Chapter 33 : Diantara kelemahan dan kekuatan

219 36 2
                                    

"Freya, Frey? Freya Bangun Frey.." Shani Menggoyang-goyangkan Tubuh Mungil Freya dengan sedikit kencang. Dia tidak tau apa yang terjadi dan yang sudah dia alami. Itu semua adalah hal teraneh yang pernah terjadi selama Hidupnya. Shani masih ingat dengan jelas tentang apa yang terjadi sebelumnya. Dimana dia dan Freya masuk, Ke tempat teraneh yang pernah dia datangi. Dan ketika dia bangun, Dia sadar kalau dirinya tidak sadarkan diri di dalam kamar, tempat dirinya di culik.

Freya terdengar mengerang dan tidak lama kemudian, Saat gadis Koleris itu membuka matanya secara perlahan, Hal pertama yang dia lihat adalah Wajah cantik Shani yang terlihat panik dan khawatir. Shani tidak bisa menyembunyikan rasa gembiranya ketika mengetahui kalau Gadis yang menyelamatkannya itu sudah siuman.

"Frey, kamu sudah sadar? Syukurlah." Ucap Shani lega.

Shani membantu Freya untuk bangun. Freya sedikit merasakan pusing di kepalanya. "Ci Shani gak papah kan?" Tanya Freya.

"Aku gak papah Frey. Makasih ya udah nolongin aku." Ucap Shani.

"Tidak perlu, Aku yang seharusnya meminta maaf. Aku sudah melibatkan Cici dalam hal yang berbahaya. Dan karena aku juga, mahluk itu menculik Cici." Ucap Freya.

"Jangan merasa bersalah Frey. Aku tidak menyalahkan kamu. Ini semua terjadi begitu saja." Ucap Shani.

"Ci Shani tidak membenciku?"

Shani terlihat menggeleng, "Aku tidak punya alasan untuk benci sama kamu. Apapun yang terjadi, Kamu tetap adik aku. Lagipula, Jika bukan karena kamu nolongin aku, Aku tidak tau apa yang akan terjadi."

Freya menatap bola mata Coklat milik shani dalam-dalam. Dia mencari kebohongan dari sorot pandangan itu. Tapi sedikitpun Freya tidak menemukannya.

"Sekali lagi aku minta maaf, aku berjanji ini tidak akan terulang lagi. Dan juga, Aku ingin mulai sekarang Kita tidak saling mengenal."

Ucapan Freya berhasil membuat pukulan menyakitkan bagi Shani. Dia tau Freya merasa bersalah atas apa yang sudah terjadi. Tapi dia tidak menyangka gadis itu akan memutuskan hubungan pertemanan yang sudah lama terjalin ini.

"Kenapa begitu Frey, Kita sudah berteman Cukup lama. Aku tau kamu merasa bersalah, Tapi aku tidak mempermasalahkan itu. Kita tidak harus menjadi orang asing." Ucap Shani memohon.

"Ini demi kebaikan Cici dan semuanya, Bahkan aku ragu apakah harus pulang pada orang tuaku, Atau menjauh dan melupakan kalian semua." Ucap Freya.

"Plis Frey, jangan lakuin itu. Kita bisa menghadapinya bersama." Pinta Shani.

"Maaf, Aku tidak bisa. Aku ingin Cici berjanji untuk yang terakhir kalinya, jangan menceritakan apa yang sudah Ci Shani alami sebelumnya kepada siapapun." Ucap Freya.

"Aku berjanji, Tapi aku tidak setuju jika harus memutuskan persahabatan kita. Kamu udah aku anggap adik aku sendiri Frey. Plis jangan lakuin ini.." Shani tetap memohon, Tapi Freya tetap teguh dengan keputusannya. Bukan berarti dia keterlaluan, Dia hanya tidak ingin kejadian kedua terulang kembali.

"Keputusanku sudah bulat, Aku sudah menghubungi Fiony Dan yang lainnya. Mereka akan segera sampai kesini. Dan mulai hari ini, Anggap saja Kita tidak saling mengenal." Freya beranjak berdiri dan meninggalkan Shani sendirian di ruangan itu.

"Freya tunggu!!" Shani berusaha mengejar Langkah Freya, Tapi gadis itu berlari sangat cepat. Dibawah badai malam itu, Shani kehilangan jejak Freya. Shani meraung menangis, Dia merutuki dirinya sendiri karena tidak bisa menjadi kuat. Dia merasa sudah menjadi beban bagi gadis pemilik senyum karamel itu. Dan karena Kelemahannya, Persahabatan yang terikat bersama Freya harus putus saat itu juga.

Tidak lama Rombongan polisi, beserta Pihak management dan beberapa Member, Datang menjemput Shani. Para member yang merupakan Adik-adik Shani, sama sekali tidak mengetahui alasan gadis itu menangis tersedu-sedu dibawah Guyuran hujan deras.

FREYA : Holders Of Lost Object ( BOOK 1 )Where stories live. Discover now