Heleh, dari gelagatmu aja aku udah tau," ledek Naira, sambil mencolek pipi Wanda.
Wanda langsung menatap Naira dengan tatapan tajam. Merasa terintimidasi dengan tatapan tajam yang diberikan oleh Wanda, Naira langsung mengalihkan pandangan ke arah Rina yang sedang bermain bersama tiga orang temannya.
"Ayo tangkap bolanya kalau mu bisa!" ledek Rina, sambil melemparkan bola dengan sangat tinggi sehingga salah satu temannya yang tidak terlalu tinggi kesulitan untuk menangkapnya.
"Etdah malah tinggi kali dilemparnya! Serena yang cantik ini kan jadi susah nangkapnya," gerutu salah satu temannya Rina, yang bernama Serena.
"HOEK!"
Rina dan kedua temannya yang lain langsung berekspresi seperti orang yang hendak muntah, karena mendengar ucapan dari Serena.
"Jijik aku, Ren! Bisa gak usah narsis² dulu gak sih?" salah satu temannya Rina memasang ekspresi jijik karena mendengar ucapan dari Serena yang menurutnya sangat narsis.
"Tau tuh. Udahlah di depan si Hanjin narsis, di belakang Hanjin pun narsis. Gini deh resikonya kalau berteman sama Serena, harus siap sama narsisnya yang gak ketolong," timpal salah satu temannya Rina yang memiliki eyesmile sama seperti Wanda.
"Maafin aku ya, teman-teman. Aku gak sadar kalau aku lagi narsis," ucap Serena, sambil menempelkan kedua telapak tangannya.
Dari kejauhan, Naira tertawa melihat interaksi antara Rina dan ketiga temannya. Sedangkan Wanda masih menatap seseorang yang melewatinya yang ternyata sedang duduk di tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebelas Februari [SELESAI]
Romance| Gorgeus Universe Book 1 [SELESAI] Wanda Sabilla Cahyadi, seorang gadis keturunan China-Indonesia, atau biasa disebut sebagai Chindo. Dia biasa dipanggil Wanda oleh orang-orang. Wanda adalah seorang gadis yang sangat mencintai seorang lelaki yang j...