Giving My Love

1K 165 53
                                    

ATTENTION
25+ONLY
Beware of the hotness.
Keep away your phone out of everyone. Hide when you read this part of the story.

Becareful, you might feel slightly having fever.

Karna yg nulis pun, gak mau baca ulanggggggg😭😭😭😭😭😭 It's too hot khaaaaaaa😭😭 kenapa gue nulis NC cerita ini terlalu hot astagaaaaaa😭😭😭

Karna yg nulis pun, gak mau baca ulanggggggg😭😭😭😭😭😭 It's too hot khaaaaaaa😭😭 kenapa gue nulis NC cerita ini terlalu hot astagaaaaaa😭😭😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Love me

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Love me.” Ia bilang sekali lagi, biar dia tahu kalau dirinya tak ragu. Jika kemauannya bukanlah sebelah perasaan, melainkan kesatuan dalam keinginan.

I love you.” Freen ingin tersenyum lebar, tapi mulutnya ia gunakan untuk menciumi bibir gadisnya. Meraup seluruh rongga mulut dengan gerakan tergesa dan napas tersengal penuh putus asa. Seolah mereka takkan lagi melakukannya, seolah besok ia tak bisa lagi memilikinya.

Freen masukkan lidah, tangan turunkan tali gaun tidur itu turun ke bawah—meneremas dengan tangan saat desah itu menggelitik seluruh kesadaran. Yang buat aksinya makin rakus ingin lebih dari ini.

Itu kenapa ia melepas ciuman dengan terpaksa, sambil memihat wajah Istrinya yang tampak kebingungan. Ia menatap mata sambil membuka baju—melemparnya ke samping—lalu menindih kembali untuk balik menciumi. Menjelajah seluruh mulutnya dengan lidah.

Hingga napas beratnya mengundang sebuah desah, Freen makin semangat lakukan. Ia kemudian gunakan kedua tangannya untuk menanggalkan semua pakaian yang dipakai Istrinya saat ini, agar ia bisa rasakan seluruh kulitnya dalam tubuh.

“Sayang.” Freen mengecup dahi dengan lembut. Becky kelihatan malu, raut wajahnya makin merah tapi mencium sejenak bibirnya untuk bilang lagi, “I love you.” Dengan itu ia bisa tarik gaun itu ke bawah—membuangnya ke arah yang sama.

Sementara tangannya melingkari seluruh tubuh Istri demi mencapai tepi branya untuk dilepas, mengecup bahunya saat terlepas. Lalu letakkan disamping bantal karena ia mau lanjutkan tanggalkan satu kain lagi dari tubuhnya.

“Kakak.” Becky membisik ke telinga, saat jemari Freen menarik ujung kain celana dalamnya untuk turun ke bawah.

Ia tahu kelanjutannya, ia tahu kalau ini bakalan jadi percintaan yang kedua. Ia tahu ia akan merasakan sensasi ledakan kembang api itu lagi. Itu kenapa dadanya saat ini, bergemuruh tanpa henti. Perutnya terasa menggelitik geli, tapi ia ingin ingatkan Suami—
“Boleh matikan lampu?” sebab kemarin mereka melakukan dalam remang ruangan. Itu kenapa wajah merahnya kerasa kentara, dan hampir-ketelanjangan ini terasa membuatnya makin gugup.

ConnectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang