BAB 21

2 2 0
                                    

          Setelah menikmati makan bersama, sesi dokumentasi pun tiba. Fotografer pun dipanggil untuk menangkap Syafira bersama orangtuanya serta tamu-tamu penting lainnya.
         
“Silahkan untuk mas fotografer menangkap momen hangat ini!” perintah host acara tersebut

Fotografer itupun mengambil foto dengan Syafira berdiri di tengah diapit oleh kedua orangtuanya, Mahatir di sebelah kiri dan Amanda di sebelah kanan. Sungguh foto yang membuat Syafira sangat bahagia.

          Sekitar pukul 22.30 WIB acara pelantikan Syafira sudah selesai. Acaranya begitu meriah tak kalah dengan acara launching kemarin. Memang tak bisa diragukan lagi kalau Mahatir’s Family yang membuat acara pasti selalu ramai. Dan saat ini, Syafira sedang melihat foto dengan orangtuanya yang telah diunggah di akun Instagram pribadinya.
         
“Adeeeemm banget liat nih foto. Dengan modelling gue putus ditengah jalan dan memasuki dunia perusahaan membuat papi sama mami seneng banget. Setidaknya, gue udah ngebahagiain mereka walaupun, sekali seumur hidup gue. I love mipap forever” kata Syafira ngomong sendiri.

          Tidak hanya Syafira yang sedang melihat foto-foto pas acara tadi, ternyata Rafael juga melakukan hal yang sama. Di Belanda saat ini masih jam setengah lima sore, Rafael melihat postingan Syafira itu dan membuat memorinya akan kejadian kemarin terulang lagi.
         
“Kamu udah sebahagia ini sekarang, Fir. Aku harap seterusnya kamu akan bahagia. Maafin aku, aku memang laki-laki bodoh” kata Rafael menyesali perbuatannya kemarin.

Tania pun melihat suaminya berlinang air mata, sontak ia langsung menanyakan keadaannya.
“Rafael? Kenapa?” tanya Tania

Merasakan keberadaan Tania, Rafael langsung mengelap air matanya.

“Eh?! Engga, gapapa kok sayang” jawab Rafael menyangkal

“Pasti Syafira ya? Aku liat tadi di instagramnya kalau sekarang dia yang jadi CEO ASYA COSMETICS” tanya Tania

“Hah? Kamu kenal dengan dia?” tanya Rafael mengalihkan pembicaraan

“Iya, Syafira temen aku dulu di sekolah modelling. Setelah lulus, aku udah ga tau kabar dia gimana, yaa palingan hanya sebatas liat di sosmednya dia” jawab Tania

Rafael pun baru mengetahui bahwa dulu Tania berteman dengan Syafira, hal ini juga semakin membuat Rafael tak enak hati kepada Syafira.
Merasakan hal yang dilakukan oleh suaminya, membuat Tania ingin menyuruh Rafael meminta maaf atas kejadian kemarin dengan Syafira.

“Raf... Aku ngomong sesuatu boleh?” tanya Tania

Rafael mengernyitkan dahinya, “Ngomong apa? Bilang aja gapapa” jawabnya

“Sebaiknya kita berdua minta maaf sama Syafira. Jujur, aku ngerasa bersalah banget, karena aku tau kamu sama Syafira ada hubungan spesial kemarin,”

“Dan bahkan udah lama kan kalian jalaninya? Makanya aku pengen nebus kesalahan kita biar terutama aku ga dihantui rasa bersalah”

“Aku tau ini mungkin terlambat tapi, better late than never  kan? Kamu... Mau kan?” ujar Tania

“Aku ga enak Nia, sama Syafira. Aku udah ngekhianatin dia, aku udah bohongi dia, aku udah kasih harapan palsu sama dia. Disatu sisi, aku juga ngerasa bersalah tapi aku yakin dia ga mau maafin kita lagi, Tan” balas Rafael

“Apa salahnya mencoba? Yang terpenting adalah bagaimana kita dapat meminta maaf kepada Syafira, urusan dimaafkan atau tidak itu urusan dia,”

“Sekalian juga kita jelasin insiden yang menimpa kita kemarin, walaupun berat tapi Syafira berhak tau kejelasan hubungan kamu dengan dia serta alasan kamu ninggalin dia kemarin ke Belanda,” jelas Tania

“Gimana? Mau ya?” tanya Tania lagi

Rafael pun merasa apa yang dikatakan istrinya itu ada benarnya. Dan dengan menarik nafas panjang, “Ya, aku mau”

Tania tersenyum lebar ketika Rafael mengatakan ia mau untuk ke Indonesia meminta maaf kepada Syafira.
“Nah gitu dong!! Wees een moedige kerel!! Ik hou van je mijn schat!!” lalu, Tania pun memeluk erat suaminya itu.

          Hari pertama bekerja sebagai CEO, Syafira menyiapkan dirinya begitu rapi dan wangi. Mengenakan celana panjang berwarna merah maroon pun dengan blazer berwarna sama dengan sepatu heels berwarna hitam miliknya serta tangannya yang menenteng tas berukuran mungil.
         
“Aduh aduh cantiknya ibu CEO kita hari ini” goda Amanda

“Iyalah mi, hari pertama kerja harus dandan yang cantik-cantik” lanjut Mahatir yang ikut menggoda Syafira

“Ihhh mami papi, kan Fira jadi malu” jawab Syafira tersipu

“Hahaha ngapain malu, kan itu perusahaan punya kita?” bingung Mahatir yang tidak tau sifat asli perempuan

Amanda menghembuskan nafasnya kasar, “Papi... Fira itu bukan malu karena dah jadi CEO tapi, Fira itu malu karena kita berdua ngegoda dia tadi”

“Oohh... yaudah ni makan aja, nanti telat lagi” balas Mahatir

Syafira sedari tadi diam hanya menyimak percakapan mami papinya.

          Sesampainya di kantor ASYA COSMETICS, semua orang tunduk pada Syafira selaku pimpinan baru mereka. Tak jarang juga ada yang menyapanya dengan lembut seraya berkata “pagi bu”, “selamat pagi bu Fira”.
        
Kalimat sapaan itupun membuat diri Syafira aneh mendengarnya terlebih mendengar kata ibu Fira.

“Ini emang semuanya manggil gue ibu ya? Kan gue belum se-tua itu dipanggil ibu” ujarnya dalam hati sambil berjalan menuju ruangannya.

          Di ruangannya, Syafira memanggil Tika untuk menjadikannya dia sebagai Direktur Utama ASYA COSMETICS, jabatan nomor dua tertinggi setelah Syafira.
         
“Tika, nama panjangnya Tika Hutabarat. Hari ini saya angkat kamu menjadi Direktur Utama ASYA COSMETICS. Saya mohon kerjasamanya dengan baik yaa agar ASYA COSMETICS selalu menjadi pilihan masyarakat” ucap Syafira

Hal tersebut pun lantas membuat Tika terkejut, semudah itu? Dulu sewaktu Amanda menjabat dia terus bekerja di posisi manajer personalia tanpa kenaikan jabatan.

“Hah? Beneran bu? Terimakasih ibuuu! Tuhan Yesus memberkati!!” ucap Syukur Tika

“Iya, beneran. Oh ya, saya juga mau melantik pegawai yang lain untuk naik jabatan, bantu saya ya Tika?” ucap Syafira meminta tolong

“Siap bu Fira!!” balas Tika dengan semangat menirukan gaya hormat.

—BERSAMBUNG

Petualangan Menggapai Cinta SejatiWhere stories live. Discover now