3. Wanda VS Elan's Squad

41 15 51
                                    

Happy Reading!

Don't forget to comment!

Sebelumnya...

"ANJIR SAKIT WOI!"

=🇨🇳🇮🇩❤🇨🇳🇮🇩=

Wanda terjatuh karena bahunya bertabrakan dengan bahu seseorang. Mirisnya lagi, bahunya bertabrakan dengan bahu seseorang yang ternyata berteriak kesakitan.

"Hana? Mukamu kenapa?" tanya Wanda dengan raut wajah panik.

"A ... aku ...."

"Ini dia!"

Wanda langsung mengalihkan pandangan ke sumber suara. Terlihat empat orang dengan raut wajah yang siap menerkam siapa saja yang melihatnya.

"Mau kabur kemana lagi hm? Jangan berharap kau bisa selamat, Hana Adhira Nuraini," ucap seorang gadis yang berambut ikal pendek dan berponi.

"Nah. Kemarilah, Hana Adhira Nuraini. Kau gak akan bisa kabur lagi habis ini," timpal seorang gadis dengan luka bekas pukulan di bawah mata.

Wanda bolak-balik melihat Hana dan dua orang yang berbicara dengan Hana. Awalnya Wanda kebingungan. Namun, setelah dipikir-pikir lagi, Wanda baru mengetahui alasan kenapa Hana terlihat panik.

Karena Hana sedang dibully oleh dua orang yang berbicara dengan Hana tadi.

Wanda pun berdiri. Gadis itu berjalan menuju ke arah dua orang yang berbicara dengan Hana tadi. Raut wajahnya tidak bisa bohong. Karena, ia sangat membenci pembullyan.

"Kalian apakan si Hana?" Wanda berusaha mengintimidasi dua orang itu dengan menengadahkan kepalanya.

Salah satu dari dua orang itu maju dan hendak meninju wajah Wanda. Namun, pergerakan orang itu bisa diprediksi oleh Wanda, sehingga orang itu gagal meninju wajah Wanda.

"Masih SMP udah berani bully orang. Gimana kalau masuk SMA. Makin hancur generasi sekarang gara-gara pembullyan," sindir Wanda, sambil menghempaskan tangan orang yang hendak meninju wajahnya itu.

"Jangan ikut campur, Wanda! Kau pikir kau keren karena jadi pahlawan kesiangan?" seorang gadis berambut ikal panjang langsung mendorong bahu Wanda karena merasa kesal dengan ucapan sang empu.

Wanda membentuk lengkungan miring di salah satu sudut bibirnya. Tanpa aba-aba, Wanda langsung meninju wajah tiga orang sekaligus.

Pertarungan sengit pun dimulai. Wanda yang terlihat lemah gemulai ternyata bisa menunjukkan sisi garangnya. Gadis itu berhasil menumbangkan tiga orang sekaligus.

"Udah puas?" gadis berambut ikal itu membentuk lengkungan seperti psikopat dengan kedua sudut bibirnya.

"Cih. Main circle circle an. Gak asik ah," ledek Wanda, lalu menjulurkan lidahnya.

"Jangan kayak gitu kau, Wanda. Nanti datang anak buahku yang lain, langsung takut," sahut gadis berambut ikal itu dengan sok.

Benar saja. Sekelompok orang tiba-tiba datang dan hendak menghajar Wanda. Namun, pergerakan Wanda sungguh lebih cepat dari dugaan mereka, sehingga mereka kesulitan untuk mengalahkan Wanda.

Sekelompok orang itu memiliki tujuh anggota, dan semuanya tumbang karena kekuatan Wanda yang tak terduga.

"Gimana, Elan? Semua teman-temanmu udah tumbang di tanganku. Mereka nih gampang banget buat dikalahin," Wanda berekspresi tengil saat mengatakan hal tersebut.

Gadis berambut ikal yang bernama Elan itu langsung mengepalkan kedua tangannya. Jika teman-temannya sudah tumbang di tangan musuh, itu artinya Elan harus siap adu fisik dengan musuh.

Sebelas Februari [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang