publik? || bab 23

10.1K 554 2
                                    

happy reading maaf kalo ada ke typoan maklum namanya juga manusia biasa

...

pagi nya arzhel sedang memasak dan batara yang tengah menatap arzhel dari meja makan keduanya sama sama hening.

"mas nanti aku kekantor boleh ngk?"tanya arzhel menatap batara setelah menyajikan sarapan.

"boleh bawain makan siang ya mas mau ayam woku"ujar batara arzhel mengangguk tersenyum.

setelah keduanya sarapan arzhel pun mengantar kan batara dipintu merapikan dasi pria itu lalu tersenyum.

"makasih sayang"seperti biasa batara mengecup bibir dan juga kening arzhel lalu berpamitan untuk pergi kekantor.

"masama,hati hati ya mas"teriak arzhel batara mengangguk pintu pun dibuka oleh bodyguard batara pun masuk.

mobil mewah itu pun sudah pergi dari perkarangan rumah arzhel pun tersenyum lalu berjalan ke halaman belakang menanam bunga dan lain sebagainya.

setelah melakukan kewajiban nya jam pun sudah memasuki makan siang arzhel pun baru saja selesai memasukkan masakan nya setelah ia rasa cukup arzhel pun melangkah keluar.

"siang nyonya saya disuruh tuan batara untuk menjemput nyonya"ujar sopir menunduk hormat.

"siang jugaa baiklah makasih yaa"supir itu mengangguk arzhel pun masuk kedalam mobil.

setelah beberapa menit diperjalanan akhirnya mobil pun berhenti di gedung pencakar langit itu arzhel menatap gedung tinggi itu entah berapa lantai pikirnya.

bodyguard pun mengantar kan arzhel kedalam pintu juga dibuka kan oleh nya arzhel tersenyum begini rasanya jadi orang kaya?.

"loh loh kok orang ini asal masuk aja?"tanya salah satu resepsionis menatap arzhel dari atas kebawah.

"dia nyonya Ellison"ujar bodyguard itu membuat wanita itu mencibir lalu tertawa keras membuat seluruh atensi menatap kepadanya.

"heh asal anda tau ya nyonya Ellison udah bercerai dari tuan batara dan apa ini?ada yang mengaku ngaku nyonya Ellison?"cibirnya.

arzhel hanya tersenyum tipis membuka kaca matanya walaupun oufit nya sederhana namun itu mahal.

"ah benarkah demikian?yasudah perkenalkan saya nyonya Ellison baru"arzhel mengulurkan tangannya menatap Nick name resepsionis itu.

"hm Adeline?"

"ups maaf tangan saya bersih jadi tidak ingin bersentuhan dengan tangan kotor anda tuan pengemis"ujar adeline

arzhel terkekeh lalu tersenyum pelan tangan nya yang ia ulurkan tadi ia siram dengan air yang ia bawa.

"oh maaf ya tangan saya juga suci makanya saya langsung mencucinya takut terkena kuman dari tangan mu"ujar arzhel

disaat wanita itu akan menjawab perkataan arzhel batara pun menatap keduanya.

"ada apa sayang?"tanya batara mengecup bibir arzhel membuat Adeline melotot.

arzhel menatap bodyguard yang disamping nya lalu bodyguard itu membungkuk kan tubuh menjelaskan kejadian yang tadi.

"benar seperti itu adeline?"tanya batara menatap tajam resepsionis yang tengah kemetaran itu.

"n-nyonya saya tidak t-tau kalau anda nyonya e-ellison"ujar Adeline itu gugup takut arzhel mengungkapkan semuanya.

arzhel mengeluarkan hp nya yang sedari tadi ia hidupkan rekaman suara jadi jika ada yang mencari masalah dengan nya tinggal ia balas dengan caranya sendiri.

"dengarkan"ujar arzhel dingin memutar rekeman suara itu.

"kau dipecat kemasi barang barang mu lalu angkat kaki dari perusahaan saya"ujar batara

"t-tuan tidak s-saya mohon saya minta maaf"Adeline pun menangis batara hanya melirik nya.

"sudah sayang ayo keatas dulu kita mau publik kan?"tanya batara sontak membuat arzhel terkejut.

"eh?"arzhel terkejut

"ada yang memewancara kita sayang jadi hidup mu akan tenang kalau udah dipublik"kekeh batara kerna respon terkejut arzhel.

batara pun memeluk pinggang arzhel membawa pria manis itu agar kelantai atas.

"mas yakin?"tanya arzhel pelan menatap batara.

"kenapa tidak?"ujar batara balik bertanya.

"kalo reputasi mas hancur kerna aku gimana?"tanya arzhel batara terkekeh.

"ngkpp sayang asalkan terus bersama kamu mas mau"ujar batara dengan sedikit menggoda arzhel membuat. pipi pria itu merona.

sesampainya mereka disebuah ruangan seorang pria itu bangkit lalu tersenyum menatap keduanya.

"maaf menunggu lama"ujar batara pria itu hanya mengangguk.

....

setelah lama duduk kerna wawancara oleh pria itu akhirnya batara dan arzhel pun makan siang sengaja batara lakukan dijam makan siang agar nanti ia bisa bersantai dengan arzhel.

"masih sama selalu enak"ujar batara terkekeh sementara itu arzhel hanya tersenyum menyuapi batara.

"dasar bayii besar"ujar arzhel

"biarin,eh neo kapan pulang ya?kayak nya anak itu senang banget hiburan sa grandpa dan grandma nya"ujar batara mengetuk ngetuk meja dengan jari nya.

"biarin lah mas usia segitu emang lagi aktif aktif nya lagian grandpa sama grandma juga ngk masalah kan?malahan keduanya lebih berseri"ujar arzhel

"iya sih kalau gitu kapan kita buat adik untuk neo honey?"tanya batara membuat arzhel tersedak.

batara tertawa kecil memberikan ain putih untuk arzhel menepuk nepuk punggung pria itu.

"mas mau?"tanya arzhel pelan membuat batara terkejut.

"kalo kamu udah siap mas mau sih tapi kalo belum juga ditunda dulu ngkpp"ujar batara

"tapi kalo aku ngk spesial gimana mas?"tanya arzhel menatap batara.

"jangan dipikirin itu dulu sayang yang jelas sekarang kamu itu siap apa enggak nya mas ngk mau maksa kamu kalo emang belum siap"ujar batara memeluk arzhel.

tbc

arzhel lalu sekali marah mulut nya pedas ya wanita aja kalah saing sama nya

oh iya bentar lagi juga bakal ada books "teman tapi cinta"jangan lupa baca yaaa

bakal seru sihhh

Duda Tampan itu Milikku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang