Chap11

222 25 1
                                    

Beberapa menit lalu, Jika tidak ada, notifikasi dari seseorang yang vote cerita ini. Mon mangafff, Mungkin gw dh lupa ama ini cerita, dan lebih mlih godain cwek dri pda lnjutt🙏☠️

.

.

"Woahh! Apakah itu arit versi orang kota? Indah sekali... jika arit itu aku jual pada petani di desaku, sudah di pastikan, akan laku terjual habis!!"

"...."

"keynza, itu sabit,oke? bukan 'arit? Apa itu?? Pleass! Jangan buat malu dengan perkataan konyolmu itu!!" Devan berbisik pada keynza dengan tatapan tajam dan penuh penekanan pada setiap kalimatnya.

Saat ini, hari di mana sparing antar team di lakukan. Mereka semua yang sudah memiliki rekan team wajib mengikuti sparing tersebut. Termasuk team keynza. Team mereka yang terpanggil akan memasuki arena lapangan yang sudah di sediakan. lapangan tersebut, seperti lapangan stadion sepak bola. bedanya, lapangan yang di pakai untuk sparing lebih kecil di bandingkan dengan stadion sepak bola pada umumnya. Sedangkan, team yang belum terpanggil akan duduk di tempat yang telah di sediakan. menunggu gilirannya masing-masing sembari menonton pertarungan dari team lain, Termasuk team keynza.

Tibalah giliran team Alice! kekasih Keynza. Keynza yang sedang asyik menonton pertarungan yang di lakukan oleh team alice kekasihnya. Ia tiba-tiba saja terfokuskan(salfok) dengan salah satu orang dari teamnya Alice yang sedang bertarung. Dan tiba-tiba saja orang tersebut mengeluarkan senjatanya yang lebih besar dari ukuran tubuh penggunanya sendiri. Di tambah, bagian tajam dari senjata itu melengkung menyerupai bulan sabit, itu sangat indah! Menurut keynza itu seperti alat pertanian dari desa keynza berasal. namun, senjata yang di pakai oleh rekan team Alice itu mungkin saja arit versi cantiknya. Itulah yang di pikirkan keynza.

Sedangkan rekan-rekannya dan semua orang yang duduk di dekat keynza, dan mendengar perkataan keynza, seketika terdiam dan menoleh ke arah keynza dengan tatapan aneh. Darimana ia berasal? Mungkin itulah yang saat ini mereka pikirkan.

Devan yang posisinya memang dekat dengan keynza, ia tiba-tiba saja menurunkan ego gengsi-nya dan menegur keynza dengan perkataan halusnya.

Keynza yang mendengar perkataan Devan, bahwa itu adalah sebuah senjata sabit, bukan arit. Tentu saja ia merasa malu! Apa lagi, banyak orang yang menatap keynza dengan aneh. Keynza seketika menundukkan kepala 'akghh! Maafkan aku, aku tidak tahu! Untung pakai maskerr, mukaku terselamatkan.' batin keynza.

"menurutmu, siapa yang akan menang?"

"aku tidak tahu. Kedua team itu sama-sama tangguh."

"ada yang tahu gadis berambut hitam kemerahan itu?"

"ahh... Yang berkacamata itu? Dia alice, satu kelas denganku, kelas assasin. Dia hebat, bukan?"

"yahh... Kurasa juga begitu. Ia hanya menggunakan pisau kecil untuk bertarung. Itu cukup sulit jika lawannya menggunakan senjata yang lebih besar dari pisau miliknya. Tapi hebatnya, ia bisa mengimbanginya."

"kau benar, gadis itu sungguh hebat! Lain kali Aku ingin menguji kemampuanku padanya."

"woww! Lihatt! Team gadis assasin berkacamata itu! Team nya mulai pecah!!"

"hmm... Apakah itu strategi lawannya?"

"kurasa begitu, mereka sengaja memisahkan gadis assasin itu dari teamnya karna tahu, gadis berkacamata itu adalah pion yang paling kuat di antara teamnya sendiri. Itu strategis yang bagus! Aku akan merekam pertarungan mereka, dimasa depan, mungkin aku akan membutuhkan strategis tersebut!"

"di lihat dari si gadis berambut hitam kemerahan yang sudah terluka, dan teamnya yang mulai melemah. Aku yakin, lawan team nya lahh yang menang."

"hmm... kau benar, lihat saja gadis assasin itu, ia sudah terkena tebasan yang cukup parah! Apalagi lawannya tidak memberikan celah untuknya beristirahat ataupun di berikan heal oleh teamnya sendiri. Jika terlambat di tangani, habis lahh nasib gadis ituu..."

Bisik-bisik tetangga mulai terdengar, keynza yang sedang menunduk menyembunyikan wajahnya yang terserang rasa malu(padahal memakai masker) seketika ia mendongakkan kepala saat mendengar Bisik-bisik orang dari arah belakangnya yang mengatakan gadis berambut hitam kemerahan terluka. Keynza menatap ke arah lapangan yang sedang di lakukanny pertarungan yang cukup menegangkan. Dan melihat Alice, kekasihnya, yang benar-benar sedang terluka cukup parah. Dan team nya yang telah pecah.

Disisi lain, Alice yang terkena tebasan maut dari lawan yang sedang bertarung dengannya, dan juga tidak henti-henti teman lawannya yang di ketahui dari kelas mrksman terus menypam tembakan bola api ke arah Alice seorang. Alice, ia hanya bisa menggertakkan gigi menahan emosi yang mulai meluap-luap di udara. Dan lawannya yang terus menyerang tanpa henti, tidak membiarkan ia untuk beristirahat.

'tsk manusia sialan! Beraninya manusia rendahan ini melukaiku! Bagaimana jika kekasihku tidak menyukaiku lagi karna jijik dengan luka tebasan sialan ini?!! Jika aku tidak sedang menahan diri dan berpura-pura menjadi manusia lemah. akanku pastikan, aku akan mencabik-cabik kalian semua sampai mati! Dan membakarnya sampai tidak akan menyisakan abu apapun!' batin alice. kilat amarah terlihat di pupil mata Alice yang mulai berubah-ubah.

Dirga, yang menjadi Faigt di team Alice yang memakai senjata sabitnya. Sekilas, ia melihat dari kejauhan, kedua pupil mata alice yang sudah mulai berubah-ubah warnanya antara biru tua dan merah darah. Seketika ia panik 'Felix sialan! Mengapa kau mudah sekali emosi?!!' batin Dirga. 'Felix! Tetap pada tujuan! Kendalikan emosimu, Jangan sampai kau membuat masalah lagi!!' dirga mencoba menyadarkan Alice lewat telpati. Namun, sayang. Alice sama sekali tidak mendengarkan perkataan dirga. Tidak ada jalan lain, dirga sepertinya harus mendekati Alice secara langsung.

"Hey, bung. Bisakah kau menahan orang sialan ini untukku? Aku ingin membantu adikku yang terluka!" dirga berbisik pada pria di sampingnya. Pria itu memiliki tubuh yang besar, ia berasal dari kelas tank pelindung. Namun, sebelum pria dari kelas tank, team dirga sendiri menjawab. Tiba-tiba saja terdengar suara teriakan seseorang dari arah penonton.

"ALICE! AYO SEMANGAT!! AKU MENDUKUNGMU DISINI!!"

Alice, yang mendengar suara, yang sekarang menjadi favoritnya. ia segera mencoba mengedarkan pandangannya untuk mencari sang sumber suara tersebut.

Terlihat, di arah kursi penonton, keynza membuka penutup wajahnya(masker) dan tanpa malu-malu berteriak menyemangati Alice dengan raut wajah khawatir.

Alice, ia terdiam menatap keynza, ia benar-benar terpesona dengan wajah keynza. Di tambah, keynza yang terlihat mengkhawatirkannya. Ingat, mengkhawatirkan dirinyaaa!! Itu membuat jantung Alice tak karuan. Bukan alice saja yang terpesona dengan keynza, tapi semua orang yang melihatnya! Awalnya mereka terkejut, karna ada seseorang yang berteriak. Namun, setelah melihat siapa yang berteriak, mereka semua malah terpesona. Tidak terkecuali rekan satu teamnya keynza, apakah keynza memang secantik itu? Dia memang pria cantik yang pernahku temui, namun aku tidak menyadari, jika ia secantik itu? Mungkin itulah yang saat ini teman-teman keynza pikirkan.

'Indah sekali... Apakah dia sedang menggodaku? Shitt... Aku merasa tegang. Ahh~ tidak sia-sia aku memakai kemampuan orisinal' batin Alice yang merasa senang dan juga sedikit frustasi secara bersamaan. Ia menjadi tak fokus pada lawannya.

(Note/: orisinal= skill kemampuan transfortasi/berubah menjadi apapun yang pengguna inginkan.)

Lawan Alice yang mendapatkan celah dari alice, ia segera mengunakan serangan telaknya sekali lagi, dan di bantu dengan temannya dari kelas mrksman yang sedang memurnikan serangan bola apinya. Tanpa aba-aba kedua lawan alice, menyerangnya dengan serangan telakk! Dan berhasil membuat Alice yang sedang terdiam memandangi keynza, terhempas cukup jauh dan mengenai tembok pembatas lapangan. Saking kuatnya hempasan tersebut, Sampai-sampai tembok itu retak dan menjadi sebuah lubang yang di penuhi dengan asap.

"ALICEEE!!"

.

.

Bersambung...

Two unique double resurrections [BL] Where stories live. Discover now