Bagian 18 - Kalung

11 3 0
                                    

Kei kembali, tapi anehnya Kei tidak merasakan dendam itu ketika pada kesadarannya setelah melihat vision. Apa karena pembunuhnya sudah meninggal?

Tiba-tiba Kei merasakan tubuhnya gemetar, asap putih keluar dari tubuhnya meninggalkan asap hitam yang masih menyelimuti tubuh Kei. Roh ibu Andre itu tersenyum manis mengucapkan kata " maaf, dan terimakasih!" sebelum akhirnya menghilang seperti cahaya. Andre yang tengah duduk dengan tegang di depan ruangan dapur bersandar di tembok disamping Tian berdiri mengawasi pintu dapur itu tiba-tiba merasakan ada ledakan di dadanya, seperti lonceng peringatan ia dengan panik berdiri dan melihat ibunya yang bagai cahaya yang akan segera hilang itu terbang ke arahnya, memeluknya lembut di detik akhir sebelum akhirnya benar-benar lenyap.

Tian panik melihat Andre tiba-tiba berdiri mematung lalu akhirnya menangis." Hei, a-apa yang terjadi ? Kenapa kau menangis?"



Kei keluar dari dapur dengan sikap yang sedikit, bukannya menghampiri Tian dan Andre, Kei berjalan dengan cepat keluar rumah dengan ekspresi wajah yang penuh amarah.

"Hei, Kei .., hei maaf mengganggu acara sedihmu, sekarang ayo susul Kei, sepertinya dia bermasalah!" Ucap Tian panik memukul-mukul bahu Andre lalu berlari menyusul Kei.

Andre dan Tian kalang kabut ketika melihat Kei sudah berada di depan taksi dan akan segera masuk kedalamnya.

"PAK SUPIR.... TUNGGUU !!!!!!"

Teriak Tian dengan keras dan lantang seraya berlari cepat, Kei yang sudah memasuki taksi itu mau tak mau Kei dan Andre ikut masuk, ketiganya pun masuk ke dalam taksi.

"Haha kalian anak-anak muda yang penuh semangat!" Ucap Supir yang sudah agak tua itu.

"Jl. General Raksa Fragrant alley !" Ucap Kei dengan wajah tanpa ekspresi dan tatapan dingin tanpa berkedip itu.

"Ah, kau terburu-buru, ok.. kita berangkat !" Ucap Supir yang senang menerima penumpang anak muda-muda.

"Kei, kenapa kau menuju kesana itu cukup jauh !" Tanya Tian tapi Kei sama sekali tak menggubrisnya, Andre dan Tian pun kebingungan apa yang sebenarnya terjadi dengan Kei.

"Apa kau melihat ada Roh yang menempel padanya? Sepertinya dia kerasukan!" Bisik Tian.

"Aku tidak melihat Roh yang merasuki orang lain jika tidak menyentuhnya!" -Andre.

"Kalau begitu nih sentuh !" Ucap Tian menarik tangan Kei dan menyerahkan pada Andre tapi yang terjadi selanjutnya malah Andre melihat asap hitam terpental keluar dari tubuh Kei dan Kei jadi tak sadarkan setelahnya.


"Hei, kau benar-benar Jimat berjalan !" Ucap Andre menatap Tian.

"Heh ???!!"
"Aku lupa !" Ucap Tian dengan sedikit nyengir itu lalu membenarkan posisi Kepala Kei yang terkulai lemas dan menyandarkannya di kursi.

"Apa yang terjadi, apa temanmu merasa pusing ? Apakah bapak terlalu cepat membawa mobilnya?" -Supir.

"Tidak, dia memang sedikit tidak enak badan !" -Tian.

"Hei Kei, kita mau kemana?" Tanya Tian pada Kei yang telah tersadar namun masih lemah itu.

"Rumah penculik!" -Kei.

"Hah ?!!" Andre dan Tian kaget mendengarnya.

"Ee- kau bercanda Kei ? Kenapa kita ke sarang penjahat ?" -Andre.

"Yang membuat ibumu berperilaku buruk adalah karena roh lain menempel padanya. Roh dari korban penculikan, mobil yang bertabrakan dengan mobil yang kendarai oleh ayahmu waktu adalah mobil penjahat yang sedang membawa korban yang ia culik !" -Kei.

Siswa Kutukan Sekolah Menengah Atas(Ongoing)Where stories live. Discover now