BAB 20

2 2 0
                                    

          Dering handphonenya berbunyi, dan terlihat nama “Mahatir” disana. Dengan sigap Darsono meraih handphonenya dan menekan tombol berwarna hijau.
         
“Assalamu’alaikum Mahatir, ada apa ini malam-malam nelepon?” tanya Darsono

“Wa'alaikumussalam, Dar. Jadi gini, aku mau ngundang kamu sekeluarga besok di acara pelantikan Syafira sebagai CEO baru ASYA KOSMETIK” jelas Mahatir

“Waaaahh sudah jadi CEO yaaa. Insya Allah besok saya sekeluarga datang. Terimakasih atas undangannya ya Tir” ucap Mahatir

“Baik, sama-sama Dar. Aku cuma mau ngasih tau itu aja Dar, ga enak juga ini sudah malam. Assalamu’alaikum” ujar Mahatir menutup pembicaraan

“Ya ya, wa'alaikumussalam” jawab Darsono seraya mematikan teleponnya.

Di saat Amanda dan Syafira sibuk memilih pakaian di lantai atas, ada Mahatir di lantai bawah yang sibuk mengundang rekan-rekan kerjanya. What a complete family.

          Hari yang ditunggu pun tiba, hari pelantikan Syafira sebagai CEO baru ASYA KOSMETIK. Syafira benar-benar tidak sabar untuk segera datang ke acaranya. Bisa terlihat dari sudut rumah Mahatir's Family yang sangat sibuk dan bolak-balik ke atas dan ke bawah.
         
“MAMIIII! IKAT PINGGANG PAPI MANAAA???” teriak Mahatir dari lantai bawah

Karena ia telah mencari-cari kemanapun tapi tak jua ketemu.

Sedangkan, Amanda yang sedang sibuk dress-up pun hanya membalas dengan teriak dari kamarnya.

“ADA DISINIII!!!” jawab Amanda.

Mendengar teriakan sang istri, Mahatir langsung naik lagi menuju kamarnya. Dan benar saja, sesampainya di kamar, ia melihat Amanda sudah memegang ikat pinggang yang sedang dicarinya itu.

“Tadi papi udah cari di kamar mi, ga ada. Kok mami bisa ketemu sih??!” ucap Mahatir bingung

“Papi tuh kurang jeli liatnya! Ngapain sampai nyari ke bawah, ke kolam renang, dibawah tu adanya bawang merah, bawang putih, kemiri, jahe,” oceh Amanda kesal karena sifat suaminya yang selalu lupa menaruh barang-barang miliknya sendiri.

“Udahlah, yuk pergi” ajaknya dan Mahatir hanya menurut saja sebagai balas budi karena Amanda yang menemukan ikat pinggangnya.

          Namun, masalah tak sampai disitu saja. Setelah sampai di ruang tamunya dan hendak menyalakan mobil, Amanda dan Mahatir lupa, bahwa Syafira belum juga selesai.

“Ya ampun papi! Syafiraaaa!!” ucap Amanda mengingatkan Mahatir

Mahatir membuang nafas panjang dan memanggil Syafira dengan teriakan menggelegarnya.

“SYAFIRAAAAAAA!!!”

“PAPI SAMA MAMI UDAH MAU PERGI NIH!!” ucapnya

Syafira yang saat ini masih make-up, langsung menjawab teriakan sang papi.

“IYAAA SEBENTAR!! INI LAGI MAKE-UP” jawab Syafira

Kalau kata author “keluarga sekecil ini saling teriak di rumah yang gede”. Entahlah, telinga mereka mungkin terbuat dari baja.

“Hadehh, nunggu lagi deh” ujar Mahatir pasrah seraya berjalan ke sofa diikuti dengan Amanda juga.

          Tidak hanya di rumah keluarga Mahatir, di kediaman keluarga Darsono pun juga sama sibuknya.
         
“MAMAAA, RIKAAA!!”

“Ayooo, papa sama Harris sudah siap nih” ucap Darsono yang sedang menunggu dengan Harris di ruang tamunya.

Tidak muluk-muluk, Darsono hanya mengenakan setelan jas berwarna coklat andalannya. Harris pun sama namun, ia memakai yang berwarna navy alias biru dongker dengan inner berwarna yang senada dengan papanya, putih.

Petualangan Menggapai Cinta SejatiWhere stories live. Discover now