8. KEJADIAN ITU

163 111 26
                                    

Setelah itu Heaven menarik tangan Lauretta ke tengah lapangan dan mengungkapkan perasaannya ke Lauretta.

Setelah sampai di lapangan, Heaven langsung berteriak "Lauretta Nathalie Orellana pacar gw, jangan ada yang deketin dia, kalau ada yang deketin atau ganggu dia, siap siap aja hidup kalian gak tenang!!" sarkasnya.

"Gila lo! Gw gak mau jadi pacar Lo!" tolaknya mentah mentah.

Heaven yang mendengar itu mengeraskan rahangnya dan memejamkan matanya menahan emosi nya.

Heaven pun menghela nafasnya dan terkekeh hambar.

"Gw gak peduli, lo harus jadi pacar gw atau lo, gw perkosa disini. Kalau lo gak mau, ya itu yang akan gw lakukan ke lo disini sekarang juga"

"Gila, sinting, tampang doang ganteng tapi otaknya stress' umpat Lauretta dalam hati.

"Oke gw mau, tapi seharusnya lo lihat dulu status dan akte kelahiran lo, and akte kelahiran gw biar lo makin sadar!" Sarkasnya ke Heaven dan meninggalkannya di tengah lapangan.

Keempat Pemuda itu tidak mengerti apa yang lauretta ucapkan dan salah satu dari mereka bertanya "Apa ada sangkut pautnya dengan agama? Keluarga? atau kasta? Atau heaven yang ketuaan?" Katanya itu ke heaven.

Heaven yang mendengar itu menatapnya tajam serasa dilaser dan dikuliti.

Pemuda itu yang melihat tatapan heaven begitu langsung tersenyum tanpa dosa seraya mengangkat tangan dan berpose dua jari yang artinya peace ✌️

Heaven meninggalkan mereka ber 4 menuju rooftop sekolah dan memikirkan ucapan lauretta tadi. Heaven beralih mengambil ponsel nya di saku celana dan mendial nomor sahabatnya yaitu Alfian.

"Rooftop" seperti biasa dengan nada dingin dan langsung menutup telepon

"Ha-"

"Lo..." lanjutnya dengan raut wajah masam dan kecut dilihat. Rasa ingin memaki dan menendang wajah sahabatnya itu.

"Ck, sialan! Tuh orang kebiasaan banget sih, pengen gw tendang wajahnya!" Alfian yang merasa dongkol itupun mengumpati nomor sang sahabatnya.

Aljavaz dan yang lainya yang melihat Alfian seperti itu ada yang geleng geleng kepala, tersenyum tipis dan juga tertawa terbahak-bahak.

"APA LO?!"

"Santai bro santai, don't ngegas ngegas nanti cepet tua" ledek Alfian.

"Yok rooftop, pasti Heaven udah nunggu disana" ajak Alterio dengan ekspresi datarnya yang selalu menghiasi wajahnya.

"Yok!"

Mereka bangkit dari tempat duduk dan berjalan meninggalkan tempat itu.

Alfian yang masih kesal itu pun berjalan dengan kaki yang di hentak hentakkan, seolah melampiaskan rasa kesalnya.

"Alfian, Lo itu cowok, bukan cewek
Geli banget sih lihat Lo begitu" batin author yang bergidik ngeri.

Sesampainya mereka di rooftop, alterio membuka suaranya karena peka terhadap ketuanya itu "Kenapa lo? Masalah yang di ucapin sama lauretta tadi di lapangan?"

Aduh peka nyaaaa (⁠>⁠o⁠<⁠), kalau peka ke pacarnya atau istrinya gimana ya?? duhh idamann bangett deh -author

Alterio melihat temannya menganggukkan kepala, Alterio memberikan solusinya "Coba di cari dulu informasi nya" ucapnya ke heaven.

"Hm" heaven hanya berdehem untuk membalas ucapan alterio.

Dan tiga curut tadi melihat mereka ber dua tidak peduli dan malah bermain game dan mabar MOBILE LEGENDS, dasar mereka berdua!

Flashback off

Let me love him!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang