48 | Benua

1.1K 173 3
                                    

"Kamu belum balik juga ke Jakarta, Ben?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu belum balik juga ke Jakarta, Ben?"

Pertanyaan itu keluar dari Eric saat Benua memasuki kamar inap VVIP-nya.

"Ngusir, nih?" Benua membalikkan pertanyaan.

Eric yang duduk dan bersandar di kepala tempat tidur tertawa kecil, tak sanggup tergelak. Untuk terbahak-bahak, tenaganya tidak cukup.

"No. But you can't be here for too long, meninggalkan pekerjaan kamu."

Benua duduk pada kursi di samping tempat tidur Eric. "Besok pagi kembali ke Jakarta, tapi Papa masih di sini sehari lagi."

"Agak heran mengapa kalian begitu perhatian dan mau berjaga di sini."

"You're practically our family."

Benua tidak melebih-lebihkan. Samudra adalah ayah kandungnya, tetapi Eric adalah ayah asuhnya di Amerika sana. Samudra tahu dan percaya pada laki-laki penyuka marathon ini.

Dan tanpa Eric akui, Benua adalah perwujudan lain dari Sagen buatnya dan Kaluna.

Kehadiran satu sama lain mengisi potongan hidup mereka.

"That's so kind."

"I grew up with you and Kaluna, aneh kalau kami nggak menghargai kebaikan kalian."

"I remember little Benua, selalu ingin tahu dan selalu mencari yang paling positif pada setiap orang, setiap kejadian. Tidak berubah. Kamu masih seperti itu."

"Yang demam karena kali pertama bertemu salju selama berhari-hari."

Eric menunjukkan senyum. "Ya. Musim dingin ada di urutan terakhir musim favoritmu. Kamu paling suka musim gugur, hobinya duduk di bawah pohon dan menangkap daun yang jatuh. Kalau warnanya jingga, pasti dibawa pulang dan disimpan sampai benar-benar kering, dijadikan jurnal. Bahkan ketika kamu dewasa, kegiatan itu masih berlanjut. Di musim panas, jadi orang paling aktif. Paruh waktu jadi lifeguard. I remember all the girls and boys are all over you. Berharap dapat perhatianmu. Di musim semi, kamu kelihatan berseri-seri, mengikuti Radewi ke mana-mana."

Ternyata Eric dan Kaluna tahu soal perasaan Benua untuk wanita itu. Mereka sama-sama bisa membaca gelagat Benua dengan mudah, seperti Samudra dan Tarisha.

"Itu berita lama."

"Yang mana?"

"Radewi." Rasanya lega sekaligus ringan bisa berkata, "I don't love her anymore."

"Is that a good thing for you?" Eric tampak prihatin.

"Ya. I fall in love with another woman dan dia juga punya perasaan yang sama."

"Good for you. Orang Indonesia?"

"Oh, ya. You know her."

Eric mengernyit. "Who?"

Benua & AsiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang