3. FITNAH DARI SHOFIE

202 118 29
                                    

Setelah beberapa saat, dokter dan suster keluar. Dokter menyampaikan hasil pemeriksaan kepada arshaf dan keluarga.

"Gimana keadaan istri saya dok?! Dia baik baik aja kan?!!" Ucap arshaf tergesa saat melihat dokter keluar.

"maaf pak, bu veronica mengalami pendarahan di otak" ucap sang dokter.

"APAA?!!" ucap keluarga itu berbarengan. "Sayang sekali itulah kenyataannya" ucap dokter itu lagi.

"tapi masih bisa di sembuhin kan dok?" Ucap Levin berharap agar Omanya bisa sembuh tapi sebelum dokter menjawab, Shofie lebih dulu angkat bicara "halah, kamu yang dorong mama Veronica sampe jatuh kan?! aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri!!" Ucap Shofie memfitnah Levin.

"APA? TIDAK! TIDAK MUNGKIN AKU MELAKUKAN HAL SEJAHAT ITU!!, PERCAYALAH KEPADAKU!" ucap Levin kepada semua keluarganya.

"benarkah seperti itu Levin?! apakah kamu yang mendorong istriku?!" Ucap arshaf murka.

"TIDAKK!! AKU BERSUMPAH BUKAN AKU YANG MENDORONG OMA HINGGA JATUH!!" ucap Levin. Jantung Levin berdetak kencang karena ketakutan tapi dia berani sumpah dia tidak akan melakukan hal sekejam itu kepada Veronica.

"aku melihatnya sendiri pa, dia mendorong mama hingga jatuh! aku sama sekali tidak berbohong!" ucap Shofie agar keluarganya percaya.

🌵🌵🌵

Keesokan harinya keadaan Veronica memburuk dan ia mengalami koma.

Seluruh keluarganya sedih kecuali Shofie karena dialah yang mencelakakan Veronica.

Fabian sudah di beri tahu jika Veronica mengalami koma, tapi Fabian belum bisa kembali ke Spanyol karena pekerjaannya masih sangat banyak. Tapi Fabian tetap mendoakan yang terbaik untuk Veronica dan berharap ibunya itu bisa sembuh.

"Ya tuhan, aku harap kondisi mama lekas membaik dan sehat..." Ucap Fabian. Dia tidak bisa fokus ke pekerjaannya karena terus menerus kepikiran tentang mamanya yang sedang koma.

"Mama harus bisa sembuh, mama harus bisa sembuh! mama harus bisa sembuhh! Haruss!!" Gumam Fabian menggebu gebu.

🌵🌵🌵

Shofie yang berhasil mempengaruhi keluarganya pun senang" akhirnya mereka mempercayaiku hahahaha, tamatlah riwayatmu Levin!" Gumam Shofie.

Levin di marahi habis habisan oleh arshaf dan lainnya "GARA GARA KAMU LEVIN!! ISTIKU MENJADI SEPERTI INI!!! AKU SUNGGUH KECEWA KEPADAMU!! KECEWA AKUU LEVIN!!" ucap arshaf marah.

"mulai sekarang jangan anggap saya opa mu. Dan HAPUS MARGA DIRGANTARA DARI NAMA MU LEVIN!" lanjut arshaf dengan nada pelan dan diakhiri nada teriakan.

"T-tapi.... Levin tidak melakukan ini...." Ucap Levin lemah, dadanya sesak dan dia merasa ingin menangis tetapi dia tahan, dia tidak ingin menunjukkan sifat lemah dirinya kepada keluarga arshaf.

"PERGI KAMU DARI SINI DAN JANGAN PERNAH MEMPERLIHATKAN WAJAHMU ITU KEPADA KAMI!" ucap arshaf yang sudah kecewa kepada Levin.

Levin yang mendengar itupun merasa sakit hati karena di fitnah dan di marahi habis habisan oleh arshaf. Levin berkata "sebelum aku keluar dari sini aku akan jujur kepada kalian semua"

"Jangan banyak bicara kamu!" Shofie menjawab perkataan Levin dengan marah. Lalu Levin menjawab "dengarkan aku dulu, izinkan aku berbicara terlebih dahulu...."

arshaf menyetujui Levin berbicara "silahkan" dan langsung di angguki oleh Levin "terimakasih" katanya.

Levin mulai menceritakannya "Jadi kemarin saat aku mengambil air di dapur, aku mendengar ada yang berbicara tapi aku tidak tahu pasti siapa itu, dia bilang 'aku akan habisi  satu persatu dengan begitu harta kalian untukku seorang' jika tidak salah dia bilang begitu"

Semua orang yang mendengar itu tertawa "Halah tidak usah berbohong kamu, dasar pembawa sial!" Lanjut salah satu dari mereka "  lalu ada yang menyauti "ibaratkan begini Levin, perampok tidak akan mengakui jika dia mencuri barang"

"kalian tidak percaya?!" Sahut Levin agak sedikit ngegas karena keluarganya tidak percaya. Lalu ada yang menyahut lagi "MANA MUNGKIN KAMI PERCAYA DENGAN PERKATAANMU! PERGI KAMU DARI SINI!!"

Dengan kecewa Levin mengatakan "baiklah aku akan pergi, tapi jika kalian tau siapa dalang yang sebenarnya, jangan harap kalian datang padaku" dan kata kata Levin membuat keluarga itu tertawa lagi.

marah dan kecewa? tentu, Levin pergi dari hadapan keluarga itu. Dengan langkah kaki yang berat Levin meninggalkan rumah sakit. Levin sangat kecewa karena dia tidak dipercayai oleh keluarganya.

____________________________________

Waduh waduh waduh kasian ya Levin wkwkwk

Gimana ceritanya? Lanjut ga niee??

Jangan lupa vote, komen, dan share yaa gratis loh tinggal mencet

Oh yaa jangan lupa follow Instagram: @Imlovehim.storyy dan @mrdrorn.gng follow juga authornya awokawok 😜

DILARANG PLAGIAT!!

Let me love him!Onde histórias criam vida. Descubra agora