26. ✩ [ nightmare,renfa.]

256 45 11
                                    

Tandai bila Ada typo atau salah kata agar bisa saya revisi kedepannya.

Happy reading, sweetheart.









*

*







tiga hari mereka habiskan untuk menginap di villa depan pantai, banyak aktifitas yang mereka lakukan selama disana. mulai dari berselancar sampai carlos yang memancing dengan umpan sayur mayur, saat ditanya kenapa menggunakan itu carlos dengan santai nya menjawab

"Biar ikan nya diet, kasihan ikan kembung kebanyakan minum air gara-gara ga ada makanan disana. "

dan tepat hari ini mereka bertujuh memutuskan untuk pergi ke gunung yang tidak terlalu tinggi, mereka berniat untuk mendaki gunung itu.

dengan persiapan yang matang, mereka langsung berangkat ke gunung yang ternyata cukup jauh dari mansion mereka. nararya sempat meminta agar pulang terlebih dahulu ke mansion untuk mengambil beberapa stok makanan dan baju lagi. serta mengeluarkan barang-barang yang tidak perlu dibawa

pukul sebelas siang mereka sudah sampai di tempat untuk mendaki, mereka menitipkan mobil mereka pada petugas yang berjaga disana. dan yang terlihat paling bersemangat untuk mendaki adalah renfa, terbukti sekarang anak itu sudah berjalan terlebih dahulu dengan mata yang melihat sekeliling nya.

"Sini gue bantu. " tawar maraka pada Haelvito yang membawa tas milik aksa.

sebenarnya aksa menolaknya, karena ia masih bisa menggendong nya. namun atas perintah jevan yang menggendong dirinya akhirnya aksa mau memberikan tas nya pada Haelvito, dan Haelvito dengan senang hati membantunya.

"Nih, angkat punya gue aja bang, hehe. " Setelah memberikan tas nya, ia langsung berlari kecil menyusul carlos dan nararya yang juga membawa tas jevan yang ada didepannya.

meninggalkan maraka yang sedang kebingungan sambil menimang nimang tas Haelvito yang sangat berat, "jangan bilang, semua prabot dibawa sama dia?. " monolog nya.



"maaf, ngerepotin. " kata kata itu yang selalu terucap dari mulut aksa kepada jevan yang menggendong dirinya.

"Ngomong lagi gue tinggal nih ya, sa. " kesal jevan yang hanya bercanda.

"iya iya, maaf deh ya. " jevan berdeham, ia kemudian membenarkan posisi aksa di punggungnya.

mereka terus melanjutkan perjalanan yang menurut mereka--minus renfa-- sangat melelahkan, renfa, pemuda berbadan paling kecil diantara mereka itu sudah berada cukup jauh didepan sana. sesekali berdecak kagum melihat pemandangan hutan disekitarnya, maklum, karena setiap hari yang ia lihat biasanya hanya bankar rumah sakit--saking sering nya mereka masuk rumah sakit.



"capek banget anj---

" Digunung jangan ngomong kotor. " peringat nararya dengan tatapan tajam nya.

Haelvito langsung membekap mulutnya sendiri kemudian menganggukkan kepalanya. "Siap!. "

















[2] Sapta Arunika | Can we Together? (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang